Pandemi masih jauh dari kata akhir. Varian terbaru dari virus SARS-Cov-2 atau dikenal sebagai Omicron kini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua. Pasalnya, dikabarkan virus ini lebih mudah menginfeksi anak-anak dibanding orang dewasa. Apa yang bisa orang tua lakukan? Berikut informasinya.

 

Kasus Omicron Menyerang Anak-anak

Ketika seluruh dunia berangsur-angsur kembali normal setelah melewati masa lockdown yang berkepanjangan dan pembatasan akibat pandemi Covid-19, virus SARS-CoV-2 menyerang lagi dengan varian baru, yaitu Omicron.

 

Varian baru yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini, terus merambah ke seluruh dunia dan mendorong kasus Covid-19 hingga di atas satu juta selama dua hari berturut-turut di seluruh dunia selama bulan Desember.

 

Berdasarkan penelitian awal di Hong Kong melalui pengujian laboratorium sampel jaringan, Omicron telah bereplikasi hingga 70 kali lebih cepat di bronkus, saluran pernapasan yang mengarah ke paru-paru, dibandingkan varian Delta. Salah satu fakta inilah yang sedikit bisa membantu menjelaskan penyebaran ekstrem Omricon ke seluruh populasi.

 

Baca juga: Awas, Gejala Omicron Lebih Cepat Muncul Dibandingkan Varian Lain

 

Bahkan, sejak kemunculannya beberapa minggu terakhir ini, Omicron sudah menimbulkan kekhawatiran, terutama untuk para orang tua. Menurut data American Academy of Pediatrics, hampir 199.000 anak dilaporkan terinfeksi Covid-19 selama pekan ketiga Desember. Jumlah pasien anak-anak di berbagai rumah sakit di Amerika Serikat dan Inggris pun terus meningkat.

 

Di balik berita buruk, untungnya ada sedikit fakta yang membuat lega. John Bell, seorang profesor kedokteran dari Universitas Oxford dan penasihat pemerintah Inggris, mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan Delta, efek dari infeksi Omicron tidak terlalu parah dan pasien menghabiskan waktu yang relatif singkat di rumah sakit. “Pasien bahkan tidak membutuhkan oksigen aliran tinggi dan rata-rata lama rawat inap tiga hari. Ini bukan penyakit yang sama seperti yang kita lihat setahun lalu,” ujar Bell.

 

Baca juga: Apakah Varian Omicron Berbahaya untuk Ibu Hamil?

 

 

 

Jangan Lengah, Lindungi si Kecil dari Ancaman Omicron!

Walau dampak Omicron diduga lebih ringan dengan masa sakit lebih singkat dibanding varian Covid-19 sebelumnya, penyakit ini tetaplah penyakit menular yang perlu diwaspadai. Jangan lupa, virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan dan infeksi paru-paru yang berat.

 

Anak-anak dapat mengalami komplikasi, seperti sindrom inflamasi multisistem. Tidak menutup kemungkinan mereka akan mendapatkan perawatan intensif atau gejala jangka panjang yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Virus ini pun bisa menyebabkan kematian pada anak-anak, meskipun lebih jarang terjadi daripada orang dewasa.

 

Para ahli menemukan satu kata kunci untuk menjauhkan si Kecil dari ancaman Omicron, yaitu vaksinasi. Pihak rumah sakit dan dokter perawatan kritis di berbagai rumah sakit di Amerika Serikat juga serempak mengatakan bahwa hampir semua anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 memiliki satu kesamaan: Mereka tidak divaksinasi atau belum divaksinasi penuh. 

 

Hal ini cukup masuk akal karena tingkat vaksinasi di golongan anak-anak berusia 5-11 tahun masih terendah. Pasalnya, anak-anak merupakan kelompok terakhir yang memenuhi syarat, sehingga baru divaksinasi di akhir tahun ini.

 

Selain itu, masih banyak orang tua yang belum sepenuhnya yakin untuk memvaksinasi buah hatinya, sehingga memilih menunda. Menurut angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hanya 15% dari kelompok anak-anak yang divaksinasi lengkap, dibandingkan dengan 84% orang berusia 12 tahun ke atas. 

 

Maka dari itu, ada beberapa langkah pencegahan yang penting Mums lakukan untuk melindungi si Kecil, terutama di tengah liburan Tahun Baru dan sekolah saat ini, yaitu:

  • Kejar vaksinasi Covid-19 di sentra vaksinasi terdekat dari daerah domisili Mums. Pastikan si Kecil mendapatkan dosis vaksin lengkap sebanyak dua kali dengan interval pemberian 28 hari.
  • Tepati jadwal imunisasi lainnya sesuai rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
  • Terapkan protokol kesehatan secara disiplin ketika keluar rumah: menggunakan masker, menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan selama 20 detik, menjauhi kerumunan, serta menjaga jarak.
  • Berdasarkan saran dari dr. Tania Paramita, Sp.A, anak-anak boleh saja diajak bermain ke tempat umum, tetapi utamakan ke tempat bermain outdoor. Selain itu, bijaklah memilih waktu kunjungan, seperti di pagi hari saat jumlah pengunjung belum terlalu ramai. (AS)



Baca juga: Risiko Infeksi Ulang Tinggi, Peneliti Sarankan Booster untuk  Tangkal Varian Omicron

 

 

Referensi

NY Time. Omicron and Children

CNBC. Omicron

Al Jazeera. Omicron

Hopkins Medicine. Covid-19 Vaccination