Pandemi Covid-19 enggak hanya memakan korban jiwa dan orang sakit, namun juga menyebabkan banyak hal negatif, seperti turunnya ekonomi. Namun, hal ini ternyata tidak membuat orang putus asa. Hal ini terbukti dari meningkatnya usaha kecil dan menengah (UMKM).

 

Banyak UMKM yang justru bermunculan atau bertahan di masa pandemi Covid-19 ini karena bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang serba digital dan online.  UMKM tetap bertahan di masa sulit juga karena banyak pihak yang memberikan bantuan, baik pelatihan maupun pelatihan. Salah satunya platform digital Mengkadji. Mengkadji  membantu UKM dengan cara membantu memperluas jangkauan usaha UMKM ini. 

 

Baca juga: Cara Mengurangi Beban Psikologis Akibat PHK

 

Mengkadji Membantu UMKM Masuk ke Dunia Digital

Pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan resesi ekonomi dan pengangguran. Di sisi lain, banyak muncul usaha-usaha jualan kecil dan menengah yang dilakukan orang demi meningkatkan keuangan. 

 

Nah, atas dasar hal tersebut, Mengkadji menciptakan 'SMB Taekover', yaitu sebuah program dalam kampanye sosial mereka untuk membantu usaha kecil menengah masuk ke dalam dunia digital.

 

Pandemi Covid-19 mengharuskan orang untuk lebih banyak tinggal di rumah. Oleh sebab itu, aktivitas dalam dunia digital juga meningkat pesat. Lewat program SMB Takeover, Mengkadji berupaya menyalurkan keahlian digital anggota mereka. Di dalam program ini terdapat kursus digital bebas biaya, pemotretan, pengambilan video, mempersiapkan pembangunan e-commerce, iklan Tokopedia dan Instagram, serta sosial media branding.

 

"Kita sangat senang bisa membantu bisnis-bisnis ini. Kita tahu bahwa pandemi ini menyebabkan ketidakpastian, dan kita mau membantu bisnis-bisnis ini bangkit kembali," jelas Founder Mengkadji Nadya Vellesya. 

 

Nadya menjelaskan bahwa semua peserta hanya perlu mengunggah profil dan latar belakang brand mereka. Kemudian, Mengkadji akan memilih pemenangnya berdasarkan dampaknya. Pemenang dari putaran pertama SMB Takeover adalah Le Mayo, Kaiteki Desserts, ButteritBetter, dan Yo Lapeh Salero. 

 

Masing-masing pemenang memiliki cerita yang berbeda-beda sebelum membangun usaha mereka. Pemilik Le Mayo harus keluar dari pekerjaannya, pemilik Kaiteki kekurangan biaya untuk pernikahan, pemilik ButteritBetter baru saja lulus kuliah dan kesulitan mendapatkan kerja, dan pemilik Yo Lapeh Salero adalah ibu rumah tangga yang berusaha mencari uang dengan menjual ayam pop. 

 

Keempat usaha ini memiliki dampak yang signifikan bagi bisnis baru. Karena mampu beradaptasi dalam dunia digital, keempatnya berhasil mendapatkan engagement yang cukup banyak dan jangkauan yang cukup luas.

 

Baca juga: Sinyal Resesi Ekonomi Makin Jelas, Ini Strategi Menghadapinya!

 

Usaha Kecil dan Menengah Kreatif dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Keberhasilan keempat usaha di atas menunjukkan bahwa meskipun kita sedang dilanda pandemi, beberapa orang tidak kehabisan akal untuk membuat ide-ide bisnis baru demi meningkatan keuangan dan kualitas hidup. 

 

Di tengah pandemi Covid-19 ini, banyak muncul bisnis-bisnis kecil dan menengah. Karena pandemi membuat orang lebih banyak menetap di rumah, aktivitas digital pun semakin meningkat. Inilah yang dimanfaatkan banyak usaha kecil dan menengah, yaitu berjualan secara online. 

 

Meskipun banyak usaha yang tidak bertahan selama hampir 2 tahun pandemi Covid-19, usaha-usaha kecil dan menengah baru bermunculan dan menemukan cara untuk mendapatkan pelanggan dalam lingkungan serba online dan digital ini. 

 

Baca juga: Yuk, Berhemat dengan Mulai Terapkan Gaya Hidup Minimalis!

 

 

Sumber:

SHRM. Small Businesses Get Creative to Survive During the Pandemic. September 2020.

CNBS. Here’s how these small businesses pivoted to survive during the pandemic. Mei 2021.