Batuk pilek merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi. Bahkan, sistem daya tahan tubuh yang belum terbentuk secara sempurna, membuat bayi justru memiliki risiko lebih besar untuk terserang penyakit ini. Pilek ditandai dengan keluarnya cairan berwarna bening dari hidung yang dapat berubah menjadi kekuningan atau kehijauan setelah satu minggu. Kondisi ini biasanya akan disertai batuk atau sedikit  demam.

 

 

Bagi orang dewasa, batuk pilek mungkin merupakan gangguan kesehatan yang bisa dibilang sepele, namun tidak bagi bayi. Penanganan tidak tepat pada bayi yang mengalami batuk pilek bisa membuat kondisinya tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah.

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Lakukan ini untuk mengurangi gejala batuk pilek pada bayi!

Melihat kondisi si Kecil yang menjadi rewel karena kesulitan bernapas akibat batuk pilek yang dideritanya tentu membuat Mums sedih dan panik. Untuk itu, Mums bisa membantu meredakan gejala yang dialami si Kecil dengan melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Tempatkan bayi di ruangan tanpa pendingin untuk mengurangi gejala hidung tersumbatnya. Namun, jika si Kecil justru semakin rewel dan merasa tidak nyaman di ruangan yang tidak ada pendingin, tempatkan ia kembali ke ruangan berpendingin. Kemudian, nyalakan mesin pelembab udara atau manfaatkan uap air panas. Mums juga bisa menambahkan minyak esensial seperti mentol.
  • Apabila pilek yang dialami si Kecil sudah sangat mengganggu, encerkan lendirnya dengan menggunakan air garam yang diteteskan pada ujung lubang hidung bayi. Selanjutnya, gunakan alat penyedot ingus bayi untuk membersihkan hidung dari lender.
  • Tepuk perlahan punggung bayi dengan tujuan untuk meringankan pernapasannya yang tersumbat. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap pada lutut Mums atau biarkan bayi duduk di pangkuan dengan posisi condong ke depan.
  • Agar tidak iritasi, Mums bisa mengoleskan losion khusus bayi di bagian luar lubang hidung.
  • Bersihkan cairan hidung atau lender yang mengeras pada hidung si Kecil. Gunakan kapas yang telah dibasahi air hangat.
  • Hindari menggunakan spray hidung pada bayi. Sebaiknya, konsultasikan dahulu pada dokter  jika ingin melakukan tindakan tersebut.
  • Tetap berikan ASI secara rutin. Kandungan dalam ASI akan meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Selain itu, gerakan bayi saat  mengisap payudara akan menutup saluran eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokan). Kondisi ini akan mengurangi risiko terjadinya infeksi telinga akibat bakteri yang ada di hidung dan juga tenggorokan.
Baca juga: Waspada, 8 Hal Ini Mengakibatkan Diare pada Bayi!

Hindari memberikan sembarang obat!

Saat batuk pilek menyerang, orang dewasa mungkin bisa dengan segera meredakan gejalanya hanya dengan mengonsumsi obat. Namun, bayi tidak bisa sembarang diberikan obat seperti orang dewasa ketika mengalami batuk pilek. Justru, pilek yang tidak mengganggu pola makan bayi serta aktivitasnya, sebenarnya tidak memerlukan tindakan khusus. Sebisa mungkin hindari memberikan bayi obat-obatan bebas pada anak di bawah usia 6 tahun, karena kemungkinan memiliki efek samping yang berbahaya. Sebaiknya, konsultasikan kepada dokter mengenai obat apa saja yang boleh diberikan pada bayi saat mengalami batuk pilek.

 

Jika saat batuk pilek si Kecil juga mengalmai demam, maka konsultasikan pada dokter mengenai kemungkinan memberikan obat jenis parasetamol dan ibuprofen. Namun, jangan pernah memberikan aspirin pada bayi karena dapat berisiko menyebabkan efek samping yang berbahaya pada tubuh, seperti sindrom reye (kondisi serius yang menyebabkan pembengkakan organ hati dan otak).

Baca juga: 7 Tips Memberikan Obat Sirup pada Anak

 

Kondisi yang harus diwaspadai

Jika Mums telah melakukan langkah-langkah di atas namun batuk pilek si Kecil tak kunjung reda, maka sebaiknya Mums segera mengonsultasikannya kepada dokter. Selain itu, waspadai pula jika si Kecil mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:

  • Pilek tidak kunjung membaik setelah 5-7 hari.
  • Pilek yang disertai batuk dan demam lebih dari 39 derajat celcius serta berlangsung lebih dari dua hari.
  • Mata berair atau muncul kotoran mata.
  • Gejala batuk pada bayi semakin parah atau diiringi napas yang cepat, terdengar bunyi mengi saat bayi bernapas.
  • Tampak mengalami sakit telinga (dapat diamati jika bayi sering menarik telinganya).
  • Mengalami ruam kulit.
  • Sering menangis saat menyusu dan ketika diletakkan di tempat tidur.

Batuk pilek pada bayi tidak bisa disepelekan begitu saja. Maka, jika Mums mulai menyadari gejala-gejala batuk pilek pada si Kecil, segera berikan penanganan yang tepat. Bila perlu, segeralah berkonsultasi kepada dokter agar bayi bisa segera disembuhkan. (BAG/AY)