Berat badan merupakan salah satu indikator yang dinilai dari pertumbuhan seorang anak. Pada bayi baru lahir yang cukup bulan, berat badan normal adalah sekitar 2.500-4.000 gram. Seiring pertumbuhannya, berat badan bayi akan kian bertambah. Pertambahan berat badan bayi dapat dilihat per triwulan.

 

Pada triwulan pertama, kenaikan berat badan berkisar antara 150-250 gram per minggu. Pada triwulan kedua, kenaikannya 500-600 gram per bulan, triwulan ketiga naik sekitar 350-350 gram per bulan, kemudian di triwulan ke empat naik 250-350 gram per bulan. 

 

Beberapa bayi sering kali mengalami pertumbuhan yang tidak sesuai. Ada yang berlebih hingga kegemukan, ada pula yang kekurangan, sehingga nampak sangat kurus. Kondisi berat badan yang rendah pada anak sebaiknya menjadi perhatian para orang tua. Pasalnya, kondisi tubuh yang kurus dan berat badan yang rendah bisa menjadi indikasi anak mengalami kekurangan gizi atau mungkin menderita jenis penyakit yang berisiko.

 

Baca juga: 4 Mitos Mengenai Perawatan Bayi

 

Penyebab Bayi Terlalu Kurus

“Usia si Kecil sudah menginjak 3 bulan, tetapi kenapa ya beratnya masih kurang jauh dari 4 kg? Padahal sewaktu lahir,  berat badannya terbilang normal.” Pertanyaan seperti ini pasti sering membayangi Mums ketika melihat ukuran tubuh si Kecil yang sangat kurus dan terbilang mandek alias enggak naik-naik.

 

Normalnya, pertambahan berat badan bayi dapat dilihat per triwulan. Pada triwulan I, kenaikan berat badan berkisar antara 150-250 gram per minggu, triwulan II kenaikannya sekitar 500-600 gram per bulan. Selanjutnya, pada triwulan III kenaikan berat badan antara 350-450 gram per bulan, dan di triwulan IV sekitar 250-350 gram per bulan.

 

Meski sebenarnya pertambahan berat badan ini merupakan berat badan yang dianjurkan, ternyata tidak sedikit bayi yang pertambahan berat badannya tidak mencapai angka-angka tersebut. Bahkan parahnya, ada pula bayi yang tidak mengalami pertambahan berat badan sama sekali.

 

Nah Mums, pada dasarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan berat badan si Kecil tidak bertambah, sehingga terlihat sangat kurus. Faktor pertama biasanya disebabkan oleh jumlah asupan nutrisi yang diperlukan oleh si Kecil ternyata tidak terpenuhi secara optimal. Jika asupan nutrisi yang diberikan tidak dapat memenuhi kebutuhannya, bayi tidak hanya mengalami kekurangan berat badan, melainkan juga rentan terkena penyakit infeksi.

 

Faktor kedua, adanya penyakit infeksi yang dialami oleh bayi. Bayi yang mengalami infeksi, seperti TBC dan diare, biasanya akan mengalami penurunan berat badan akibat berkurangnya nafsu makan.

 

 

Risiko Bayi yang Terlalu Kurus

Berat badan yang terlalu rendah tentu berdampak bagi kesehatan si Kecil. Berikut beberapa dampak jika berat si Kecil berada di bawah angka yang seharusnya.

  • Bayi yang kurus akan memiliki risiko tumbuh dan berkembang lebih lambat dibanding bayi yang memiliki berat normal.
  • Memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga mudah terkena infeksi dan berisiko 17 kali lebih tinggi meninggal sebelum usia 1 tahun daripada bayi normal.

 

Baca juga: Sembelit Pada Bayi, Bahayakah?

 

Cara Menaikkan Berat Badan Si Kecil

Kondisi bayi yang kurus tentunya membutuhkan perhatian lebih dari Mums. Nah, salah satu cara yang dapat Mums lakukan untuk menaikkan berat badan si Kecil adalah dengan memberikan ASI eksklusif dan berkualitas. Pemberian ASI ekslusif sangat dianjurkan hingga bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI hingga anak berusia 2 tahun.

 

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi karena sangat mudah dicerna, meskipun ia mengalami kekurangan berat badan. Maka dari itu, penting bagi Mums untuk senantiasa menjaga kualitas dan juga kuantitas ASI yang dihasilkan.

 

Lalu bagaimana dengan pemberian susu formula? Dalam beberapa kondisi, ada saat-saat di mana bayi perlu diberikan susu formula. Hanya saja, ada baiknya jika Mums mengonsultasikan masalah ini terlebih dahulu kepada dokter anak.

 

Pasalnya, pencernaan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada bayi harus dilakukan dengan tepat. Salah-salah memberikan susu formula, justru akan menimbulkan masalah lain pada bayi, misalnya kelebihan kalori yang membuatnya kegemukan.

 

Baca juga: 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi

 

Menjaga kesehatan bayi merupakan langkah awal untuk menjaga kesehatannya di masa mendatang. Untuk itu, selalu perhatikan kondisi bayi dengan menjaga berat badannya tetap ideal. Jika bayi terlalu kurus dan tidak mendapatkan gizi yang cukup, maka risiko bayi mengalami sejumlah penyakit akan menjadi lebih besar. (GS/AS)

 

Buah yang Baik untuk MPASI Pertama Bayi - GueSehat.com