Beberapa di antara Geng Sehat mungkin sudah tahu kalau pada pertengahan bulan ini Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau sering disebut sebagai Museum MACAN lagi menghadirkan karya-karya seni dari Yayoi Kusama, nih. Namun, kamu sudah tahu belum siapa Yayoi Kusama itu? Yayoi Kusama merupakan seniman yang mengubah halusinasi menjadi sebuah karya-karya seni dan membuatnya sukses mendunia, lho.


Yayoi Kusama merupakan seniman yang lahir pada 22 Maret 1929 di Matsumoto, Nagano, Jepang. Seniman asal Jepang ini mengungkapkan bahwa karya seni yang dibuatnya sebenarnya mewakili kekerasan yang ia alami saat kecil. Ibunya merupakan seorang yang keras. Sedangkan, ayahnya jarang sekali berada di rumah.

 

Pola polkadot dalam karya-karya seninya merupakan gambaran halusinasi yang ia dapat sewaktu ia kecil nih, Gengs. Tidak hanya polkadot, Yayoi Kusama juga membuat seni dengan pola jaring dan bunga-bunga yang merupakan gambaran masa kecilnya saat ia mengalami kekerasan. Sebagai bentuk terapi, Yayoi pun memutuskan untuk menuangkan semua yang ia lihat dan rasakan dari halusinasinya itu dalam bentuk karya seni, Gengs.

Baca juga: 5 Selebritis Hollywood Ini Pernah Depresi!

 

Lalu, Apa sih Penyebab Halusinasi Itu?

Dikutip dari healthline.com, halusinasi merupakan sensasi yang sebenarnya diciptakan oleh diri kita sendiri namun tampak begitu nyata. Hal ini dapat memengaruhi salah satu atau kelima panca indra. Orang yang berhalusinasi mungkin mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Halusinasi yang dialami Yayoi Kusama ataupun seseorang dapat disebabkan oleh banyak hal lho Gengs, seperti:

 

1. Gangguan mental

Gangguan mental merupakan penyebab umum dari halusinasi. Halusinasi rentan dialami oleh orang-orang yang memiliki gangguan mental tertentu seperti penderita skizofrenia, gangguan bipolar ataupun depresi berat. Sejak usianya masih 10 tahun, Yayoi kerap mengalami halusinasi.

 

Semakin dewasa, Yayoi semakin menyadari bahwa ia juga mengidap sejumlah gangguan mental. Tak hanya gangguan bipolar, ia juga menderita OCD (Obsessive compulsive disorder), skizofrenia hingga Basedow’s disease. Gangguan mental yang dimilikinya itulah menjadi penyebab dirinya berhalusinasi.

 

2. Obat-obatan tertentu

Selain gangguan mental, penyebab halusinasi salah satunya ialah penggunaan obat-obat tertentu. Pengobatan tertentu sebagai bentuk penanganan gangguan mental dan atau masalah kesehatan fisik dapat menyebabkan halusinasi. Misalnya obat untuk penyakit Parkinson, depresi, gangguan psikosis, dan epilepsi dapat memicu gejala halusinasi.

 

3. Terlalu banyak alkohol dan obat-obatan terlarang

Minuman beralkohol atau disebut juga dengan minuman keras maupun obat-obatan terlarang seperti sabu, ekstasi dan sebagainya sering menyebabkan penggunanya melihat dan mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak nyata. Biasanya, halusinasi terjadi ketika seseorang sudah sangat kecanduan dengan alkohol atau obat-obatan terlarang. Bisa juga halusinasi ini terjadi dalam masa-masa sakau.

Baca juga: Hindari Hal Ini Setelah Minum Alkohol

 

Penyebab Lainnya

Ada alasan lainnya yang bisa menyebabkan seseorang dapat berhalusinasi di antaranya:

  • Epilepsi
  • Migrain
  • Kurang tidur
  • Terlalu berlebihan mengonsumsi kafein

 

Apa Saja Jenis-Jenis Halusinasi Itu?

Halusinasi memengaruhi panca indera seseorang entah itu penglihatan ataupun pendengaran. Makanya nih, jenis-jenis dari halusinasi dibedakan berdasarkan pengaruhnya terhadap panca indra. Dilansir dari WebMD, berikut jenis-jenis halusinasi yang perlu kamu ketahui.

 

  • Halusinasi visual. Halusinasi ini melihat hal-hal yang tidak nyata. Bentuk halusinasi dapat berupa benda, pola visual, orang, atau cahaya. Halusinasi inilah yang dialami oleh Yayoi Kusama. Yayoi menggambarkan halusinasi yang ia alami sebagai kilatan cahaya, aura berwarna-warni, hingga membentuk pola polkadot.
  • Halusinasi penciuman. Seseorang dengan halusinasi ini mungkin mencium bau di sekitarnya meskipun sebenarnya bau itu tidaklah ada. Selain itu, ia juga bisa merasa kalau bau itu berasal dari tubuhnya sendiri.
  • Halusinasi pendengaran. Halusinasi ini paling umum dialami. Seseorang dengan jenis halusinasi ini mendengar orang lain berbicara kepadanya dan bahkan seperti memberitahu untuk melakukan hal-hal tertentu. Suara yang didengar bisa terdengar biasa, marah, ataupun baik.
  • Halusinasi sentuhan. Jenis halusinasi yang satu ini merasakan sentuhan atau pergerakan pada tubuh. Halusinasi yang dialami ini seperti merasakan ada makhluk yang merayap di kulit atau bisa juga seperti merasakan organ dalam tubuh seolah bergerak. Selain itu, seseorang dengan jenis halusinasi ini seperti juga bisa merasakan seperti disentuh oleh orang lain.
Baca juga: Orang Tua, Hati-Hati karena Anak Juga Bisa Stres

 

Bagaimana Cara Menangani Halusinasi?

Bagi Yayoi Kusama, seni telah banyak membantunya melalui masa-masa berat ketika ia mengalami halusinasi yang berkepanjangan. Hal inilah yang membuat Yayoi menyebut kalau seni merupakan salah satu terapi baginya. Tidak hanya itu saja, seni sebagai cara baginya untuk memberontak dari orang tuanya yang tidak pernah memperbolehkan Yayoi untuk melukis.

 

Namun, sebenarnya penanganan halusinasi dapat berbeda-beda berdasarkan jenis halusinasi yang dirasakan. Jika Kamu mengalami halusinasi apalagi disertai dengan keluhan lain dan mengganggu kegiatan sehari-hari, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang sesuai seperti pemberian obat ataupun terapi konseling dan beragam cara lainnya. (TI/AY)