Netizen heboh dengan berita pemain film sekaligus ustazah, Oki Setiana Dewi, yang disebut sebagai orangtua yang anti vaksin. Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan status Facebook seorang dokter anak yang menyayangkan sikap Oki karena tidak mau memberikan vaksin kepada anak-anaknya, dengan alasan vaksin itu mengandung gelatin babi. Padahal menurut Sang Dokter, ia telah mengingatkan Oki kalau vaksin merupakan bagian dari usaha untuk menjauhkan diri dari bahaya penyakit ganas.

 

Berita di atas mulai heboh setelah kabar mengenai kedua anak Oki yang tekena penyakit campak dan dirawat di rumah sakit. Hemm, sebenarnya bahaya enggak sih kalau kita tidak melakukan vaksinasi?

 

Vaksinasi atau sering disebut dengan imunisasi adalah penanaman bibit penyakit (berupa vaksin) yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh, agar tubuh menjadi kebal terhadap penyakit tersebut. Setelah vaksin disuntikkan, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berperan melawan virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh. Dengan melakukan imunisasi, anak diharapkan dapat tercegah dari penyakit berbahaya seperti tetanus, TBC, polio, campak, hepatitis, dan lain-lain. Imunisasi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menjaga kesehatan tubuh anak-anaknya.

 

Beberapa imunisasi wajib dilakukan sebelum anak tumbuh besar. Imunisasi harus disuntikkan saat anak berada di usia tertentu. Ada pula imunisasi yang dilakukan lebih dari satu kali. Menunda imunisasi wajib kerap terjadi dengan alasan anak sedang sakit batuk atau flu. Sebagai gantinya, anak harus segera melakukan imunisasi sebelum terjangkit penyakit tersebut, atau sebelum anak cukup besar dan sudah timbul bibit penyakit di dalam tubuhnya.

 

Imunisasi Polio

Vaksinasi polio sangat penting untuk mencegah anak terserang penyakit polio. Penyakit polio dapat mengakibatkan kecacatan termasuk kelumpuhan. Sebelum vaksin ini diresmikan, banyak sekali anak di dunia yang menderita lumpuh layu. Tanpa adanya vaksin yang diberikan, anak akan rentan terkena penyakit ini.

 

Imunisasi BCG

BCG merupakan singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin. Vaksin ini berfungsi melindungi anak dari penyakit tuberkulosis (TBC). Tuberkulosis bisa menginfeksi paru-paru, sendi, tulang, ginjal, dan yang paling berbahaya yakni selaput otak (meninges). Penyebaran TBC bisa terjadi melalui cipratan air bersin, liur, dan batuk. Penyakit TBC tergolong sebagai penyakit yang mematikan.

 

Imuniasasi HB

Imunisasi HB merupakan bentuk pencegahan terhadap penyakit Hepatitis B. Tanpa adanya vaksin hepatitis B pada tubuh, anak akan mudah terkena penyakit hati. Virus hepatitis yang tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan kanker hati. Oleh sebab itu, vaksin ini disuntikkan sebanyak empat kali.

 

Imunisasi DPT

Imunisasi ini berperan mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Tanpa adanya vaksin ini, bayi akan rentan terkena bahaya dari tiga penyakit tersebut, yang menyerang saluran pernapasan (tonsil, faring, hidung). Ketiga penyakit ini tergolong penyakit yang mematikan dan menular. Selanjutnya adalah mencegah penyakit batuk rejan dan juga tetanus.

 

Imunisasi campak

Jika tidak diberikan imunisasi campak, perkembangan dan kesehatan anak dapat terganggu. Pada ibu hamil yang menderita penyakit campak, ia bisa mengalami keguguran.

 

Bayi yang antibodinya belum sempurna sangat membutuhkan vaksin untuk menangkal berbagai penyakit. Dalam imunisasi, jenis vaksin dan waktu pemberian juga sangat penting. Jika tidak mendapatkan imunisasi, tubuh tidak mengenal virus penyakit yang masuk pada tubuh dan tidak bisa melawannya. Anak bisa menderita penyakit yang berbahaya bahkan berujung kematian jika tidak mendapatkan imunisasi. Fakta menunjukkan bahwa angka kematian bayi dapat diperkecil setiap tahunnya karena imunisasi.