Penyakit paru-paru basah sudah melekat dalam benak masyarakat umum. Apa saja sih ciri-ciri paru-paru basah, dan apa penyebab dan gejalanya? Dalam dunia kedokteran, sebenarnya tidak ada nama atau istilah penyakit paru-paru basah. Kondisi yang sebenarnya adalah adanya peradangan pada paru, atau dikenal dengan pneumonitis.

 

Ciri-ciri atau gejala paru-paru basah di antaranya batuk, sesak napas, kadang disertai demam dan nyeri sendi yang datang tiba-tiba. Jika dibiarkan tanpa diobati, akan menjadi kronis. Gejala paru-paru basah kronis adalah batuk dan sesak napak yang sudah sembuh karena adanya jaringan parut di paru-paru.

 

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Kalau Kamu Sedang Batuk!

 

Penyebab Paru-paru Basah

Penyebab paru-paru basah adalah paparan zat tertentu di paru-paru, yang menyebabkan reaksi hipersensitif di paru-paru. Misalnya asap rokok dan polutan di udara. Zat ini menyebabkan peradangan di paru.

 

Mengapa disebut paru-paru basah? Selain pneumotitis alias peradangan paru, definisi paru-paru basah dalam dunia kedokteran disebut juga Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS adalah gangguan pernapasan akut akibat paru-paru terendam cairan (edema paru).

 

Penyebab ARDS sangat beragam. Bisa karena menghirup cairan atau makanan dan masuk ke paru, menghirup zat beracun, infeksi paru-paru karena sebab apapun yang menyebar luas, atau sepsis (infeksi darah).

 

ARDS ini memaksa otot-otot paru-paru bekerja lebih keras sehingga menyebabkan gejala sesak napas (terengah-engah). Oksigen yang masuk ke tubuh pun berkurang dan berisiko menyebabkan hipoksia dan hiposekmia, yaitu tingkat oksigen yang rendah dan abnormal dalam darah. Ini adalah ciri-ciri paru-paru basah atau ARDS. Ketika pernapasan gagal, satu-satunya pengobatan adalah bantuan napas dengan ventilator.


Baca juga: Cara Membersihkan dan Menjaga Paru-paru

 

Paru-paru Basah Menyebabkan Gagal Napas?

Saat kita bernapas, udara masuk melalui hidung atau mulut dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, udara akan memasuki saluran alveolar dan alveoli, sekelompok kantung kecil kecil mirip anggur. Ada jutaan kantong udara di dalam paru-paru.

 

Kapiler, atau pembuluh darah kecil, mengalir melalui dinding alveoli. Oksigen memasuki kantong udara dan masuk ke pembuluh kapiler. Dari sana oksigen akan memasuki aliran darah utama dan masuk ke setiap organ tubuh, termasuk otak, jantung, hati, ginjal.

 

Pada kondisi paru-paru basah atau ARDS, baik karena cedera, infeksi paru, atau kondisi lain yang menyebabkan cairan menumpuk di kantung udara, pernapasan dapat terancam gagal. Hal ini karena terjadi pembengkakan di seluruh jaringan paru-paru. 

 

Cairan dan protein ini kemudian bocor keluar dari kapiler ke alveoli, sehingga penderitanya sulit bernapas. Pendarahan juga bisa menyebabkan darah bocor dan merendam paru-paru.

 

Akibatnya paru-paru gagal bekerja dengan semestinya. Oksigen tidak bisa masuk ke paru-paru seperti seharusnya, dan karbon dioksida juga sulit dikeluarkan secara efektif. Bernapas menjadi sulit dan menguras tenaga, dan bisa menjadi gagal napas.

 

Ketika kadar oksigen dalam aliran darah mulai turun, organ-organ vital tidak menerima oksigen yang mereka butuhkan. Organ penting ini bisa rusak berat.

 

Baca juga: Batuk Lebih dari 3 Minggu, Waspadai Gejala TBC!

 

Ciri-ciri dan Gejala Paru-paru Basah

Ciri-ciri dan gejala paru-paru basah yang meningatkan risiko gagal napas di antaranya sesak napas dan sakit dada. Penderita paru-paru basah juga bisa mengalami gejala lain, seperti berkeringat di malam hari, batuk darah, demam, dan panas dingin. 

 

Seperti dijelaskan di atas, paru-paru basah bukan penyakit melainkan komplikasi dari kondisi medis pada paru-paru lainnya. Jadi untuk mengatasi paru-paru basah harus dicari tahu penyebabnya. 

 

Gejala Paru-paru Basah karena Infeksi Paru

Salah satu penyebab paru-paru basah adalah infeksi pada paru-paru baik disebabkan bakteri, virus, dan jamur. Gejala-gejala infeksi paru-paru bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Gejala ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta penyebab infeksiapakah virus, bakteri, atau jamur.

 

Gejala paru-paru basah karena infeksi mirip dengan flu, batuk, atau pilek, tetapi cenderung lebih lama. Kamu bisa curiga bahwa gejala yang Kamu rasakan adalah infeksi paru-paru, jika:

 

1. Batuk yang menghasilkan lendir kental

Batuk adalah mekanisme untuk membantu tubuh membersihkan lendir yang dihasilkan dari peradangan di saluran pernapasan dan paru-paru. Pada kondisi bronkitis atau pneumonia, gejalanya adalah batuk yang menghasilkan lendir kental.

 

Beberapa orang mengeluarkan lendir berwarna jernih, hijau, abu-abu kekuningan. Batuk ini bisa berlangsung selama beberapa minggu bahkan setelah gejala lainnya seperti demam sudah membaik.

 

2. Sakit dada yang menusuk

Nyeri dada yang disebabkan oleh infeksi paru-paru sering digambarkan tajam atau menusuk. Nyeri dada cenderung memburuk saat batuk atau bernafas dalam. Terkadang rasa sakit yang tajam bisa menjalar sampai punggung atas.

 

3. Demam

Demam terjadi ketika tubuh mencoba melawan infeksi. Suhu tubuh normal biasanya sekitar 75 derajat Celcius. Jika Kamu memiliki infeksi bakteri paru-paru, demam dapat meningkat hingga 40,5 ° C yang mengarahke bahaya.

 

Demam tinggi disertai keringat, panas dingin, nyeri otot, dehidrasi, sakit kepala dan lemah. Jangan tunda pergi ke dokter jika demam melebihi 38°C atau lebih tiga hari.

 

Baca juga: Kejang pada Anak, Apa Saja penyebabnya?

 

Bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis adalah tiga jenis infeksi paru-paru atau penyebab paru-paru basah. Virus yang bisa menyebabkan infeksi paru adalah virus influenza atau respiratory syncytial virus (RSV)(RSV). Jenis bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan Bordetella pertussis menjadi penyebab tersering infeksi paru.

 

Mikroorganisme paling umum yang bertanggung jawab untuk pneumonia terdiri dari bakteri seperti Streptococcus pneumonia (paling umum), Haemophilus influenzae, dan Mycoplasma pneumoniae.

 

Meskipun jarang, infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh jamur seperti Pneumocystis jirovecii, Aspergillus, atau Histoplasma capsulatum. Infeksi paru-paru karena jamur lebih sering terjadi pada orang yang mengalami daya tahan tubuh rendah seperti penderita kanker, pasien HIV atau pasien yang minum obat penekan imun.

 

Baca juga: Pneumonia Bisa Mematikan, Cegah dengan Cara Berikut!

 

Pengobatan Paru-paru Basah

Pengobatan paru-paru basah baik karena radang atau infeksi dilakukan dengan mengetahui penyebabanya terlebih dahulu. Jika penyebabnya adalah peradangan karena alergen (zat penyebab alergi), maka harus dihindari penyebabnya. Misalnya menghindari asap rokok, debu, zat kimia tertentu, dan lain-lain.

 

Jika paru-parubasah disebabkan infeksi bakteri atau virus di paru-paru maka pengobatan dilakukan dengan mengobati infeksinya, entah itu bronkitis atau pneumonia. Infeksi bakteri biasanya membutuhkan antibiotik sedangkan infeksi paru-paru oleh jamur akan membutuhkan perawatan dengan obat antijamur.

 

Antibiotik tidak akan bekerja pada infeksi virus, begitu pula sebaliknya. Jika penyebabnya virus, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, dibantu pengobatan tambahan yakni menguatkan daya tahan tubuh, pengobatan untuk mengatasi gejala, istirahat cukup, dan diet yang sehat. 

 

Baca juga: 5 Fakta tentang Pengobatan Pneumonia

 

 

 

Referensi:

Emedicinehealth.com. Effusion pleura prognosis.

Newsweek.com. What wet lung respiratory.

 

Medicinenet.com. 12 Causes of respiratory infections.

Healthline.com. Symptoms of lung infection.