Virus Wuhan semakin menyebar luas. Sampai tanggal 21 Januari, sudah hampir 300 kasus yang dilaporkan, sejak ditemukan kasus pertama kali pada akhir Desember. Selama sepekan terakhir, pihak berwenang di Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan terakhir Amerika Serikat sudah melaporkan kasus yang sama. 

 

Para peneliti di Imperial College London yang membuat model wabah berdasarkan perkiraan perjalanan orang ke luar dari Wuhan mengatakan, virus itu mungkin telah menginfeksi sebanyak 1.700 orang!

 

WHO pun mulai bersiap mendeklarasikan apa yang kita takutkan bersama, bahwa ada kemungkinan virus Wuhan menular antar manusia. Bagaimana antisipasinya?

 

Baca juga: Fakta tentang Wabah Penyakit Pneumonia Misterius di China



Temuan Baru Virus Wuhan

Sampai saat ini virus Wuhan masih belum memiliki nama resmi, hanya disebut 2019-nCOV (Coronavirus baru tahun 2019). Virus ini masih kerabat dari kedua virus yang mematikan, yakni corona virus penyebab sindrom pernapasan (SARS) dan sindrom pernapasan di Timur Tengah (MERS).

 

 

Orang yang terinfeksi virus dilaporkan mengalami demam disertai gejala infeksi saluran pernapasan bawah seperti batuk atau sesak nafas. Orang pertama yang terinfeksi di Wuhan, Cina diketahui tertular virus di salah satu pasar hewan dan makanan laut.

 

 

Saat ini sekitar 95% dari total kasus, termasuk korban di Jepang, Korea Selatan dan Thailand, memang melibatkan orang-orang yang pernah berkunjung ke Wuhan. Meski bergitu, para peneliti menyatakan baha corona virus baru ini belum ditemukan pada manusia sebelumnya.

 

Bagaimana penyebarannya juga masih terus diteliti. Awalnya, setelah menelusuri kasus per kasus, pejabat pemerintah dan peneliti di Cina mengatakan, virus ini tidak akan mudah menyebar dari manusia ke manusia, setidaknya tidak secepat SARS.

 

Hanya selang beberapa hari, pendapat ini direvisi, setelah pakar SARS, Zhong Nanshan, dari Laboratorium Negara khusus Penyakit Pernafasan di Guangzhou, melakukan penyelidikan. Menurut Zhing, 14 pekerja medis telah terinfeksi oleh satu orang pembawa virus. 

 

Kasus ini mengindikasikan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa beberapa orang berpeluang menjadi “penyebar virus”. Jadi antisipasi agar virus ini tidak lebih menyebar lagi adalah melarang orang yang terinfeksi meninggalkan Wuhan. Ini adalah pencegahan utama. Karena kemungkinan besar virus dapat ditularkan manusia yang terinfeksi ke manusia lain. 

 

Selain ke lurah negera Cina, virus 2019-nCoV, juga telah terdeteksi di kota-kota lain di Cina yakni di Beijing dan Shenzhen. Meskipun 2019-nCoV tidak tampak sama ganasnya dengan SARS, yang menginfeksi 8.000 orang di 37 negara pada tahun 2003, dan menewaskan 774 nyawa, namun Corona virus baru ini mudah bermutasi. Mereka berpeluang berkembang menjadi virus yang lebih menular, dan lebih ganas.

 

Baca juga: Wabah Mirip Flu Terkait Coronavirus yang Pernah Terjadi Sebelum Kasus Wuhan

 

Antisipasi yang Bisa Dilakukan

Antisipasi yang paling utama adalah menghindari bepergian ke negara endemik untuk sementara waktu, dalam hal ini Cina, terutama Wuhan. Jika Kamu harus ke sana untuk suatu urusan, maka jagalah kesehatan dengan selalu mencuci tangan, dan segera laporkan ke dokter jika mengalami gejala mirip flu.

 

WHO menyarankan orang untuk menghindari kontak "tanpa perlindungan" dengan hewan hidup, memasak daging dan telur dengan benar, dan menghindari kontak langsung dengan siapa pun dengan gejala pilek atau seperti flu. Tanda-tanda infeksi yang dimaksud adalah gangguan pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.

 

Sementara itu para pemimpin di Cina juga memperingatkan seluruh jajarannya untuk tidak menutupi kebenaran, bahwa penyebaran virus corona baru kini telah menginfeksi hampir 300 orang. Termasuk tentu saja jumlah korban tewas yang sudah mencapai enam orangdengan gejala mirip pneumonia.

 

Sudah dipastikan virus dapat menular dari orang ke orang?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mempertimbangkan untuk mendeklarasikan kondisi darurat sebagai ancaman kesehatan masyarakat internasional akibat virus corona baru tersebut. Seperti yang terjadi pada flu babi dan Ebola.

 

Kita tunggu saja, jika deklarasi tersebut dikeluarkan WHO, maka harus kita lihat sebagai seruan mendesak bagi seluruh negara-negara di dunia untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat menahan penularan lebih banyak lagi. Semoga ini tidak terjadi ya Gengs!

 
Baca juga: Lakukan Vaksin Influenza Sebelum Traveling

 

 

 

 

Referensi:

Nature.com. Stop the Wuhan virus

Time.com. Wuhan pneumonia flu crisis

BBC.com. New China virus: Warning against cover-up as number of cases jumps