Merebaknya wabah pneumonia karena coronavirus jenis baru di beberapa negara di Asia masih terus terjadi. Sebagai gerbang pertama masuknya wisatawan asing, bandara-bandara dan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bersiaga memasang thermal detector untuk mencegah masuknya penyakit ini di tanah air. Yuk kenali apa itu coronavirus dan cara penularannya!

 

Penyakit yang sudah menjangkiti lebih dari 200 orang di Cina dan mulai menyebar ke negara-negara Asia lainnya, seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan ini pertama kali ditemukan di pasar ikan di Wuhan, Cina. Penyebaran wabah terjadi ketika ada pengidap pneumonia yang melakukan perjalanan ke negara lain.

 

Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut yang menyerang jaringan paru-paru akibat adanya mikrorganisme seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya pneumonia disebabkan oleh Streptococcus, Staphylococcus, dan Lagionella.

 

Namun, penyebab merebaknya wabah ini ditelusuri bukan berasal dari virus biasa yang menyebabkan penyakit pneumonia. Virus yang menyebabkan wabah ini adalah novel Coronavirus (nCov) atau virus korona. Virus korona sebelumnya juga menyebabkan munculnya penyakit Severe Acute Respiratory Infection (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang menjangkiti ribuan orang di dunia.

 

Baca juga: Mengenal Coronavirus Jenis Baru, Penyebab Pneumonia di Wuhan

 

Apa itu Coronavirus dan Cara Penularan Coronavirus

Dijelaskan dr. Feni Fitriani, Sp. P (K), M.Pd.Ked, dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dan Konsultan Paru Kerja dan Lingkungan RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, sampai saat ini belum diketahui cara virus korona menjangkit tubuh seseorang, namun diperkirakan wabah bisa menular dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia.

 

Beberapa investigasi menyebutkan bahwa mereka yang bekerja di pasar ikan (sebagai tempat pertama penularan penyakit ini) banyak terjangkit wabah ini. Beberapa jenis virus korona juga diketahui terdapat di peredaran darah hewan.

 

Meskipun penyakit ini dapat menyerang orang di segala usia, namun anak kecil, ibu hamil dan lansia harus lebih waspada karena kekebalan tubuh mereka yang tidak sebaik kekebalan tubuh pada orang di usia produktif,” jelas dr. Feni

 

Gejala Infeksi Coronavirus

Gejala penyakit pneumonia akibat virus korona sebenarnya sama dengan gejala penyakit pneumonia biasa. Penanganan segera dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan juga mencegah penularan terhadap orang lain. Segeralah ke dokter, apabila Anda merasakan dan mengalami beberapa kondisi seperti di bawah ini:

  • Demam dan infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering dan pilek

  • Sesak dan kesulitan bernapas, juga lesu

  • Pernah berkunjung atau tinggal di Wuhan, Cina dalam beberapa minggu terakhir

  • Pernah berkunjung ke negara-negara yang sudah terjangkit dalam beberapa minggu terakhir

  • Memiliki kontak fisik atau telah berkomunikasi dengan seseorang yang positif terinfeksi nCoV

  • Lebih khusus, pernah datang ke pasar hewan (hewan hidup dan mati) di negara terjangkit.

 

Baca juga: WHO: Kemungkinan Virus Wuhan Ditularkan Antar Manusia

 

Pencegahan Wabah Pneumonia karena Coronavirus

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan kaya akan serat dan vitamin, istirahat yang cukup, menggunakan masker bila beraktivitas di luar ruangan, dan mencuci tangan saat bepergian terutama ketika berkunjung atau kembali dari negara terjangkit.

 

Meskipun sudah ada beberapa vaksin untuk mencegah pneumonia, seperti vaksin pneumokokus (PCV atau PPSV23), dan vaksin Hib, namun sayangnya belum ada vaksin khusus untuk mencegah virus penyebab wabah pneumonia yang mewabah saat ini. Hal ini karena pneumonia pada kasus outbreak saat ini disebabkan oleh virus korona jenis baru.

 

Berikut beberapa hal yang dapat Kamu lakukan:

  • Hindari bepergian ke daerah terjangkit

  • Jangan panik, namun tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernapas, segera cari pertolongan ke rumah sakit terdekat

  • Memperhatikan higienitas diri, rajin cuci tangan terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, atau setelah memegang instalasi publik

  • Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, Anda dapat menggunakan handrub dengan kandungan alkohol 70 – 80 persen

  • Menjalankan etika batuk dan bersin yang benar, dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju ketika batuk dan bersin

  • Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan segeralah berobat ke fasilitas kesehatan

 
Baca juga: Apakah Masker Ampuh Menghalau Virus Influenza?

 

Apabila Kamu terpaksa harus mengunjungi negara outbreak atau negara yang sudah terjangkit wabah ini, berikut hal-hal yang sebaiknya Anda lakukan:

  • Hindari menyentuh hewan atau burung

  • Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup

  • Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala infeksi saluran napas

  • Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan

  • Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan segera

  • Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit

 

“Wabah ini memang belum ada obatnya. Namun, dengan menjaga daya tahan tubuh dan menjalani perilaku hidup bersih serta gaya hidup yang sehat, kita dapat mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas,” tutup dr. Feni.

 

 

Baca juga: Penularan Semakin Meningkat, Penemuan Vaksin Coronavirus Dipercepat

 

 

Sumber:

Siaran pers Waspada Wabah Pneumonia dari RS Pondok Indah, diterima Guesehat pada 27 Januari 2020.