Payudara membesar bukan hanya disebabkan oleh pubertas, melainkan juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Kenali perbedaan dan gejalanya agar dapat terdeteksi secara dini jika terdapat masalah kesehatan.

 

Meski pria pun bisa mengalaminya, payudara membesar kebanyakan lebih sering terjadi pada wanita. Kadang-kadang, pembesaran yang tiba-tiba terjadi hanya akibat pertumbuhan jaringan payudara yang cepat. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah medis yang membutuhkan perhatian khusus.



Beberapa kondisi normal yang dapat menyebabkan payudara membesar adalah pubertas, menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB, dan konsumsi makanan yang tinggi garam atau kafein.

 

Hati-hati Payudara Membesar secara Tidak Normal - Alodokter

 

Selain itu, membesarnya payudara juga bisa disebabkan oleh kondisi yang tidak normal, misalnya abses payudara, fibroadenoma, ataupun kanker payudara. Jika seperti ini, pembesaran payudara perlu mendapatkan pemeriksaan dokter.

 

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Payudara Mums Setelah Menyusui

 

Penyebab Payudara Membesar yang Perlu Diwaspadai

Payudara yang membesar akibat penyakit perlu diwaspadai. Meskipun hal ini tidak semuanya berbahaya, pembesaran payudara yang terjadi secara tidak normal tetap harus mendapatkan pemeriksaan dari dokter. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan payudara membesar adalah:

 

1. Fibrokistik payudara

Benjolan di payudara bisa menjadi pertanda dari penyakit fibrokistik payudara. Benjolan ini tidak bersifat kanker dan dialami oleh lebih dari 50% wanita. Meski tidak berbahaya, kondisi ini dapat mengganggu karena benjolan tersebut dapat membesar dan terasa nyeri menjelang mestruasi serta selama menstruasi.

 

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan atau tumor pada payudara yang tidak bersifat kanker. Fibroadenoma umumnya dialami wanita usia 20-50 tahun dan jarang dialami oleh wanita yang telah menopause. Meski tidak berbahaya, fibroadenoma tetap memerlukan penanganan lebih lanjut, biasanya dengan pembedahan.

 

Baca juga: Kok, Payudara Sakit saat Hamil, Ya?

 

3. Abses payudara

Payudara membesar dapat diakibatkan terbentuknya abses atau kumpulan nanah di bawah kulit payudara. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses payudara dapat membuat kulit payudara merah, hangat, dan bengkak. Penderita abses payudara juga bisa mengalami demam. Nanah dalam abses perlu dikeringkan. Dokter akan menyedotnya dengan jarum atau membuat sayatan pada abses agar nanah dapat keluar.

 

4. Infeksi payudara

Infeksi payudara atau mastitis adalah kondisi yang cukup sering dialami oleh ibu menyusui. Penyakit ini terjadi saat bakteri masuk ke payudara melalui luka di puting. Infeksi ini menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Payudara membesar akibat infeksi umumnya ditangani dengan antibiotik.

 

5. Kanker payudara

Adanya benjolan di payudara yang disertai keluarnya cairan dari puting padahal sedang tidak menyusui, puting tertarik ke dalam, kulit menjadi cekung, atau mengalami perubahan warna bisa jadi merupakan tanda adanya kanker payudara.

 

Kondisi ini perlu dipastikan dengan pemeriksaan dari dokter, yaitu dengan USG, mammogram, dan biopsi. Agar kanker payudara tidak terlambat diketahui dan ditangani, wanita perlu melakukan deteksi dini kanker payudara secara rutin.

 

Tidak hanya payudara wanita, payudara pria juga bisa membesar. Kondisi ini disebut ginekomastia. Ginekomastia disebabkan adanya perubahan pada hormon estrogen dan testosteron, yang biasanya terjadi pada masa pubertas. Selain itu, ginekomastia bisa disebabkan oleh hipertiroidisme, sirosis, dan efek samping obat-obatan.

 

Memang tidak semua benjolan atau pembesaran payudara berbahaya, tetapi Kamu perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika pembesaran payudara terjadi di luar masa haid, tidak kunjung membaik, atau disertai gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas. (AS)

 

Baca juga: Puting Keluar Cairan Saat Tidak Menyusui, Penanda Apakah?