Sebelumnya, World Health Organization (WHO) mengumumkan kasus yang mirip dengan pneumonia di Wuhan, Cina. Mengutip dari kantor berita Xinhua, pria berusia 61 tahun dikabarkan meninggal dunia akibat kasus yang mirip pneumonia dengan 41 orang diduga terjangkit oleh Coronavirus baru. 

 

Menurut dugaan, virus berasal dari pasar ikan di Wuhan. Pasar itu diketahui menjual ikan hidup, burung, serta hewan lainnya. Wabah tersebut pun bermula dari manusia yang tertular virus dari hewan-hewan yang dijual di pasar. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Coronavirus dapat menyebar antar manusia. 

 

Baca juga: Coronavirus Penyebab Wabah Pneumonia di Wuhan, Tidak Menular Antar Manusia

 

 

Coronavirus dan Wabah Virus Mirip Flu Lainnya

Coronavirus adalah jenis virus yang dapat memengaruhi saluran pernapasan mamalia, termasuk manusia. Jenis virus ini sering kali dikaitkan dengan pneumonia, flu, serta severe acute respiratory syndrome (SARS). Coronavirus pun bukanlah virus baru yang menyebabkan gejala gangguan pernapasan. 

 

Berdasarkan WHO, gejala penyakit pernapasan akibat Coronavirus bisa beragam, mulai ringan hingga berat. Nah, karena gejalanya menyerang gangguan pernapasan, yuk ketahui wabah virus mirip flu yang pernah terjadi sebelum kasus Wuhan dalam beberapa tahun terakhir!

 

1. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Severe acute respiratory syndrome (SARS) atau disebut juga dengan sindrom pernapasan akut berat merupakan jenis pneumonia yang lebih serius. Infeksi virus SARS menyebabkan gangguan pernapasan akut hingga kematian. SARS disebabkan oleh virus Corona yang biasanya menyebabkan flu pada manusia. 

 

Seseorang dapat terjangkit SARS jika melakukan kontak dengan orang lain dengan SARS atau dengan hewan yang membawa Coronavirus secara langsung ataupun tidak. Kasus SARS awalnya diperkirakan terjadi pada 2002 di Cina. Saat itu virus menyebar dari hewan mamalia kecil. 

 

Setelah itu, penyakit tersebut menyebar ke 29 negara dengan 8.096 orang menderita sindrom pernapasan akut berat dengan 774 di antaranya meninggal dunia. Wabah SARS secara global ini terjadi pada Juli 2003. Namun, sejak 2004, belum ada lagi laporan terkait SARS di seluruh dunia. 

 

Baca juga: 7 Virus yang Bisa Menyebabkan Kanker

 

 

2. Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh Coronavirus. MERS pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012 dan sejak itu menyebar ke beberapa negara lainnya, seperti Amerika Serikat. 

 

Wabah MERS baru terjadi pada 2015 di Korea Selatan dengan tingkat kematian 35%. Gejala sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-Cov di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Penyakit yang satu ini bahkan dapat menyebabkan kematian. MERS bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui kontak dekat, seperti merawat atau hidup dengan orang yang terinfeksi.

 

Baca juga: Sebelum Wisata ke Luar Negeri, Wajib Suntik Vaksin-vaksin Ini!

 

 

3. Flu Burung 

Flu burung atau disebut juga dengan flu H5N1 dapat menginfeksi tidak hanya unggas, tetapi juga manusia. Jenis flu ini umumnya ditularkan melalui kontak dengan unggas yang sakit, tetapi juga dapat ditularkan dari orang ke orang melalui udara, seperti saat batuk atau bersin.

 

Gejala dari flu burung dimulai dalam dua hingga delapan hari dan tampak seperti flu biasa, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, sesak napas, hingga nyeri otot. Berdasarkan laporan WHO, pada 1996, angsa di Guangdong, Cina terinfeksi virus H5N1. 

 

Kemudian, pada 1997, secara keseluruhan ditemukan 18 kasus infeksi flu burung H5N1 pada manusia di Hong Kong. Pada 21 Juli 2005, terjadi kasus fatal pertama di Indonesia yang disebabkan oleh flu burung H5N1. Kasus flu burung terbaru pada manusia dilaporkan terjadi di Cina, yaitu pada 24 Januari 2012.

 

Baca juga: Indonesia Waspada Flu Australia (H3N2)! 

 

4. Flu Babi

Flu H1N1 juga dikenal sebagai flu babi. Disebut sebagai flu babi karena orang-orang awalnya tertular karena memiliki kontak langsung dengan babi. Flu babi disebabkan oleh strain virus H1N1 pada babi. Pada 2009, H1N1 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Karena penyebarannya yang cepat, WHO mengumumkan flu babi sebagai penyakit pandemik dunia pada Juni 2009. 

 

Saat ini, flu babi termasuk penyakit yang cukup langka. Bahkan, kematian yang disebabkan oleh flu babi cukup rendah, yaitu 1-4%. Karena gejalanya mirip dengan flu, penyakit ini sering kali sulit untuk dideteksi. Beberapa gejala flu babi, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, sesak napas, nyeri otot, hingga diare. 

 

Sekarang, Kamu tahu kan apa saja wabah virus mirip flu? Saat mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa, Kamu mungkin bingung dengan penyakit yang diderita. Oleh karena itu, jika merasakan gangguan kesehatan tertentu disertai gejala lainnya, jangan ragu untuk segera pergi dan berkonsultasi dengan dokter. 

 





 

 

Referensi: 

World Health Organization. 2020. WHO Statement Regarding Cluster of Pneumonia Cases in Wuhan, China. 

The New York Times. 2020. China Reports First Death From New Virus

Medical News Today. 2018. What’s to know about coronaviruses?

GueSehat. 2020. Coronavirus Penyebab Wabah Pneumonia di Wuhan, Tidak Menular Antar Manusia.

Medline Plus. Severe acute respiratory syndrome (SARS)

Centers for Disease Control and Prevention. 2016. SARS (10 Years After). 

Centers for Disease Control and Prevention. 2019. Middle East Respiratory Syndrome (MERS). 

World Health Organization. 2019. Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-Cov)

World Health Organization. 2012. H5N1 avian influenza: Timeline of major events.

WebMD. 2019. H1N1 Flu Virus (Swine Flu).