Dalam rangka menyambut World Oral Health Day yang diperingati pada 20 Maret 2022, Kementerian Kesehatan RI, Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) meluncurkan kampanye nasional ‘Waktu Indonesia Gargle’. Kampanye ini bertujuan memperkenalkan gargle yang bermanfaat untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut. Kampanye ini juga didukung oleh PT Mundipharma Healthcare Indonesia.

 

Mengapa gargle? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes menjelaskan, gargle adalah salah satu bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

 

Selama pandemi Covid-19, masyarakat sudah mulai meningkatkan PHBS berupa cuci tangan dengan sabun, mengonsumsi buah dan sayur, serta melakukan aktivitas fisik. PHBS dan menjalankan protokol kesehatan penting untuk mencegah penularan Covid-19 dan meningkatkan kekebalan tubuh.

  

Gargle penting untuk dilakukan sesuai ketentuan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan saluran pernafasan bagian atas dan menjadikan ber-gargle atau berkumur sebagai bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” jelas Didik, Selasa (15/3).

 

Baca juga: Biasakan Kumur dan Semprot Hidung untuk Melindungi Saluran Napas dari Virus!

 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Saluran Pernapasan Bagian Atas

Ketua PP Perhati-KL, Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THT, KL(K) menambahkan bajwa gargle penting dijadikan bagian dari perilaku sehari-hari. Apalagi, di masa new normal saat ini, kebersihan saluran pernapasan khususnya bagian atas seperti hidung, mulut, dan tenggorok sangatlah penting untuk mencegah infeksi virus Covid-19. 

 

Menurut Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, dr. Arie Cahyono, Sp.THT, KL(K), menambahkan aktivitas gargle atau berkumur dengan cairan antiseptik di tenggorok, akan semakin memperkuat perlindungan tubuh dari penularan virus yang masuk melalui rongga mulut dan membasmi patogen berbahaya yang biasanya berkoloni di tenggorok.

  

Gargle dianjurkan menggunakan cairan yang tepat untuk perlindungan ekstra pada saluran pernapasan atas.  Metode ini, tambah dr. Arie, terbukti bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak,  penurunan insidensi ISPA, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut.

 

Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin,” tambah dr. Arie.

 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Radang Tenggorokan

 

Cara Melakukan Gargle dengan Benar

 Agar gargle bisa memberikan perlindungan maksimal, dr. Arie menyarankan untuk menggunakan cairan antiseptik misalnya Povidone Iodine (PVP-I). Antiseptik ini terbukti memiliki spektrum luas, artinya bisa membunuh berbagai jenis kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok, mulai dari virus, bakteri, jamur, termasuk coronavirus.

 

Selain mencegah penyakit ISPA, ber-gargle dengan PVP-I juga dapat digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar.

 

“Tidak perlu khawatir akan efek samping karena ber-gargle menggunakan PVP-I tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut. Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle 2 kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain,” jelas dr. Didik.

 

Berikut ini cara ber-gargle yang benar:

Dalam kampanye nasional ‘Waktu Indonesia Gargle’, ber-gargle yang dapat dilakukan dengan asas 3T yaitu Tuang, Teguk, Tengadah:

  • Tuang cairan gargle
  • Teguk dan tahan cairan di kerongkongan
  • Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik.

 

 Baca juga: Balita Rentan Radang Tenggorokan Jika Sering Berada di Dekat Anak-anak Lain