Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi kualitas udara di Jakarta dinilai tidak sehat atau unhealthy karena skor Air Quality Index (AQI) sudah melebihi 150. Sebagian orang pun mulai menggunakan masker untuk melindungi dari polusi. Lantas, seperti apa masker untuk melindungi dari polusi yang tepat digunakan?

 

Jenis-jenis Masker 

Menurut Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), masker terbagi menjadi dua jenis, yaitu simple mask dan respirator. “Simple mask ini memiliki kemampuan 30-50% memfiltrasi, untuk menyaring partikel yang lebih besar, dan biasa digunakan pada orang yang sakit atau terkena infeksi agar tidak menyebarkan kuman,” ungkapnya.

 

Selain itu, dr. Agus berpendapat bahwa penggunaan simple mask tidak boleh terbalik, baik dari dalam ke luar dan sebaliknya atau atas ke bawah. Hal ini karena jika digunakan terbalik akan membuat kulit wajah bersentuhan dengan lapisan kasar masker yang bisa menyebabkan iritasi. 

 

Baca juga: Tips Tetap Sehat Meski Tinggal di Kota dengan Kualitas Udara Buruk



“Simple mask hanya bertahan 6-8 jam, sekali pakai, dan tidak boleh dicuci karena pori-pori simple mask akan menjadi besar sehingga kemampuan filtrasi akan menurun,” jelas Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI itu dalam acara Media Gathering bersama 3M Nexcare di Jakarta, Senin (5/8).

 

Namun, kalau kualitas udara tergolong tidak sehat, dr. Agus merekomendasikan penggunaan respirator. “Respirator bisa memfiltrasi polusi atau partikel-partikel halus hingga 95%. Perlindungannya lebih baik dari simple mask. Sebenarnya kalau kualitas udara bagus, tidak perlu menggunakan masker,” ungkapnya.

 

Menurut dr. Agus, respirator juga memiliki dua tipe, yaitu pemurni udara (air purifier, bisa berupa electrical air purifier dan non-electrical) dan pemasok udara (air supplier). “Berbeda dengan simple mask, beberapa tipe respirator ini bisa digunakan ulang, baik tipe yang half maupun full mask,” jelasnya.

 

Baca juga: Dampak Polusi Udara, Warga Jakarta Terancam Penyakit Paru Ini!



Penggunaan Simple Mask dan Respirator

Dokter Agus berpendapat, jika Kamu melakukan banyak aktivitas di luar ruangan, apalagi dengan kualitas udara yang tergolong tidak sehat atau buruk, sebaiknya gunakanlah respirator. 

 

“Namun, kalau tidak memiliki respirator, lebih baik menggunakan simple mask daripada tidak menggunakan masker sama sekali. Hal ini karena simple mask memiliki kemampuan hingga 40% untuk memfiltrasi partikel,” tambah Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu. 

 

Dengan kualitas udara yang buruk atau tidak sehat, lantas apakah kita juga perlu menggunakan masker saat berolahraga? Menurut dr. Agus, menggunakan masker justru tidak disarankan saat berolahraga dengan kualitas udara yang tidak sehat atau unhealthy

 

“Lebih baik berolahraga saat kualitas udara tergolong baik atau sehat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas udara. Pilihan lain, cobalah untuk berolahraga di tempat yang banyak pohon atau tumbuhan,” ujar dr. Agus.

 

Baca juga: Sudah Tepatkah Kamu Memilih Masker?



Sekarang, Kamu jadi tahu jenis-jenis masker untuk melindungi dari polusi. Respirator merupakan masker yang tepat digunakan saat kualitas udara tidak sehat atau unhealthy nih, Gengs. Namun, jika tidak  ada, sebaiknya tetap disarankan untuk menggunakan simple mask yang tersedia di pasaran.

 

Oh iya, kalau Kamu punya masalah seputar kesehatan atau hal lain yang ingin ditanyakan pada ahli, jangan ragu untuk menggunakan fitur ‘Tanya Dokter’ yang ada di aplikasi GueSehat khusus Android. Cobain yuk fiturnya sekarang, Gengs!

 

 





Sumber:

Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) dalam acara Media Gathering bersama 3M Nexcare di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2018.