Perpindahan musim dari musim kemarau menuju musim hujan atau sebaliknya, rentan mendatangkan penyakit. Salah satunya flu musiman atau common cold. Cuaca yang hangat dan lembap menyebabkan virus dan bakteri berkembang biak cukup pesat di lingkungan kita, Gengs. Makanya jika daya tahan tubuh Kamu menurun, mudah tertular virus penyebab batuk pilek bahkan influenza ini.

 

Infeksi pada saluran napas atas yang meliputi sinus, saluran hidung, faring, dan laring, kerap disebut ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Gejalanya meliputi pilek, batuk, tenggorokan sakit dan gatal, dan kadang disertai demam ringan. ISPA ini adalah salah satu penyakit yang paling umum, dan menjadi alasan seseorang pergi ke dokter, atau terpaksa absen dari sekolah atau bolos kerja.


Baca juga: Tangkal Bahaya Polusi dengan 7 Cara Ini

 

Bagaimana mencegah, mengenali dan mengobati ISPA sehingga tidak berlanjut menjadi komplikasi serius? Berikut ini semua hal tentang ISPA yang harus Kamu tahu, dilansir dari medicinet.com:

 

Penyebab ISPA

Ketika daya tahan tubuh kita turun karena aktivitas padat, kelelahan, kurang asupan gizi atau menderita penyakit tertentu, kuman yang masuk ke saluran pernapasan atas akan menjadi penyakit. Maka virus dan bakteri pun leluasa masuk dan menyebabkan penyakit.

 

Sebagian besar ISPA disebabkan oleh infeksi virus, yang bisa sembuh dengan sendirinya. Virus tersering penyebab ISPA adalah Rhinovirus dan Streptokokus. Kadang-kadang ISPA juga dapat disebabkan infeksi bakteri, biasanya dari keluarga pneumokokus. Infeksi bakteri biasanya lebih berat dan pengobatannya membutuhkan antibiotik.

Baca juga: Virus, Senjata Baru Lawan Bakteri Kebal Antibiotik

 

Gejala Umum ISPA

Jenis apapun infeksi ISPA Kamu, secara umum gejalanya serupa yaitu hidung berair, bersin, nyeri dan radang di tenggorokan, sakit saat menelan, batuk, sesak napas, dan disertai kelelahan. Pada anak-anak kadang timbul demam. Gejala ini umumnya berlangsung 3-14 hari. Jika sudah lebih dua minggu gejala tidak berkurang, Kamu harus cek ke dokter karena bisa jadi infeksi sudah mengarah pada komplikasi sinusitis, pneumonia, atau bronkitis.

Baca juga: Mums, Jangan Sepelekan Batuk Pilek pada Bayi!

 

Cara Mencegah ISPA

Ketika musim ISPA datang, Kamu bisa melakukan upaya pencegahan dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Berhenti merokok atau menghindari asap rokok, hindari stres, melakukan olahraga rutin, dan makan dengan diet gizi seimbang
  • Rajin cuci tangan terutama saat musim ISPA datang.
  • Hindari kontak dengan orang yang menderita ISPA. Jika perlu gunakan masker.
  • Vaksin infuenza.

Itu tadi Gengs, sekilas mengenai ISPA. Kamu sudah pasti pernah mengalaminya, hanya saja mengira itu hanya batuk pilek biasa. Selama ditangani dengan benar ISPA dapat sembuh sepenuhnya dan tidak menyebabkan komplikasi serius. Jangan tunda pengobatan, ya. Selalu sedia Herbakof dan Herbacold di rumah yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk meredakan gejala ISPA. Obat ini terbukti efektif, aman dan minim efek samping!


Obat untuk Meringankan Gejala

ISPA yang disebabkan virus dapat sembuh dengan sendirinya. Kamu hanya perlu istirahat cukup, menambah asupan cairan, dan tetap makan makanan bergizi. Tetapi jika gejalanya sangat mengganggu sehingga menghambat aktivitas, Kamu bisa menggunakan obat-obatan untuk meredakan gejala. 

 

 

Obat-obatan untuk batuk dan pilek dapat menjadi pilihan. Obat ini basanya dijual secara bebas sehingga Kamu bisa membeli tanpa resep dokter. Jika khawatir dengan efek samping, obat flu dan batuk yang terbuat dari herbal dapat menjadi pilihan. 

PT Dexa Medica memiliki obat unggulan untuk meredakan gejala ISPA, yaitu Herbakof dan Herbacold. Kedua obat ini murni terbuat dari bahan-bahan herbal yang diproduksi melalui cara pembuatan obat yang modern. Herbakof secara spesifik digunakan untuk meredakan gejala batuk, sedangkan Herbacold untuk gejala mirip flu lainnya seperti hidung berair, bersin dan tenggorokan nyeri. Kamu bisa menggabungkan obat dengan pengobatan alami di rumah seperti penguapan sendiri, minum air hangat, atau berkumur larutan garam. (AY/OCH)

 

Etika Batuk dan Bersin - Guesehat