sembelit bayi 1360 Sebentar lagi Elika sudah mau menginjak 8 bulan. Itu berarti sudah hampir 2 bulan Elika mengkonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam 2 bulan ini, Elika pernah mengalami sembelit, sampai-sampai ia menangis kalau sedang ingin buang air besar (BAB). Sedih banget, deh  ngeliatnya :(

Mungkinkah Sembelit Pada Bayi Berbahaya?

Awalnya saya tidak merasa khawatir dengan sembelit Elika, karena sebelum MPASI juga Elika pernah mengalami sembelit. Namun kata Dokter Spesialis Anak (DSA) Elika, itu hal biasa. Kalau anak ASI biasanya memang tidak setiap hari BAB-nya. Itu berarti semua nutrisinya terserap sempurna. Cuma kali ini Elika sampai menangis kalau ingin BAB, jadi mulai khawatir, deh. Mungkin sembelit pada bayi saat sudah MPASI berbahaya, ya? Perlu dibawa ke dokter, nggak, ya? Kebetulan saya ada grup chat bareng ibu-ibu lain, jadi kami sering bertukar cerita dan problema ala-ala ibu-ibu baru, salah satunya adalah bagaimana mengatasi sembelit pada bayi yang baru MPASI.  Ternyata beberapa ibu juga mengalami hal yang sama dan mereka menyarankan memberi Elika pepaya untuk dikonsumsi. Ada juga yang menyarankan memberi buah naga, pear, dan lain-lain. Akhirnya saya cobain satu-satu. Katanya memang beda anak, beda cara penanganan sembelitnya. Ada anak yang makan pepaya malah jadi tambah sembelit, ada yang jadi lancar BAB. Nah, ternyata Elika sepertinya jadi anak yang tambah sembelit kalau makan pepaya. Berhari-hari dikasih pepaya malah tambah susah BABnya. Huhu.. Awal-awal MPASI, Elika lancar BAB jika dikasih bubur beras merah. Tapi kali ini dicobain juga tidak berhasil.

Cara Lain Pun Saya Coba

Saya coba pijat-pijat perutnya dengan pijat I Love U (untuk yang belum tahu pijat I Love U itu apa, bisa cek video tutorialnya di sini. Dulu saya pernah diajari Dokter Spesialis Anak (DSA) Elika untuk melakukan pijat ini jika perut Elika kembung. Ternyata pijat ini juga bisa dilakukan jika anak mengalami sembelit. Namun rupanya kali ini juga kurang berhasil. Sudah dipakaikan minyak telon di perut dan kakinya juga tidak berhasil membuat BAB-nya lancar. Apa mungkin makanan saya yang kurang banyak serat, ya? Sehingga asupan yang didapat dari ASI juga kurang bergizi dan menyebabkan ia kesulitan BAB? Saya pun akhirnya menambah serat pada makanan saya dengan memakan lebih banyak sayur-sayuran. Ternyata sama saja. Elika masih susah BAB.

Akhirnya Konsultasi Ke Dokter

Kehilangan ide, konsultasilah saya dengan DSA Elika. Beliau bilang mungkin Elika kurang minum air putih. Ya ampun! Benar juga! Elika memang jarang saya kasih air putih kalau makan. Saya pikir, kecukupan airnya cukup dengan ASI saja. Ternyata ia tetap butuh air putih, minimal satu gelas sehari. Lalu saya mulai rajin memberikan air putih setiap kali makan. Mulai dari disuapi dengan sendok, sampai saya belikan training cup biar dia bisa belajar minum sendiri dari gelas. Untung Elika cepat belajar dan sudah agak lancar minum air putih pakai sedotan. Dan ternyata benar. Setelah diberikan air putih yang lebih banyak dari biasanya, memang BAB Elika sedikit lebih lancar, meskipun belum rutin setiap hari. Yaaah, tapi paling tidak, dia tidak sampai menangis lagi jika ingin BAB. Sampai saat ini, sih saya masih mencari cara bagaimana agar Elika lancar BAB setiap hari. Apakah ada yang pernah mengalami hal serupa terjadi pada anaknya? Sharing yuk!