Jumlah korban wabah coronavirus yang tengah menjadi ancaman kesehatan dunia semakin meningkat saja. Karena virus ini sudah menyebar ke beberapa negara, ilmuwan dan ahli tengah berupaya untuk membuat vaksin coronavirus.

 

Menurut China's National Health Commission, coronavirus semakin tinggi tingkat penularannya. Bahkan, orang yang terinfeksi bisa menularkan virusnya meskipun mereka tidak mengalami gejala apapun. Oleh sebabnya, upaya untuk membuat vaksin coronavirus semakin dipercepat. 

 

Ahli dari beberapa negara tengah bekerja keras melakukan penelitian terhadap vaksin coronavirus. Berikut beberapa informasi terbaru terkait vaksin coronavirus!

 

Baca juga: Mengenal Coronavirus Jenis Baru, Penyebab Pneumonia di Wuhan

 

Upaya Penemuan Vaksin Coronavirus Dipercepat

Coronavirus yang berasal dari Wuhan, China ini adalah virus yang menyebabkan pneumonia. Namun, menurut Ketua Umum Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Erlina Burhan SpP(K), jenis coronavirus ini merupakan jenis baru dan berbeda dengan virus penyebab pneumonia pada umumnya, yaitu pneumokokus.

 

"Oleh sebabnya, wabah pneumonia baru yang disebabkan oleh Coronavirus dari Wuhan ini tidak bisa ditangkal dengan vaksin pneumokokus, vaksin pneumokokus PPSV23, maupun vaksin haemophilus influenzae tyle B," jelas dr. Erlina ketika ditemuia di rumah PDPI.

 

Jadi, saat ini, coronavirus baru yang menyebabkan pneumonia ini belum ada vaksinnya. Namun, ilmuwan dan ahli dari berbagai negara tengah mempercepat proses penemuan vaksin coronavirus ini. 

 

Saat ini, ilmuwan China tengah berupaya mencari vaksin coronavirus. Chinese Centre for Disease Control and Prevention mengumumkan bahwa mereka telah mencapai tahapan mengisolasi virusnya dan tengah berada di tahapan pemilihan strain. Para peneliti dari China tersebut menggunakan teknologi dan metode terbaru untuk mengidentifikasi patogen dari virus tersebut.

 

Sementara itu, ilmuwan dari National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat juga tengah melakukan penelitian mendalam untuk menemukan vaksin coronavirus. Dari informasi terbaru, dalam kurun waktu tiga bulan ini, tim peneliti vaksin NIH akan melakukan mencoba beberapa vaksin percobaan yang berpotensi untuk melawan Coronavirus terbaru ini.

 

Tiga bulan adalah waktu tercepat untuk melakukan percobaan vaksin pada manusia yang pernah dilakukan oleh NIH. Menurut NIH, percobaan ini dilakukan dengan cepat karena melihat penyebaran Coronavirus yang juga semakin mengkhawatirkan. 

 

Percobaan vaksin terhadap manusia ini bisa dilakukan atas bantuan peneliti China yang juga cepat dalam upaya mencari tahu tentang Coronavirus yang baru ini. Setelah peneliti China mengidentifikasi jenis genetik dari virus ini beberapa waktu lalu, ahli dan ilmuwan dari seluruh dunia bisa mulai melakukan pencarian vaksin coronavirus tanpa harus membutuhkan sample dari virus itu.

 

Baca juga: Wabah Mirip Flu Terkait Coronavirus yang Pernah Terjadi Sebelum Kasus Wuhan

 

Jumlah Korban Meningkat

Menurut informasi terbaru, korban meninggal dunia wabah pneumonia yang disebabkan oleh Coronavirus di Wuhan sudah mencapai 80 orang. Sementara itu, orang yang terinfeksi virus ini sudah melebihi 2700. 

 

Di luar China, kasus pneumonia akibat Coronavirus dikonfirmasi juga ditemukan di Thailand, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Nepal, Amerika Serikat, Perancis, dan banyak lagi.

 

Menurut pemerintah China, penularan Coronavirus semakin meningkat dan banyaknya orang yang terinfeksi namun tidak mengalami gejala apapun menyulitkan pihak setempat untuk mengontrol penyebarannya.

 

Di Indonesia sendiri, sejauh ini tidak ada kasus pneumonia akibat coronavirus yang ditemukan. Beberapa waktu lalu, sejumlah orang diisolasi karena dicurigai terinfeksi virus tersebut. Namun, orang-orang tersebut terbukti negatif memiliki infeksi coronavirus.

 

Meskipun tidak ada kasus infeksi coronavirus yang ditemukan, pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan pengamatan terkait penyebaran virus ini. Wabah Coronavirus diduga berasal dari satu pasar ikan di Wuhan. Namun, hingga saat ini, hewan yang menjadi sumber infeksinya belum ditemukan. (UH)

 

Baca juga: Heboh Pekerja Huawei Terjangkit Corona Virus Baru, Kemenkes Tegaskan Bukan!

 

Sumber:

Dailymail. Research group start testing three months experimental vaccines against coronavirus. 26 Januari 2020.
South China Morning Post. Chinese scientists race to develop vaccine as coronavirus death toll jumps. 27 Januari 2020.
The Telegraph.  Coronavirus is becoming more contagious and can infect during incubation, Chinese authorities warn. 26 Januari 2020.