Infeksi saluran pernapasan atas atau biasa disingkat dengan nama ISPA, merupakan penyakit yang sering menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Berdasarkan keterangan dari depkes.go.id, batuk dan pilek menyerang balita sekitar 3-6 kali setiap tahunnya. Sedangkan untuk orang dewasa, dikutip melalui ncbi.nlm.nih.gov, umumnya terserang ISPA 2-3 kali dalam setahun. Penyakit yang termasuk ke dalam kategori ISPA adalah common cold (pilek), sinusitis, tonsilitis, laringitis, dan flu.

 

ISPA tidak boleh dianggap sepele karena sangat menular. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, 25% penduduk Indonesia menderita infeksi ini. Virus umumnya akan menginfeksi dan tidak langsung menunjukkan gejala. Jadi, seseorang yang tampak sehat-sehat saja belum tentu bersih dari virus penyebab ISPA.

Baca juga: Waspada ISPA di Musim Pancaroba

 

Gejala ISPA meliputi:

  • Batuk, biasanya yang diderita adalah batuk kering.
  • Hidung tersumbat.
  • Hidung meler.
  • Tenggorokan gatal atau sakit.
  • Sulit bernapas.

 

Gejala-gejala ISPA biasanya akan berlangsung sekitar 3-14 hari. Jika diderita lebih dari 14 hari, maka bisa jadi Kamu mengalami sinusitis, alergi, pneumonia, atau bronkitis. Dikutp melalui medicinenet.com, ISPA merupakan salah satu penyakit yang paling sering membuat orang pergi ke dokter. Selain itu, di Amerika Serikat, penyakit ini paling umum menyebabkan orang tidak masuk kerja dan pergi ke sekolah!

Baca juga: Sudah Tepatkah Kamu Memilih Masker?

 

Arti Warna Ingus - GueSehat.com

 

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Yup, penanganan ISPA yang terbaik adalah melakukan tindak pencegahan. Ada banyak hal yang bisa Kamu lakukan untuk mengurangi risiko infeksi ini secara umum, seperti berhenti merokok atau menghindari asap rokok, mengurangi stres, menerapkan pola makan sehat, serta berolahraga. Menyusui juga menjadi salah satu cara untuk mencegah bayi mengalami ISPA. Pasalnya, ASI adalah cairan yang dapat menyalurkan antibodi ibu kepada bayi.

 

Bentuk pencegahan ISPA lainnya yang bisa dilakukan  ialah:

  • Mencuci tangan dengan tepat, terutama pada cuaca atau musim dingin, serta setelah berdekatan dengan orang yang terinfeksi.
  • Mengurangi kontak dengan orang-orang yang terinfeksi.
  • Membersihkan permukaan objek yang kerap disentuh orang-orang secara rutin, misalnya handphone, telepon, pintu kulkas, komputer, pegangan tangga, kenop pintu, dan lain-lain.
  • Menutupi mulut dan hidung ketika bersin ataupun batuk. Begitupun ketika ada orang di sekitar yang bersin atau batuk, segeralah menutup mulut dan hidung.
  • Membersihkan rumah dan lingkungan rumah secara rutin.
  • Menghindari keramaian sebisa mungkin. Kalaupun harus keluar rumah, gunakan masker untuk mencegah tertular infeksi.
  • Ada kelompok tertentu yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin, yaitu orang-orang yang sudah tua, orang dengan kondisi medis yang kronis, para petugas kesehatan, bayi dan balita, serta lain-lain.

 

 

 

Seseorang tidak selalu dapat terinfeksi ISPA jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Stimuno Forte adalah produk immunmodulator yang bisa membantu memperbaiki sistem imun sekaligus mengoptimalkan produksi antibodi dalam tubuh. Ini terbuat dari bahan herbal yaitu meniran, sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari tanpa menimbulkan efek samping. Jika sudah terserang ISPA, mengonsumsi Stimono Forte 3 kali sehari dapat membantu mempercepat proses pemulihan tubuh. Sedangkan sebagai pencegahan, konsumsi Stimuno Forte 1 kapsul sehari ya!

 

ISPA juga bisa menyerang si Kecil, lho! Untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya agar terhindar dari ISPA, Kamu bisa memberikan Stimuno Syrup dengan rasa yang enak untuk anak. Kamu bisa memberikan sirup ini untuk anak usia 1 tahun ke atas, dengan dosis 1 sendok takar, 1-3 kali sehari. (AS/OCH)

Baca juga: Ketahui Tanda dan Gejala Penyakit ISPA pada Anak Berikut Ini!