Saat ini, polusi udara merupakan salah satu masalah yang perlu diwaspadai oleh kita semua. Masalah lingkungan tersebut telah menjadi perhatian pokok banyak negara, salah satunya adalah Indonesia. Pasalnya, tanah air kita dilaporkan oleh Bloomberg menduduki peringkat ke-8 di dunia sebagai negara paling mematikan akibat polusi udaranya.

 

Setiap tahunnya, terdapat kematian sekitar 50 ribu jiwa akibat paparan polusi udara. Dampaknya tak hanya memprihatinkan dari segi kesehatan dan kematian jiwa, tetapi juga dari kualitas lingkungan hidupnya. Bersama dengan Indonesia, terdapat 14 negara lain yang dikategorikan sebagai negara paling mematikan di dunia akibat polusi udaranya.

 

Melalui laporan Bloomberg tersebut, ternyata negara-negara paling mematikan akibat polusi udaranya tidak hanya diperoleh oleh negara berkembang saja, melainkan negara maju sekalipun. Urutan teratas merupakan negara yang memiliki risiko kematian paling tinggi akibat polusi udara.

  1. China
  2. India
  3. Pakistan
  4. Bangladesh
  5. Nigeria
  6. Rusia
  7. Amerika Serikat
  8. Indonesia
  9. Ukraina
  10. Vietnam
  11. Mesir
  12. Jerman
  13. Turki
  14. Iran
  15. Jepang

Baca juga: Hati-hati Perokok Pasif juga Rentan Terkena Kanker!

 

Dampak Polusi Udara bagi Tubuh

Dampak polusi udara yang sangat terasa untuk kesehatan adalah risiko terkena penyakit kanker, khususnya paru-paru. Pada 2013, badan organisasi internasional WHO melakukan penelitian seputar kanker dan menyimpulkan, polusi udara luar ruangan termasuk dalam jenis karsinogen atau penyebab kanker paru-paru bagi manusia. Berikut adalah dampak polusi udara yang dapat ditinjau dari polutannya.

  • Partikulat (PM). Komponen utama dari senyawa ini adalah sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon hitam, mineral debu, dan air. Komponen tersebut merupakan hasil pencampuran dari senyawa padat dan cair, khususnya dari bahan organik dan anorganik yang melayang di udara. Partikel halus ini biasanya berukuran di bawah 10 mikron dan akan berisiko buruk pada kesehatan, karena dapat mengendap di area jantung. Di dalam ruangan pun dapat ditemukan polusi udara, seperti asap dari penggunaan kompor tradisional. Ini ternyata dapat menginfeksi saluran pernapasan akut dan menyebabkan kematian cepat, khususnya bagi anak-anak muda.
  • Ozon (O3). Senyawa ini merupakan hasil pembentukan dari reaksi sinar matahari dengan polutan, seperti yang ditemukan pada nitrogen oksida dari kendaraan dan industri, serta VOC yang diproduksi melalui kendaraan dan bahan pelarut. Oleh karena itu, ozon mudah ditemukan dan dihirup ketika cuaca cerah. Apa dampaknya pada kesehatan? Ozon ternyata dapat menimbulkan masalah pada pernapasan, seperti asma, menurunkan fungsi paru-paru, dan dapat menimbulkan penyakit paru-paru. Penelitian dari Eropa mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan angka kematian sebesar 0,3 persen per harinya, akibat peningkatan ozon. Hal ini pun dibarengi dengan peningkatan angka kematian akibat penyakit jantung sebesar 0,4 persen di setiap 10 mikrogram per meter kubik peningkatan ozon di permukaan.
  • Nitrogen Dioksida (NO2). Senyawa ini dianggap paling beracun dan mematikan dari semua jenis polutan. NO2 dianggap signifikan menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Hal tersebut dibuktikan melalui peningkatan gejala bronkitis pada anak yang disertai asma, serta berisiko mengurangi fungsi paru-paru akibat paparan Nitrogen Dioksida dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, senyawa ini ditemukan pada asap proses pembakaran, seperti dari asap pemanas, pembangkit listrik, mesin kendaraan, dan kapal.
  • Sulfur dioksida (SO2). Sifat dari senyawa ini tidak berwarna, tetapi berbau tajam. Gas ini dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar fosil (batu bara dan minyak) yang mengandung sulfur, serta proses peleburan biji mineral yang juga mengandung sulfur. Selain itu, dapat pula ditemukan pada asap pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Paparan dari gas ini tentu saja dapat berisiko buruk pada kesehatan. Salah satunya, dapat mengganggu sistem pernapasan. Untuk penyakit yang lebih spesifik, sulfur dioksida dapat menyebabkan iritasi mata, radang saluran pernapasan, sekresi lendir, asma, bronkitis kronis, hingga membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan. 
  • Karbon monoksida (CO). Gas ini secara langsung dapat berhubungan dengan oksigen dalam darah, sebab dapat mencegah penyerapan oksigen dalam darah. Akibatnya, karbon monoksida akan menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke jantung secara signifikan. Apabila terpapar pada orang dengan riwayat penyakit jantung, tentu saja dapat semakin memperburuk kondisi kesehatannya.

 

Tak hanya orang tua, anak-anak pun perlu perhatian terhadap paparan polusi udara. Sebaiknya lengkapi peralatan si Kecil dalam menangkal polusi, khususnya ketika sedang berada di luar ruangan, misalnya di transportasi umum. Polutan yang berbahaya ternyata dapat menghambat tumbuh-kembang dan berisiko menjadi penyakit paru-paru di kemudian hari. Sedikit berbeda dengan orang tua dan lansia, paparan polusi udara ini dapat menyebabkan kematian dengan cepat, terlebih pada orang dengan riwayat penyakit paru-paru.

Baca juga: Cegah Kanker dengan Pola Hidup Sehat