Kerja lembur dapat membuat seseorang kekurangan tidur dan mengacaukan ritme sirkadian atau proses biologis tubuh. Dalam beberapa studi, disebutkan bahwa kebiasaan lembur ini bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit di kemudian hari. Para wanita harus waspada, pasalnya lembur dapat berdampak terhadap kesehatan reproduksi dan kesuburan, lho!

 

Studi dari Ohio State University menunjukkan bahwa wanita yang bekerja 60 jam atau lebih dalam seminggu, 3 kali lipat berisiko mengalami diabetes, kanker, dan masalah jantung. Wanita hampir 4 kali lebih berisiko mengalami artritis dan 3 kali lebih berisiko mengalami asma akibat kebanyakan bekerja.  

 

“Wanita, terutama yang mengemban banyak peran, akan merasakan efek akibat bekerja secara intensif, sehingga rentan mengalami penyakit dan disabilitas,” ujar Allard Dembe, profesor di bidang pelayanan dan kebiajakan kesehatan, sekaligus pemimpin studi. Sedangkan pada pria yang sering kerja lembur, masalah kesehatan yang dihadapi tidak seberat wanita. 

Baca juga: Waspadai Tanda-Tanda Kamu Kebanyakan Bekerja

 

Hipertensi hingga Masalah Hubungan Pribadi dan Profesional

Dilansir melalui news.osu.edu, wanita memiliki banyak tanggung jawab dalam keluarga dan kemungkinan menghadapi lebih banyak stres dan tekanan dibandingkan dengan pria ketika kerja lembur. Padahal menurut Lizette Bester, eksekutif dari Agility Corporate, sebuah perusahaan manjemen risiko pada karyawan, wanita yang memiliki kadar stres yang tinggi diasosiasikan dengan hipertensi dan insomnia, yang dapat memicu masalah psikologis. Dikutip dari iol.co.za, Bester menambahkan, stres juga dapat membuat tubuh melepaskan hormon kortisol dalam level yang tinggi.

 

“Ini dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan gula darah dan gangguan kekebalan tubuh. Konsekuensi yang paling sering terjadi dari kerja lembur secara konstan adalah jadi mudah marah, mengalami kecemasan, dan depresi. Ini tentunya akan memengaruhi hubungan dengan orang-orang di rumah dan tempat kerja, yang berujung pada stres dan masalah lainnya, baik secara personal maupun profesional,” ungkapnya.

Baca juga: 10 Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tertinggi!

 

Lebih Sulit Punya Anak

Kamu sering mengalami gangguan menstruasi? Bisa jadi penyebabnya adalah keseringan lembur! Ya, dalam pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE), studi yang dilaporkan oleh dr. Linden Stocker dari University of Southampton, Inggris, mengindikasikan bahwa pola kerja lembur juga diasosiasikan dengan meningkatnya gangguan menstruasi dan subfertilitas.

 

Studi ini merupakan meta analisis dari seluruh studi yang dipublikasikan pada 1969 hingga Januari 2013. Studi yang menyertakan data dari 119.345 wanita ini, menemukan bahwa kerja lembur meningkatkan 33% risiko gangguan menstruasi dibandingkan dengan memiliki jam kerja normal. Studi juga menunjukkan bahwa kerja lembur meningkatkan 80% kemungkinan untuk mengalami ketidaksuburan, seperti dilansir melalui sciencedaily.com.

Baca juga: Permisi Bos, Saya Hamil...

 

Sesuai dengan Undang-undang di Indonesia, lembur hanya diperbolehkan sebanyak 3 jam dalam sehari, baik itu untuk wanita maupun pria. Selain itu, wanita di bawah usia 18 tahun serta ibu hamil yang mengantongi surat rekomendasi dari dokter juga dilarang bekerja antara pukul 23.00 hingga pukul 07.00. Bila ini dilanggar, maka pengusaha atau perusahaan tempat mereka bekerja dapat dikenakan saksi pidana denda hingga 50 juta rupiah, lho. Kamu harus selalu mengutamakan kesehatan Kamu ya, Gengs. Sebaiknya hindari kerja lembur jika tidak benar-benar diperlukan. Sesekali boleh, asal jangan dijadikan kebiasaan. Bagilah waktu dengan baik antara keluarga, pekerjaan, dan istirahat. Ingat, kehidupanmu tidak hanya untuk selalu bekerja. Salam sehat! (AS/AY)