Kabar mengejutkan beredar di berita nasional, menyusul dugaan satu orang karyawan Huawei asal China yang menempati Gedung BRI II di Jakarta, menunjukkan gejala mirip infeksi Corona virus, penyebab wabah pneumonia di Wuhan.

 

Namun setelah pihak pengelola Gedung BRI membawa pasien tersebut ke Siloam Hospitals Semanggi, ternyata hanya mengalami radang tenggorokan. Pernyataan resmi dari PT Huawei Tech Investment yang dikeluarkan menyusul kejadian tersebut mengatakan, seorang karyawan dari Cina yang mengunjungi kantor Huawei di Jakarta mengalami demam.



Pihak Huawei segera mengantarkan karyawan tersebut segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit. “Setelah diperiksa ternyata hasil diagnosanya adalah radang tenggorokan biasa,” jelas perwakilan dari Gedung BRI.


Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebar coronavirus, di Gedung BRI dilakukan pembagian masker. Langkah tersebut merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesehatan di lingkungan kerja.

 

Baca juga: WHO: Kemungkinan Virus Wuhan Ditularkan Antar Manusia

 

Menteri Kesehatan : Kita Sudah Siaga 1

Menteri Kesehatan Letjen TNI dr. Terawan Agus  Putranto, segera melakukan kunjungan dadakan ke Gedung BRI II. Menurut Kemenkes, sampai saat ini corona virus baru asal Wuhan belum masuk ke Indonesia.

 

"Supaya informasinya enggak simpang siur. Jangan kita dihebohkan dengan hal-hal yang tidak penting, ya. Kasian nanti wong enggak ada apa-apa," ujar Kemennkes.  -

 

Bahkan menurut Terawan, seharusnya masyarakat lebih peduli dan waspada dengan virus "dalam negeri" yang masih menjadi ancaman serius. Meski begitu, Terawan melakukan inspeksi ke Gedung BRI II sebagai langkah antisipasi. "Karena itu kenapa saya datang ke sini (BRI II), saya mau lihat sendiri kayak apa yang massif kayak gitu," jelasnya. 

 

Terawan menambahkan bahwa Indonesia sudah siap dengan kemungkinan masuknya corona virus baru ke Indonesia. "Saya akan cek semua termasuk pintu-pintu masuk negara sudah saya cek semua. Kita itu sudah siaga satu ini, enggak ada tidurnya ini, ya," tegasnya.


Menkes berharap, berita heboh seperti ini tidak terjadi lagi karena akan meresahkan masyarakat. "Jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir. Tenang aja , kita atasi. Oke ya?"

 

 Baca juga: Mengenal Coronavirus Jenis Baru, Penyebab Pneumonia di Wuhan

 

Antisipasi Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan sudah menyiapkan langkah antisipasi jika virus corona baru ini masuk dan menyebar ke Indonesia. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dokter Vensya Sitohang, mengatakan pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul atau emerging disease.

 

Rumah sakit yang ditunjuk, juga dibekali dengan perlengkapan seperti peralatan skrining, masker, dan alat pelindung diri. Alat-alai ini juga sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari China.

 

Komisi Kesehatan Nasional China pada hari Senin lalu mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa infeksi corona virus baru dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Menyusul, dua orang di provinsi Guangdong telah terinfeksi dengan cara ini.

 

Jika Pemerintah China sudah mengumumkan bahwa corona virus baru ini menular antar manusia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mempertimbangkan untuk mendeklarasikan kondisi darurat sebagai ancaman kesehatan masyarakat internasional akibat virus corona baru tersebut. Seperti yang terjadi pada flu babi dan Ebola.

 

WHO menyarankan orang untuk menghindari kontak "tanpa perlindungan" dengan hewan hidup, memasak daging dan telur dengan benar, dan menghindari kontak langsung dengan siapa pun dengan gejala pilek atau seperti flu. Tanda-tanda infeksi yang dimaksud adalah gangguan pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.

 

Baca juga: Wabah Mirip Flu Terkait Coronavirus yang Pernah Terjadi Sebelum Kasus Wuhan

 

Sumber:

Guesehat.com. WHO: Kemungkinan Virus Wuhan Ditularkan Antar Manusia

CNBCIndonesia. Suspect Virus Wuhan di BRI II