Data World Heart Federation (WHF) menyebutkan bahwa penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia. Setidaknya lebih dari 17 juta jiwa melayang karena penyakit jantung setiap tahunnya. Bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi 23,3 juta jiwa di tahun 2030. Apa saja pemicu penyakit jantung?

 

Fakta lain berbicara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa 31% dari seluruh kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

 

Di Indonesia, merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2,8 juta individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

 

Mengutip Sample Registration System (SRS) 2014, penyakit jantung menduduki peringkat kedua tertinggi setelah stroke untuk tingkat kematian terbanyak di Indonesia.

 

Dijelaskan Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, KKV, FACC, FESC Dokter Spesialis Kardiovaskular dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), “Meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia, tidak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat,” jelasnya dalam acara Talk Show di RS MMC bertema Gaya Hidup Vs Penyakit Jantung, Kamis (10/9).

 

Gaya hidup seperti apa yang perlahan-lahan membuat jantung bermasalah? Simak penjelasan para ahli berikut!

 

Baca juga: Berapa Detak Jantung Normal Per Menit?

 

Empat Pemicu Penyakit Jantung

Menurut dr. Idrus Alwi, kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah, membuat kita kurang bergerak dan kurang olah raga.Belum lagi gaya hidup mudah stres karena tuntutan pekerjaan, kebiasaan merokok, dan minum alkohol.

 

Semuanya adalah kombinasi berbahaya datangnya penyakit jantung koroner. “Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah koroner di jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung,” jelas dr. Idrus.

 

Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak dapat berfungsi akibat kekurangan pasokan oksigen akibat penyempitan pembuluh darah. Nah menurut dr. Idrus, ada empat kombinasi berbahaya yang sangat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kamu harus menghindari keempatnya dengan berbagai cara!

 

Keempat pemicu penyakit jantung yang dimaksud adalah diabetes, obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Saat ini semakin banyak orang yang tidak hanya gemuk, tetapi juga menderita hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi sekaligus. Mereka ini ada pada kelompok paling berisiko terkena penyakit jantung koroner.

 

Baca juga: Alasan Kenapa Penderita Diabetes Memiliki Risiko Terkena Penyakit Jantung

 

Waspada Gejala Penyakit Jantung

Jika Kamu atau keluarga Kamu memiliki empat pemicu penyakit jantung tadi, jangan abaikan setiap ada gejala serangan jantung, meskipun hanya ringan.

 

Inilah gejala penyakit jantung yang umum dijumpai:

  • Jantung berdebar-debar atau palpitasi. Dada juga serasa diremas-remas

  • Sesak napas. Biasanya disertai dengan keringat dingin, lemas, jantung berdebar, bahkan pingsan.

  • Mudah lelah. Ketika beraktivitas, Kamu mudah lelah, pusing, dan sakit kepala yang disebabkan penurunan aliran darah karena denyut jantung tidak normal.

  • Nyeri dada sebelah kiri. Ini sama sekali tidak boleh diabaikan. Nyeri dada seperti ditimpa beban berat, rasa sakit seperti terjepit dan terbakar di dada.

 

Nah penting bagi penderita diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi untuk memantau penyakitnya. Penderita diabetes harus mengendalikan kadar gula darahnya agar terhindar dari komplikasi penyakit jantung. 

 

Penderita hipertensi juga harus mengendikan tekanan darahnya dengan cek tekanan darah secara rutin. Baik penderita diabetes dan hipertensi, maupun kolesterol tinggi, harus menjadi pola makan, rajin berolahraga, dan minum obat secara teratur. 

 

Pencegahan juga penting dilakukan orang dengan kelebihan badan. Belum terlambat untuk mulai melakukan program penurunan berat badan yang aman. Lagi-lagi, menerapkan pola makan sehat dan beraktivitas fisik teratur menjadi solusi yang tidak bisa ditawar. 

 

Jika mengalami serangan jantung, segera rujuk ke rumah sakit, jika bisa yang sudah dilengkapi fasilitas lengkap untuk penyakit jantung. Dr. Roswin R Djaafar, MARS Direktur Utama RS MMC mengatakan, RS MMC telah memiliki Cardio Cerebro Vascular Centre (CCVC) atau Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah.

 

"Di CCVC ini kami menyediakan layanan terpadu mulai dari kateterisasi jantung, pemasangan pacu jantung, tindakan diagnostik dan terapi vaskuler, tindakan radiologi intervensi serta ruang perawatan ICCU,” jelasnya. 

 

Sejalan dengan Hari Jatung Dunia yang diperingati setiap tanggal 29 September, tahun ini RS MMC mengangkat Thema “Save Our Heart”. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk perduli terhadap kesehatan jantung, baik itu pencegahan maupun perawatan apabila terjadi gangguan pada jantung. 

 

Baca juga: Jenis Makanan Ini Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung