Selama 6 bulan pertama ASI merupakan satu-satunya makanan yang direkomendasikan untuk buah hati Anda. Setelah itu pemberian makan pada anak dapat disertai dengan makanan pendamping ASI (MPASI) karena kebutuhan nutrisi anak setelah 6 bulan tidak akan tercukupi dengan pemberian ASI saja. Salah satu makanan pendamping ASI adalah susu formula. Namun bagaimana jika setelah minum susu formula ternyata anak mengalami alergi susu sapi sehingga tidak dapat mengonsumsi nya? Adakah pengganti susu sapi yang sesuai? Alergi susu sapi merupakan keadaan dimana Si Kecil mengalami sensitivitas yang berlebihan terhadap protein yang terkandung di dalam susu sapi. Sebesar 2-3% bayi pernah mengalami alergi susu formula dalam hidupnya. Hal ini disebabkan oleh sistem imun di dalam tubuh anak yang belum sempurna. Risiko seorang anak untuk mengalami alergi susu sapi meningkat apabila kedua orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat alergi, seperti sering pilek atau bersin yang disertai mata berair, gatal pada kulit, serta asma. 

 

Pentingnya Penanganan Cepat

Alergi susu sapi pada anak Anda juga dapat mempersulitnya mendapatkan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan. Jika keadaan ini tidak segera ditangani, Si Kecil dapat mengalami gagal tumbuh, dimana ia mengalami pertumbuhan fisik dan kenaikan berat badan yang tertunda. Tahun pertama kehidupan adalah masa penting untuk pertumbuhan otak anak Anda. Gagal tumbuh pada tahun pertama dapat menyebabkan sang buah hati mengalami ketertinggalan secara menetap disepanjang hidupnya. Maka sangatlah penting untuk memberikan buah hati asupan nutrisi dan gizi yang sesuai dengan kebutuhannya.

 

Gejala

Gejala dari alergi susu sapi sendiri sangatlah luas, sehingga terkadang sulit untuk didiagnosa. Gejala ini terdiri dari gatal dan bengkak pada bibir, disertai muntah, diare, BAB berdarah, dan konstipasi lama yang tidak membaik dengan obat pencahar. Gejala lain adalah kemerahan dan bentol-bentol. Gejala pada kulit ini sering berulang. Alergi susu sapi juga dapat memberikan gambaran batuk, pilek, dan pada keadaan yang parah dapat menimbulkan sesak napas.

 

Rekomendasi

Jika anak Anda mengalami gejala tersebut, saya anjurkan untuk berkonsultasi pada dokter anak. Diagnosis susu sapi dapat ditegakkan apabila anak menunjukkan gejala tersebut dan menghindari susu sapi dapat menghilangkan gejalanya dalam 2-4 minggu. Setelah itu lakukan challenge terhadap agen penyebab alergi tersebut dalam pengawasan dokter. Anak Anda dapat dites dengan memberikan susu tersebut dalam jumlah sedikit dan diawasi reaksi yang terjadi. Pilihan pemeriksaan lainnya adalah skin prick test (menyuntikkan bahan alergi ke kulit) dan pemeriksaan darah. Hal ini dapat dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter.

 

Alternatif Susu Sapi

Jika anak Anda alergi pada susu sapi, alternatif susu apa yang bisa Anda berikan? Berikut adalah beberapa tipe susu lain yang biasa diberikan bagi anak-anak yang alergi dengan susu sapi dan dengan mudah ditemukan di toko terdekat Anda:

1. Susu protein terhidrolisa

Susu protein terhidrolisa merupakan susu dengan kandungan protein yang telah dipecah sehingga tidak menimbulkan sensitivitas yang berlebihan. Susu protein terhidrolisa terdiri dari partially hidrolized yang dapat digunakan untuk pencegahan alergi susu sapi pada anak dengan risiko tinggi dan extensively hydrolyzed sebagai pengganti susu sapi pada anak yang sudah terdapat gejala alergi susu sapi.

 

2. Susu asam amino

Adalah susu dengan kandungan asam amino yang merupakan kandungan protein dasar. Susu asam amino dapat diberikan jika penggantian susu dengan susu protein terhidrolisa tetap memberikan gejala. Namun efektivitas susu asam amino dalam mencegah alergi masih dalam penelitian lebih lanjut.

 

3. Susu kedelai

Susu kedelai merupakan pilihan yang dapat digunakan ketika susu protein terhidrolisa tidak tersedia maupun karena kendala biaya. Walaupun kandungan nutrisi di dalam susu kedelai cukup baik, namun susu ini tidak boleh menjadi pilihan utama untuk anak yang sehat/ tanpa indikasi tertentu. Hal ini disebabkan karena dari penelitian, susu kedelai tidak memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan susu sapi biasa. Umumnya keadaan alergi susu sapi tidak berjangka panjang. Sebagian besar anak menjadi toleran pada usia 1-3 tahun. Jika si kecil masih mengalami gejala alergi susu sapi, baik bengkak dan gatal pada bibir, muntah BAB cair, maupun konspitasi, terus berikan dirinya pilihan susu protein terhidrolisa, susu asam amino, dan susu kedelai dapat menjadi pilihan untuk menggantikan susu formula. Hal ini dapat dibicarakan lebih lanjut dengan dokter anak maupun dokter gizi. Susu yang dianjurkan pun bisa didapat di toko-toko terdekat yang biasa dikenal dengan susu hipoalergenik. Yuk share tentang alergi susu sapi ke sekitarmu!