Indonesia mulai memasuki musim hujan. Siang hari bisa begitu panas, tetapi sore dan malam hari bisa hujan sangat deras. Cuaca yang sulit ditebak ini tidak jarang membuat beberapa orang akhirnya mengalami sejumlah masalah kesehatan, termasuk anak-anak.

 

Masalah yang Kerap Menyerang Anak di Musim Hujan

Ketahanan tubuh anak tentu tidak akan sekuat orang dewasa. Inilah mengapa, anak sering kali mengalami masalah pada sistem permapasan, seperti batuk, saat musim hujan. Batuk sendiri merupakan suatu gejala yang sebenarnya bersifat melindungi tubuh. Batuk merupakan upaya alami dari tubuh untuk mengeluarkan lendir atau benda asing (debu, asap rokok, polutan) dari paru-paru dan membuka aliran udara yang tersumbat.

 

Jika anak sudah mengalami batuk-batuk, tentu aktivitas akan terganggu. Bahkan, tidur juga menjadi tidak nyenyak. Belum lagi ketika batuk, anak akan mengalami penurunan nafsu makan hingga muntah berulang karena rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

 

Baca juga: Ketahui Tanda dan Gejala Penyakit ISPA pada Anak Berikut Ini!

 

Penyebab Batuk pada Anak

Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya batuk pada anak, antara lain:

  • Flu

    Flu kerap memicu reaksi batuk sebagai upaya alami tubuh mengeluarkan lendir dari bagian belakang tenggorokan.

  • Infeksi bakteri atau virus

    Biasanya batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus akan diiringi dengan sesak napas dan juga demam.

  • Gejala asma

    Ditandai dengan gejala batuk yang terjadi dalam jangka waktu lama dan diiringi mengi atau sesak napas. Biasanya akan terjadi setelah anak berlari-lari dan semakin memburuk di malam hari.

  • Faktor udara atau lingkungan

    Faktor-faktor lingkungan, seperti polusi udara, asap rokok, atau bulu hewan peliharaan, juga dapat membuat anak mengalami batuk-batuk.

 
Baca juga: Faktor Penyebab Asma pada Anak Beserta Gejalanya

 

Waspada Gejala Lain yang Timbul saat Anak Batuk

Jika anak mengalami batuk disertai beberapa gejala lain seperti di bawah ini, maka segeralah konsultasikan kepada dokter atau bawa anak ke unit kesehatan terdekat untuk memperoleh pertolongan secepatnya. Beberapa gejala tersebut antara lain:

  • Kesulitan bernapas atau napas lebih cepat dari biasanya.

  • Demam.

  • Pucat atau biru pada bibir, lidah, atau wajah.

  • Napas berbunyi setelah batuk.

  • Anak tampak lemas, rewel, dan tidak nyaman.

  • Dehidrasi, yang ditandai dengan gejala mulut kering, pusing, mengantuk, menangis tanpa air mata, mata terlihat cekung, dan lebih sedikit buang air kecil.

  • Batuk terus menerus dan disertai darah.

 

Cara Mencegah Batuk pada Anak

Mencegah anak agar tidak terserang batuk memang bukanlah hal yang mudah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus dan bakteri penyebab batuk, seperti:

  1. Biasakan anak untuk rajin mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran virus.

  2. Jauhkan anak dari lingkungan berpolusi dan juga asap rokok. Menjadi perokok pasif dapat membuat anak menghadapi berbagai risiko kesehatan, seperti batuk, asma, alergi, pilek, dan lain-lain.

  3. Perhatikan jadwal vaksinasi anak. Pastikan anak jangan sampai melewatkan vaksinasi difteri, pertusis/batuk rejan, dan tetanus (DPT). Jika sangat diperlukan, mintalah dokter untuk memberikan vaksinasi khusus flu pada anak.

  4. Batasi konsumsi camilan kemasan atau goreng-gorengan. Beberapa jenis camilan kemasan memiliki kandungan yang dapat memicu batuk. Begitupun dengan makanan goreng-gorengan. Minyak bisa menyebabkan tenggorokan menjadi sensitif.

 

Perawatan saat Anak Batuk

Kebanyakan kasus batuk pada anak bersifat self limiting atau dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanan anak akibat gejala yang timbul, orang tua dapat melakukan beberapa cara berikut ini:

  1. Menjaga tubuh anak agar mendapat asupan cairan yang cukup. Berikan teh hangat atau jus jeruk lemon hangat yang telah dicampur madu untuk membantu mencegah dehidrasi sekaligus mengatasi tenggorokan yang terasa kering. Namun, perlu diingat, sebaiknya hindari pemberian madu pada anak usia kurang dari satu tahun.

  2. Apabila batuk yang dialami anak terjadi terus menerus, hiruplah uap air hangat sekitar 20 menit. Mums bisa juga mengajak anak keluar rumah untuk menghirup udara segar selama 10-15 menit.

  3. Jika batuk yang dialami anak disebabkan oleh asma, tanyakan kepada dokter mengenai cara penanganan asma yang tepat pada anak. Sediakan selalu obat asma yang diperlukannya. Berikan obat sesuai instruksi dari dokter. Jangan pernah memberikan obat antibiotik sisa atau yang pernah diminum oleh anggota keluarga lain.

  4. Berikan obat batuk yang memang aman dikonsumsi oleh anak di bawah pengawasan dokter anak.

 
Baca juga: Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

 

Batuk memang jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Jangan sampai membiarkan batuk mengganggu aktivitas si Kecil ya, Mums. (BAG/AS)