Tingkat polusi udara yang tinggi, membuat penggunaan masker menjadi semakin penting bagi masyarakat. Masker merupakan sarana yang paling mudah dan praktis digunakan untuk menghambat masuknya polusi udara ke dalam tubuh. Polusi udara yang diakibatkan oleh asap kebakaran hutan, emisi gas dari kendaraan dan pabrik, serta asap rokok dapat mengganggu fungsi saluran pernapasan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, polusi udara yang paling sering bersinggungan dengan Anda adalah polusi akibat emisi gas dari kendaraan bermotor. Lalu, apa saja dampak negatif dari paparan polusi asap kendaraan dalam jangka waktu yang lama?

  1. Asma

Salah satu penyakit yang cukup banyak diderita oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang padat dengan banyaknya jumlah kendaraan adalah asma. Penyakit ini ditandai secara klinis dengan gangguan sesak napas, baik ringan maupun berat. Penyebabnya adalah penyempitan saluran udara besar atau bronkus akibat menghirup partikel udara yang kotor. Dalam penelitian yang dituliskan oleh Klaassen tahun 2001 mengatakan bahwa asma diakibatkan juga karena saluran pernapasan di sekitar saluran udara besar mengalami iritasi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology.

  1. Jantung

Kondisi udara yang buruk juga dapat memicu timbulnya permasalahan pada jantung. Hal itulah yang dituliskan dalam laporan Journal of American Medical Association pada 2010. Melalui studi para ilmuan di Tiongkok, paparan udara dapat memengaruhi mekanisme penyakit kardiovaskular, seperti jantung pada masyarakat.

  1. Bahaya bagi Ibu Hamil dan Janin

Sejumlah studi juga telah menyebutkan, bahwa wanita hamil yang banyak menghirup udara yang tercemar dapat menyebabkan bayinya lahir dengan bobot rendah. Dijelaskan bahwa sumber polusi udara yang paling banyak menjadi penyebabnya adalah asap knalpot kendaraan, pembangkit listrik, dan partikel debu di udara. “Polusi udara akan sangat berdampak bayi lahir dengan berat lahir rendah,” ujar Tracey Woodruff, Ph.D, ilmuan kesehatan reproduksi bagian kesehatan ibu dan bayi di University of California, San Fransisco Medical Center.

Melihat dampak buruk yang disebabkan oleh bahaya polusi udara dari asap kendaraan bermotor, upaya pecegahan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pada salah satu penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal tahun 2009, penggunaan masker bisa menjadi cara untuk mencegah masuknya partikel udara yang kotor ke dalam saluran pernapasan.

Selain itu, masker yang dipilh harus memiliki kualitas baik agar dapat efektif mencegah paparan polusi. Anda disarankan memilih masker yang bersifat disposable dan memiliki 3 lapisan untuk meminimalisasi masuknya partikel polutan ke dalam saluran napas. Umumnya, lapisan masker disposable terdiri dari bagian hijau digunakan di luar), filter statis di bagian tengah, dan bagian berwarna putih (digunakan di dalam/ bersentuhan langsung dengan tubuh). Bagian terluar masker berfungsi untuk menyaring partikel berukuran besar, sedangkan bagian filter statis menghalangi lewatnya mikropartikel. Bagian terdalam memiliki fungsi agar masker nyaman digunakan.

 

 

Produk yang dipertimbangkan sebagai salah satu masker yang berkualitas baik adalah STARDEC. Produk ini memiliki beberapa kelebihan, seperti berbahan yang tidak berbau dan non-woven sehingga meminimalisir timbulnya alergi pada kulit sensitif. Selain itu, masker ini juga water repellent sehingga tidak mudah basah. Masker STARDEC pun telah teruji secara klinis dapat mem-filter 99.99% terhadap bakteri, virus, dan partikel polutan lainnya. Anda ingin hidup yang lebih sehat? Tidak ada salahnya untuk menggunakan masker STARDEC.