Di saat hamil, gerakan janin jadi hal yang paling ibu hamil tunggu-tunggu. Namun, bagaimana jika gerakan itu dirasakan di saat tidak hamil? Ternyata, begini penjelasannya, Mums. Yuk, simak!

 

Tidak Hamil tapi Terasa Ada yang Bergerak di Perut, Ternyata Wajar!

Siklus menstruasi teratur, kontrasepsi rutin dipakai, eh tapi kok tiba-tiba terasa ada yang bergerak di perut? Waduh, apa itu artinya hamil? Tenang dulu ya, Mums. Sensasi bergerak di area perut nyatanya enggak hanya bisa dirasakan oleh ibu hamil, lho.

 

Fungsi tubuh yang umum seperti pencernaan, nyatanya dapat menyebabkan perasaan ini. Bahkan gas atau gangguan pencernaan bisa menjadi penyebabnya. Nah, berikut beberapa kemungkinan penyebab gerakan-gerakan ini:

 

1. Pencernaan

Saat Mums makan, otot-otot di saluran pencernaan mulai bergerak untuk membawa makanan melalui perut dan masuk ke usus. Mums sangat mungkin merasakan otot-otot ini bergerak segera setelah makan atau bahkan beberapa jam kemudian.

 

2. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan juga bisa menimbulkan sensasi asing di perut yang bisa terasa seperti gerakan otot. Jika Mums merasakan sensasi tersebut bersamaan dengan gejala kembung, mual, muntah, atau nyeri perut, Mums bisa mengobatinya dengan obat pencernaan yang dijual bebas seperti antasida. 

 

Namun ingat, jika Mums mengalami gangguan pencernaan kronis, atau mulai mengalami muntah parah, tinja berwarna hitam, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, segeralah bergegas ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

 

3. Ovulasi

Kurang lebih dua minggu sebelum menstruasi, Mums memasuki fase ovulasi. Di fase inilah Mums mungkin saja mengalami berbagai sensasi di area perut bawah. Kram pada awal periode menstruasi dapat membuat otot-otot di perut bagian bawah terasa lebih kencang, yang mungkin terasa seperti gerakan.

 

Selama ovulasi, Mums mungkin juga mengalami semacam letupan atau hentakan di perut bagian bawah. Ini biasanya disebabkan oleh peregangan indung telur (ovarium) untuk melepaskan sel telur yang matang. Seringkali, sensasi ini terasa ringan dan hanya berlangsung sementara.

 

Baca juga: 4 Nilai Teladan Nabi Muhammad sebagai Suami dan Ayah

 

 

 

4. Otot tegang

Sama seperti kejang otot di lengan atau kaki, otot perut juga bisa mengalami kejang. Kontraksi yang tidak disengaja ini, dapat disebabkan oleh ketegangan otot, penggunaan yang berlebihan, atau bisa juga tanda dehidrasi.

 

Kebanyakan kejang otot perut tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Namun jika sensasi kejang tersebut terus terjadi atau memburuk, konsultasikanlah dengan dokter untuk mencari faktor penyebabna.

 

5. Phantom kicks

Bagi wanita yang pernah hamil, akan sangat mungkin mengalami phantom kicks, atau sensasi bahwa ada bayi berada di dalam perut. Perasaan ini sangat wajar terjadi segera setelah Mums melahirkan atau jika pernah mengalami keguguran.

 

Menurut Tiffany Woodus, MD, FACOG, seorang obgyn di Texas, Amerika Serikat, phantom kicks adalah persepsi lanjutan dari gerakan janin di perut setelah kehamilan. Persepsi tersebut hadir dalam bentuk gerakan ringan dan cepat yang di area perut bawah.

 

Lalu, berapa lama phantom kicks ini bisa berlangsung? Sebuah survei daring yang dilakukan oleh peneliti dari Monash University di Australia, rata-rata wanita dapat mengalami sensasi tendangan janin imajiner selama 6-8 tahun pasca persalinan. Bahkan ada wanita yang merasakan getaran ini hingga 28 tahun usai bersalin! Para peneliti juga menemukan bahwa 25 persen wanita menggambarkan pengalaman itu sebagai hal yang positif, sementara 27 persen merasa kesal atau bingung dengan adanya phantom kicks. 

 

Baca juga: Berencana Cek Kesuburan, Apa Saja yang Akan Ditanyakan Dokter?

 

Sensasi Bergerak di Perut Juga Bisa Jadi Tanda Bahaya

 

Terlepas dari betapa wajarnya merasakan pergerakan di area perut bawah saat tidak hamil, kondisi ini juga bisa menjadi salah satu isyarat bahwa terjadi suatu gangguan kesehatan, lho. Beberapa kemungkinannya adalah:

 

1. Reaksi alergi

Perasaan berdebar atau berkedut di perut bisa saja merupakan tanda saluran pencernaan mengalami reaksi alergi terhadap sesuatu yang Mums makan. Walau jarang terjadi, tetapi sensasi ini dapat dikaitkan dengan penyakit celiac, atau reaksi abnormal terhadap gluten.

 

Menghindari makanan dengan gluten dapat membantu mencegah gerakan ini dan gejala penyakit celiac yang menyertainya. Gejala yang biasanya terjadi adalah perut kembung atau nyeri, diare akut berlangsung lebih dari 14 hari, sembelit, muntah, serta penurunan berat badan.

 

2. Obstruksi usus

Partikel makanan yang dicerna berjalan dari perut melalui jalur panjang usus dan organ perut lainnya. Setelah itu akhirnya dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk tinja. Terkadang, jalur pencernaan bisa tersumbat. Nah, penyumbatan bisa saja terjadi sebagian hingga total. Saat penyumbatan terjadi, Mums mungkin mengalami berbagai gejala, termasuk kram otot yang bisa terasa seperti gerakan.

 

Gejala lain dari obstruksi usus meliputi kembung parah, mual, muntah, sembelit, ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas atau tinja, dan pembengkakan perut. Obstruksi usus harus didiagnosis dan diobati oleh dokter secepat mungkin, karena tidak ada perawatan di rumah yang dapat mengatasi obstruksi.

 

3. Divertikulitis

Divertikulitis adalah peradangan pada saluran pencernaan dan paling sering ditemukan di usus besar. Kondisi ini bisa saja merupakan radang minor, namun juga bisa berkembang menjadi infeksi serius. Saat ini terjadi, menyebabkan gejala tidak nyaman seperti kembung, diare, dan sembelit. Ini juga dapat menyebabkan nyeri dan kram otot di perut, yang mungkin terasa seperti gerakan.

 

Tanpa pengobatan, divertikulitis dapat menyebabkan gejala seperti mual dan muntah, darah dalam tinja, sakit perut terus-menerus, hingga pendarahan dari anus sebagai akibat dari pecahnya dinding usus besar. Kondisi ini bahkan juga bisa menyebabkan usus tersumbat. Jika Mums mengalami gejala-gejala ini, tak perlu menunggu lama untuk ke dokter atau instalasi gawat darurat, ya. Agar, Mums bisa segera mendapatkan bantuan medis dari dokter.

 

Baca juga: Cara-cara untuk Menghilangkan Efek Dagu Berlipat

 

Referensi

Healthline. Phantom Kicks

Mamamia. Phantom Kicks

Healthline. Movement in Lower Abs