Menutup bulan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month, kita perlu tahu jenis kanker payudara dan perbedaan pengobatannya. Seperti kita tahu, kanker payudara adalah kanker yang paling sering dialami oleh wanita baik di Indonesia maupun di dunia. Sekitar 25% kejadian kanker pada wanita di dunia adalah kanker payudara.

 

Meskipun kanker identik dengan sebuah penyakit yang sifatnya terminal atau sulit disembuhkan, namun sebenarnya pasien dengan kanker payudara masih memiliki harapan untuk sembuh. Terutama jika kanker payudara dideteksi dan ditangani sejak dini.

 

 

Penanganan kanker payudara sendiri dapat dilakukan melalui proses pembedahan, radiasi, dan penggunaan obat-obatan seperti terapi hormonal, kemoterapi, dan targeted therapy atau terapi target. Terapi yang akan dilakukan oleh dokter akan bergantung dari subtipe kanker payudara yang dialami oleh seseorang, serta stadium kanker yang terjadi. Yuk, kenali jenis kanker payudara dan pengobatannya!

 

Baca juga: Menstruasi Pertama Lebih Cepat, Salah Satu Faktor Risiko Kanker Payudara

 

Jenis Kanker Payudara

Dalam menentukan jenis atau subtipe kanker payudara perlu dilakukan pemeriksaan imunohistokimia (IHK). Sel atau jaringan yang diduga kanker akan diambil oleh dokter melalui sebuah proses yang disebut biopsi. Kemudian sel atau jaringan ini akan diteliti di laboratorium untuk menentukan jenis kanker payudaranya.

 

Membedakan jenis kanker payudara adalah dengan melihat ada tidaknya reseptor atau protein tertentu pada sel kanker. Keberadaan reseptor atau protein ini nantinya akan menentukan terapi yang dapat digunakan serta prognosis atau perjalanan penyakit.

 

Reseptor yang akan dilihat adalah estrogen receptor (ER), progesterone receptor (PR), dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2). Sedangkan protein yang dilihat adalah Ki-67 yang dapat dijadikan acuan seberapa cepat sel kanker bertumbuh.

 

Berdasarkan ada tidaknya reseptor-reseptor dan protein ini di sel kanker, berikut ini jenis kanker payudara yang dibagi menjadi 4 subtipe berikut:

 

Subtipe Luminal A

Sel kanker payudara pada tipe ini memiliki estrogen receptor (ER positive) dan progesterone receptor (PR positive) namun tidak memiliki reseptor HER2 (HER2 negative) dan level Ki-67 yang rendah. Kanker payudara jenis ini biasanya memiliki harapan sembuh yang baik, dan untuk terapi biasanya digunakan terapi hormonal dan juga kemoterapi.

 

Subtipe Luminal B

Pada subtipe Luminal B, sel kanker payudara memiliki estrogen receptor dan/atau progesteron receptor (ER positive dan/atau PR positive), dengan atau tanpa HER2, dan level Ki-67 yang tinggi. Pengobatan yang dipilih pada jenis kanker ini biasanya adalah kemoterapi, dan jika sel kanker memiliki HER2 maka dapat digunakan targeted therapy seperti trastuzumab.

 

Baca juga: Pengobatan Kanker Lebih Terarah dengan Terapi Target

 

Tipe HER2 Enriched

Tipe sel kanker payudara HER2 enriched adalah sel kanker payudara yang tidak memiliki reseptor hormon (ER dan PR negative), namun memiliki ekspresi reseptor HER2. Oleh karena itu, terapi yang dapat digunakan untuk subtipe kanker payudara ini adalah targeted therapy yang menyasar reseptor HER2 seperti trastuzumab, pertuzumab, ataupun trastuzumab-emtansine.

 

Tipe Triple Negative

Sesuai namanya, kanker payudara triple negative tidak memiliki reseptor hormonal dan HER2 (ER, PR, HER2 negative). Kanker payudara jenis ini biasanya ditangani dengan kemoterapi. Tipe ini biasanya dijumpai pada pasien dengan mutasi pada gen BRCA1, sebuah gen yang lazim dijumpai pada pasien kanker payudara.

 

Geng Sehat, itu dia empat subtipe kanker payudara yang akan menentukan jenis terapi apa yang dapat digunakan, berdasarkan ada tidaknya reseptor estrogen, progesteron, dan HER2. Selain dari subtipe, pengobatan kanker payudara juga didasarkan pada staging atau stadium kanker yang terjadi.

 

Kanker payudara adalah salah satu kanker yang memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Oleh karena itu, dianjurkan untuk selalu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS) dengan USG atau mamografi secara berkala. Jika Kamu merasa ada perubahan pada payudaramu, jangan segan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Salam sehat!

 

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI

 

 

Referensi:

Breast cancer intrinsic subtype classification, clinical use and future trends. Am J Cancer Res 2015;5(10):2929-2943.