Polusi udara yang melanda Jakarta dan akhir-akhir ini menjadi sorotan, harus menjadi perhatian serius semua pihak. Polusi udara memiliki dampak yang tidak ringan pada kesehatan warga kota, baik infeksi pernapasan, kanker paru, asma hingga penyakit jantung dan stroke. Kamu bisa mencoba tips tetap sehat meskipun tinggal di kota dengan kualitas udara yang buruk.

 

Selain penyakit, polusi udara juga berdampak pada penurunan produktivitas kerja, angka bolos sekolah dan mangkir kerja karena menderita sakit akibat dampak polusi udara yang buruk.

 

Melihat besarnya masalah kesehatan yang dapat timbul akibat polusi udara khususnya di kota Jakarta, Perhimpunan Dokter Paru lndonesia (PDPI) memberikan beberapa saran upaya pencegahan dan penanganan yang dapat dilakukan baik masyarakat maupun pemerintah.

 

Hidup di tengah polusi memang tidak sehat. Tetapi Geng Sehat bisa melakukan usaha agar tetap bisa beraktivitas di tengah kualitas udara yang buruk.

 

Baca juga: Jaga Tubuh dari Serangan ISPA

 

Tips Tetap Sehat di Tengah Polusi

 

sebelum bicara tentang tips tetap sehat di tengah polusi, Geng Sehat harus ikut berperan aktif mengurangi sumber polusi udara. MUlai sekarang beralih dari kendaraan  pribadi ke moda transportasi massal seperti MRT yang menggunakan listrik. Selain itu tidak membakar sampah sembarangan, dan tidak merokok. 



Untuk meminimalkan terkena pajanan polusi udara, lakukan hal seperti di bawah ini:

1. Mengurangi aktivitas di luar ruangan

Pada saat kualitas udara tidak sehat (indikator Air Quality Index menunjukkan angka > 150), sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan termasuk berolahraga.
Apabila harus beraktivitas di luar ruangan, hindari kawasan atau area dengan kualitas udara yang tidak sehat dan berbahaya. Pastikan selalu memantau kualitas udara secara realtime untuk bisa mengambil keputusan beraktivitas di luar rumah.

 

Baca juga: Dampak Polusi Udara, Warga Jakarta Terancam Penyakit Paru Ini!

 

2. Selalu Gunakan Masker

Menggunakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru (terutama bila beraktivitas di luar ruangan) adalah langkah tepat.

 

Menurut Ketua PDPI Dr. dr. Agus Dwi Susanto, disarankan masker atau respirator dengan kemampuan filtrasi (menyaring) partikel yang maksimal (kemampuan filtrasi lebih dari 95%).

 

Perhatikan cara penggunaan masker atau respirator yang benar dan tepat. “Percuma menggunakan masker dengan tingkat filtrasi tinggi jika cara menggunakannya salah,” jelas dr. Agus. Penggunaan masker atau respirator yang tidak benar mengurangi efektivitas proteksi memfiltrasi/menyaring partikel.

 

Jika tidak memiliki masker yang standar, tetap gunakan masker bedah atau masker kain, daripada tidak menggunakan masker sama sekali saat beraktivitas di tengah kualitas udara buruk.

 

Baca juga: Studi Terbaru: Polusi Udara Menyebabkan Diabetes



3. Bijak Berkendara

Tutup semua jendela mobil dan nyalakan AC dengan mode recirculate saat berkendara dengan mobil

 

4. Jaga Kualitas udara di dalam ruangan

Meskipun berada di dalam ruangan, jaga kualitas udara tetap baik dengan tidak menambah polusi. Misalnya tidak merokok, tidak menyatakan lilin atau perapian ataupun sumber api lainnya.

 

Penggunaan tanaman dalam ruangan yang mempunyai kemampuan air purifier atau peralatan air purifier disarankan untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik.

 

5. Tetap Lakukan Perilaku Hidup Sehat

Lakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan bergizi, istirahat cukup, cuci tangan, tidak merokok dan lainnya. Selain itu memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Beberapa penelitian menunjukkan, semua upaya hidup sehat dapat mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan.


Baca juga: Bersihkan Udara secara Alami dengan Tanaman Ini, Yuk!