Orang yang merokok sudah terbukti rentan terhadap berbagai risiko penyakit. Tapi, bagaimana dengan orang yang tidak merokok tetapi kerap dikelilingi oleh asap rokok? Jangan salah, menghirup asap rokok juga ternyata sama berbahayanya dengan mereka yang menghisap rokok secara langsung. Jika orang yang merokok disebut sebagai perokok aktif, maka orang yang kerap menghirup asap rokok disebut dengan perokok pasif atau second-hand smoker.

 

Terdapat 2 jenis asap rokok, yaitu asap yang dihirup langsung dari bagian ujung rokok yang diisap (mainstream smoke), dan asap yang berasal dari ujung rokok yang dibakar (sidestream smoke). Perokok pasif akan menghirup gabungan asap dari rokok yang dibakar, serta asap yang dihembuskan oleh perokok aktif. Kabar buruknya, sidestream smoke atau asap hasil bakaran rokok bisa 4 kali lebih membahayakan dan mengandung level racun dan zat karsinogen yang lebih tinggi daripada mainstream smoke.

 

Bahaya untuk Anak-anak

Efek dari menghirup asap rokok terutama bisa sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi. Beberapa risiko yang mengintai anak-anak perokok pasif, yaitu:

  • Infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
  • Asma.
  • Meningitis atau radang selaput otak.
  • Sudden infant death syndrome (SIDS) atau meninggal saat tidur. Risiko meningkat 2 kali lipat pada bayi dengan ibu yang merokok.
  • Infeksi telinga yang bisa menyebabkan hilangnya pendengaran.
  • Batuk kronis.
  • Leukimia.
  • Tumor otak.

 

Dampaknya bagi Orang Dewasa

Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif mengandung sekitar 7.000 zat kimia, termasuk 70 di antaranya yang bersifat karsinogen atau dapat menyebabkan kanker. Karena itu, non-perokok yang menghirup asap rokok tidak bisa dikatakan aman dan jauh dari risiko penyakit. Faktanya, tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun juga rentan mengalami peningkatan risiko berbagai penyakit dari asap rokok, yang meliputi:

  • Berbagai jenis kanker seperti kanker laring, kanker faring, kanker otak, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker rektum, kanker perut, dan kanker payudara.
  • Gangguan pernapasan. 
  • Penyakit jantung koroner. 
  • Stroke.
  • Depresi.
  • Kematian prematur, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

 

Tips mengurangi paparan asap rokok

Asap rokok bisa ditemukan di mana saja, terutama di tempat-tempat umum yang tidak memiliki larangan merokok. Karena itu,coba lakukan hal-hal berikut agar Kamu bisa meminimalkan paparan asap rokok:

  • Hindari masuk ke area smoking room ketika sedang bepergian (misalnya saat di restoran).
  • Kenakan masker untuk mengurangi paparan asap.
  • Tegur orang yang merokok di dekatmu atau di tempat umum.
  • Jauhkan diri dari perokok, terutama ketika hamil dan sedang membawa anak-anak.
  • Jika pasangan merokok, coba buat aturan untuk merokok di luar rumah. Tapi akan jauh lebih baik jika Kamu bisa membantu pasangan untuk berhenti merokok.