Pakar penyakit menular terkemuka Dr Faheem Younus membagikan sedikit "kabar baik" di tengah lonjakan Omicron di seluruh dunia. Salah satu kabar baik yang dimaksud adalah, varian baru Covid-19 Omicron menyebabkan penyakit yang "secara signifikan lebih ringan" dibandingkan dengan varian Delta dari virus corona.

 

Data tersebut didapatkan dari penelitian pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang dilakukan di Afrika Selatan, negara asal Omicron pertama kali ditemukan pada November 2021 lalu.

 

Dr Younus mengatakan pola infeksi Omicron serupa juga telah ditunjukkan dalam berbagai penelitian di negara lain. Simak yuk, perbandingan Omicron vs Delta selengkapnya!

 

Baca juga: Waspada, Anak-anak Lebih Rentan Terinfeksi Omicron!
 

Perbandingan Omicron dan Delta

Untuk memudahan perbedaan varian Omciron dibandingkan Delta, penelitian membuat per kategori, yaitu:

 

Gejala pernapasan akut

Data penelitian menunjukkan, Omicron lebih kecil kemungkinannya menyebabkan gejala pernapasan akut. Hanya 31 orang terinfeksi yang menunjukkan gejala pernapasan akut dibandingkan dengan 91 persen pasien varian Delta yang dianalisis dalam penelitian ini.

 

Durasi rawat inap

Untuk pasien yang begejala, 69 persen yang terinfeksi varian Delta memerlukan rawat inap, sementara hanya 41 persen pasien untuk kasus Omicron. Selain itu, durasi atau lama hari dirawat di rumah sakit pun lebih singkat untuk pasien Omicron, yakni hanya tiga hari dibandingkan dengan tujuh hari di antara pasien Delta.

 

Perlu perawatan ICU dan ventilator

Di antara semua pasien yang dianalisis, 30 persen pasien Delta harus menjalani perawatan ICU, sementara hanya 18 persen pasien Omicron yang dianalisis memerlukan perawatan di ICU. Juga ada 12 persen dari total pasien yang dianalisis memakai ventilator dibandingkan dengan hanya 1,6 persen dalam kasus pasien Omicron.

 

Tingkat Kematian

Tingkat kematian mencapai 29 persen di antara pasien Delta, sedangkan untuk varian Omicron, tingkat kematian rendah yakni hanya 3 persen.

 

Baca juga: Gejala Omicron Lebih Cepat Muncul Dibandingkan Varian Lain

 

Tetap Harus Waspada dan pakai Masker!

Meskipun pada semua parameter, Omicron lebih ringan dibandingkan varian Delta, namun penelitian masih terus berjalan. Karakter virus bisa berubah setiap saat, termasuk Omicron ini. Menurut Dr Younus, ada beberapa keterbatasan dari penelitian tersebut.

 

Salah satu hal yang patut diwaspadai adalah, lebih banyak pasien yang lebih muda dalam kelompok Omicron. Tentang gejalanya yang lebih ringan pada kelompok ini kemungkinan karena pernah teri\infeksi sebelumnya atau sudah memiliki kekebalan dari vaksin.

 

Harap dicatat, bahwa usia rata-rata pasien untuk kelompok Delta adalah 59 dan Omicron 36, artinya Omicron banyak menyerang usia muda.

 

Sementara itu, dunia saat ini melihat lonjakan kasus virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa berkontribusi paling besar.

 

India juga mengalami peningkatan satu hari dari 27.553 kasus virus corona baru hari ini, sementara penghitungan infeksi Omicron telah mencapai 1.525 di negara itu. Di Indonesia, sampai tulisan ini ditayangkan, sudah ada 68 kasus varian Omicron.

 

Dikutip dari Reuters, infeksi COVID-19 masih meningkat di 101 negara. Negara yang melaporkan infeksi baru paling banyak setiap hari adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia . Amerika Serikat, Rusia, dan Polandia adalah negara yang melaporkan kematian terbanyak setiap hari.

 

Baca juga: Risiko Infeksi Ulang Tinggi, Peneliti Sarankan Booster untuk  Tangkal Varian Omicron

 

 

Referensi:

Livemint.com. Good news on Omicron! Top infectious diseases expert Dr Faheem Younus shares crucial study