Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang menjalani karantina dan observasi di Natuna tiba di Jakarta pada Sabtu (15/2) sore di Bandara Halim Perdanakusuma. Mereka tiba didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan perwakilan dari World Health Organization (WHO). 

 

Sejumlah WNI yang dikarantina selama 14 hari tersebut pun dinyatakan dalam kondisi sehat dan bebas dari virus corona. Menurut Terawan, pemeriksaan serta observasi terhadap sejumlah WNI tersebut telah disaksikan langsung oleh tim dari WHO. 

 

Walau sejumlah WNI yang telah dikarantina dinyatakan sehat dan bebas dari virus corona, beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah perlu mengenakan masker untuk mencegah penularan virus? Belum lagi dengan tanggapan Terawan baru-baru ini mengenai penggunaan masker dan harga masker yang melonjak. 

 

Dalam beberapa pemberitaan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan bahwa lonjakan harga tersebut karena masker semakin dicari oleh masyarakat, apalagi setelah muncul wabah virus corona. Ia justru menyalahkan orang-orang yang membeli masker dengan harga yang tinggi tersebut.

 

Terawan pun menambahkan, orang-orang yang sehat sebenarnya tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah virus. Masker sebenarnya hanya digunakan oleh orang yang sakit. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit ke lingkungan sekitar.

 

Ia juga menambahkan, perwakilan dari World Health Organization (WHO) di Indonesia bahkan memiliki pendapat yang sama dengannya. “Dr. Paranietharan dari WHO bilang, tidak ada gunanya (orang sehat pakai masker). Untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit,” ujarnya.

 

Baca juga: Tidak Ada Kasus Coronavirus di Indonesia, Begini Prosedur Pemeriksaan Spesimen Coronavirus di Lab Kemenkes!

 

 

Lantas, Benarkah Masker Hanya Digunakan untuk yang Sakit?

Sebenarnya, ada dua kondisi yang mengharuskan seseorang untuk mengenakan masker. Pertama, seseorang yang sehat dan harus berada di luar rumah selama beberapa jam ketika kualitas udara buruk atau tidak sehat sangat dianjurkan untuk mengenakan masker. Bahkan, kalau perlu, masker yang digunakan ialah masker N95. 

 

Kedua, kondisi yang diharuskan menggunakan masker ialah saat seseorang sakit ataupun orang-orang yang menunjukkan gejala, seperti batuk atau bersin, dan berpotensi menularkan virus ke orang-orang sekitar. Masker yang dikenakan dengan benar pun dapat mencegah penularan penyakit. 

 

Baca juga: Posisi Duduk di Pesawat yang Aman dari Penularan Coronavirus!



Menurut Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, saat mengenakan masker, jangan menyentuh bagian dalam masker dengan tangan. Bahkan, usahakanlah untuk mengambil masker secara hati-hati dari kotak pembungkusnya, sehingga bagian dalam masker akan langsung menempel di hidung dan wajah tanpa tersentuh tangan. 

 

Pastikan pula bagian berkawat pada masker berada di atas hidung, bukan terbalik. Kenakan juga masker dengan bagian berkantongnya ada di bagian dalam. Selain itu, masker juga punya batas waktu penggunaan. Sebaiknya ganti masker baru setelah digunakan setelah 4 jam untuk memberikan perlindungan. 

 

Baca juga: Penelitian: Trenggiling Penyebab Coronavirus pada Manusia

 

Jadi, ternyata masker sebaiknya digunakan saat kita yang sehat harus beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama dengan kualitas udara yang buruk atau tidak sehat, ataupun saat kita tengah sakit untuk mencegah penularan virus pada orang-orang sekitar, Gengs.

 

Oh iya, kalau Kamu memiliki masalah seputar kesehatan atau hal lain yang ingin ditanyakan kepada ahli, jangan ragu untuk bertanya dan memanfaatkan fitur ‘Forum’ yang tersedia di GueSehat.com, ya! (AS)

 

 

Sumber

CNN Indonesia. 2020. 238 WNI Tiba di Jakarta Usai Karantina Virus Corona

Kompas. 2020. Harga Masker Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli.

Health Hub. 2020. When a Mask Is a Must?

GueSehat. 2020. Selain Masker, Inilah Alat Perlindungan untuk Mencegah Tertular Coronavirus