Geng Sehat pernah mendengar istilah gangguan makan? Gangguan makan tidaklah sekadar berkaitan dengan kebiasaan makan. Gangguan makan merupakan kondisi kesehatan mental yang kompleks dan perlu disembuhkan dengan bantuan ahli medis dan psikologis. 

 

Gangguan makan termasuk masalah kesehatan mental yang cukup banyak kasusnya. Gangguan makan juga terdiri dari banyak jenis. Dari semua jenis gangguan makan, ada beberapa yang kasusnya ditemukan paling banyak.

 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Wanita
 

Apa itu Gangguan Makan?

Gangguan makan adalah kebiasaan makan tidak sehat yang disebabkan oleh berbagai kondisi psikologis. Biasanya gangguan makan dimulai dari obsesi terhadap makanan, berat badan, atau bentuk tubuh. Pada kasus yang parah, gangguan makan bisa menyebabkan konsekuensi serius pada kesehatan fisik, dan bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak diobati. 

 

Penderita gangguan makan bisa mengalami beragam gejala. Namun, gejala yang paling umum adalah tidak mau makan atau sebaliknya tidak bisa berhenti makan. Gejala umum yang lain adalah memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsi.

 

Gangguan makan bisa menyerang orang dengan jenis kelamin apapun dan usia berapapun. Namun, umumnya penyakit ini paling sering menyerang remaja perempuan dan wanita berusia muda. Menurut penelitian, 13% dari kelompok berusia muda mengalami setidaknya satu gangguan makan ketika sudah berusia 20 tahun.

 

Apa Penyebab Gangguan Makan?

Ahli percaya bahwa gangguan makan disebabkan oleh beragam faktor, salah satunya genetik. Penelitian pada orang kembar menunjukkan bahwa jika salah satunya mengalami gangguan makan, maka kembarannya memiliki kemungkinan 50% akan mengalami gangguan makan juga.

 

Kepribadian juga merupakan faktor lain dari gangguan makan. Neurotisisme (reaktivitas emosional yang tinggi), perfeksionisme (ingin semuanya serba sempurna), dan impulsivitas (bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya) merupakan tiga jenis kepribadian yang berisiko tinggi terkena gangguan makan.

 

Penyebab gangguan makan lainnya adalah tekanan untuk memiliki tubuh yang kurus, yang masih dianggap sebagai standar kecantikan oleh masyarakat. Menurut ahli, struktur otak dan hormon juga merupakan faktor penyebab gangguan makan. 

 

Baca juga: Kesepian Tidak Mudik Bisa Memicu Gangguan Jiwa atau Psikologis?
 

5 Jenis Gangguan Makan yang Paling Umum

Berikut 5 jenis gangguan makan yang paling banyak ditemukan kasusnya:

 

1. Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa merupakan jenis gangguan makan yang paling umum. Penyakit ini umumnya muncul pada usia remaja atau dewasa muda. Anoreksia nervosa juga lebih banyak ditemukan pada wanita ketimbang pria.

 

Penderita anoreksia nervosa melihat diri mereka sebagai orang yang mengalami kelebihan berat badan, bahkan meskipun tubuh mereka sudah terlalu kurus. Penderita anoreksia nervosa selalu mengawasi berat badan mereka, menghindari konsumsi beberapa jenis makanan, dan sangat membatasi kalori yang dikonsumsi.

 

Gejala umum anoreksia nervosa di antaranya:

  • Memiliki tubuh yang terlalu kurus.
  • Terlalu membatasi makanan yang dikonsumsi.
  • Memiliki ketakutan berlebihan mengalami kenaikam berat badan.
  • Menghindari hal apapun yang bisa meningkatkan berat badan, meskipun berat badannya di bawah normal.
  • Memiliki pandangan yang salah akan bentuk tubuhnya, termasuk menyangkal bahwa tubuhnya sudah sangat kurus.
  • Memiliki self-esteem yang sangat dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan.

 

Anoreksia nervosa umummya disertai dengan kondisi psikologis gejala obsessive-compulsive. Contohnya, banyak penderita anoreksia nervosa yang selalu memikirkan tentang makanan setiap saat ataupun menyembunyikan makanan. Anoreksia ditandai dengan menghindari makanan dengan tujuan menurunkan berat badan secara ektrem, dengan melakukan diet, berpuasa, atau olahraga berlebihan.

 

2. Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa merupakan jenis gangguan makan yang paling umum lainnya. Sama seperti anoreksia, bulimia juga seringkali muncul di usia remaja atau dewasa muda. Bulimia juga umumnya ditemukan pada wanita.

 

Penderita bulimia biasanya akan sering mengonsumsi dalam jumlah banyak yang tidak biasa pada waktu tertentu. Biasanya, penderita bulimia akan makan sampai merasa terlalu kenyang. Di waktu makan ini, penderita bulimia biasanya merasa mereka tidak bisa berhenti makanan ataupun mengontrol porsinya.

 

Kemudian, penderita bulimia akan mencoba mengeluarkan makanannya secara paksa, yaitu dengan cara memuntahkannya, berpuasa, mengonsumsi diuretik, dan olahraga berlebihan. 

 

Menurut ahli, tidak seperti penderita anoreksia yang umumnya terlalu kurus, penderita bulimia biasanya memiliki berat badan yang normal. Gejala bulimia yang umum meliputi:

  • Memiliki waktu dimana ingin selalu makan tanpa bisa dikontrol.
  • Melakukan cara-cara mengeluarkan makanan secara paksa untuk mencegah kenaikan berat badan.
  • Memiliki self-esteem yang sangat dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan.
  • Takut mengalami kenaikan berat badan, meskipun berat badannya normal. 

 

3. Binge Eeating Disorder

Binge eating disorder juga dipercaya merupakan salah satu jenis gangguan makan yang paling umum. Gangguan makan ini biasanya muncul pada usia remaja dan dewasa muda, meskipun sebenarnya bisa muncul di usia berapapun.

 

Penderita binge eating disorder menunjukkan gejala:

  • Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dengan cepat, secara diam-diam, sampai merasa terlalu kenyang.
  • Makan banyak meskipun tidak merasa lapar.
  • Tidak bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi.
  • Merasa gelisah, malu, bersalah, dan bahkan jijik terhadap diri sendiri, ketika memikirkan tentang kebiasaan makan mereka ini.
  • Tidak melakukan hal-hal untuk mengeluarkan makanannya secara paksa.

Penderita binge eating disorder biasanya memiliki berat badan tubuh berlebihan atau obesitas. 

 

4. Pica

Mungkin Kamu belum pernah mendengar apa itu pica. Pica adalah gangguan makan di mana penderitanya suka mengonsumsi hal-hal yang tidak dianggap sebagai makanan. Pica juga termasuk gangguan makan, dan bahkan termasuk yang kasusnya paling banyak ditemukan.

 

Penderita pica selalu ingin mengonsumsi hal-hal yang justru bukan makanan, seperti sabun, kapur, kertas, rambut, handuk, atau bahkan deterjen. Pica bisa menyerang orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Penyakit ini umumnya ditemukan pada anak-anak, wanita hamil, dan orang yang cacat mental. Penderita pica memiliki risiko mengalami keracunan, terkena infeksi, dan mengalami luka pada usus dan saluran pencernaan

 

5. Gangguan Ruminasi

Gangguan ruminasi adalah gangguan makan lain yang perlu Kamu ketahui. Gangguan ruminasi adalah kondisi di mana seseorang mengembalikan ke mulut makanan yang sudah dikunyah dan ditelan, kemudian mengunyah dan menelannya kembali atau memuntahkannya.

 

Hal tersebut biasanya dilakukan penderita gangguan ruminasi dalam kurun waktu 30 menit setelah makan. Berbeda dari penyakit refluks lambung, penderita gangguan ruminasi sengaja mengembalikan kembali makanan yang sudah dikunyang dan ditelannya ke mulut. 

 

Gangguan ruminasi bisa terjadi di usia balita, kanak-kanak, ataupun dewasa. Pada balita, biasanya gangguan ruminasi muncul pada usia 3-12 bulan, kemudian seringkali akan hilang dengan sendirinya.  Sementara itu, anak-anak dan orang dewasa yang memiliki gangguan ruminasi biasanya membutuhkan pengobatan medis untuk bisa sembuh. (UH)

 

Baca juga: Berhenti Overthinking, Lakukan Tips Jitu Berikut!
 

 

Sumber:

Healthline. Common Types of Eating Disorders (and Their Symptoms). Oktober 2019.
Journal if Abnormal Psychology. Prevalence, Incidence, Impairment, and Course of the Proposed DSM-5 Eating Disorder Diagnoses in an 8-year Prospective Community Study of Young Women. Mei 2013.