Dalam beberapa tahun ini, vape atau rokok elektrik mulai marak digunakan oleh sebagian orang, terutama kalangan muda. Bahkan, ada yang beranggapan kalau vape merupakan solusi yang ‘lebih sehat’ dari pada rokok. Lantas, benarkah anggapan tersebut? Sebenarnya apakah vape berbahaya? 

 

Macam-macam Vape

Sebelum mengetahui apakah vape berbahaya untuk kesehatan, Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu macam-macam vape. Vape merupakan perangkat penghantar elektronik yang sebenarnya dibuat untuk membantu orang-orang yang sudah kecanduan dengan rokok tembakau untuk berhenti. Dengan begitu, mereka akan berhenti merokok nantinya. 

 

Baca juga: Beragam Upaya untuk Berhenti Merokok



Perlu diketahui bahwa vape tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Namun, vape biasanya terdiri dari baterai, elemen pemanas, serta tabung untuk cairan yang mengandung nikotin, perasa, serta zat kimia lainnya. Baterai dan tabung cairan vape pun dapat diisi ulang. Berikut macam-macam vape yang perlu Kamu ketahui!

 

1. Mod Vape

Dari berbagai jenis mod vape yang ada di pasaran, mechanical mod merupakan vape yang menggunakan sistem listrik paling sederhana. Sama seperti unregulated mod vape lainnya, tidak ada microprocessor pada mechanical mod vape nih, Gengs. 

 

Selain itu, ada jenis vape yang paling umum digunakan oleh orang Indonesia, yaitu regulated mod. Mod vape jenis ini mempunya indikator yang menunjukkan tegangan, hambatan listrik, hingga baterai. Untuk mengubah setelan, dapat diatur melalui tombol yang tersedia. 

 

2. Pod Vape 

Pod vape merupakan jenis yang lebih kecil dari mod vape. Vape jenis ini menggunakan closed system sehingga tegangannya tidak dapat diubah. Daya vape jenis ini juga rendah jika dibandingkan mechanical dan regulated mods. Berbeda dengan mod, pod vape biasanya memiliki sensor otomatis menyala saat Kamu menghirup vape. 

 

Baca juga: Apakah Berhenti Merokok Tanpa Bantuan Tenaga Medis Bisa Berhasil? 

 

Cara Menggunakan Vape

Cara kerja rokok elektrik atau vape ialah dengan memanaskan cairan dalam tabung, kemudian perangkat tersebut akan menghasilkan uap seperti asap yang mengandung berbagai zat kimia. Meski mengandung berbagai zat kimia, namun vape tetaplah digunakan oleh sebagian orang. 

 

Sedangkan, cara menggunakan vape (yang umum digunakan kebanyakan orang) ialah dengan memasangkan baterai dan menyalakan electrical mod terlebih dahulu. Pasangkan juga kawat dan kapas pada atomizer. Namun, pastikan baterai sudah terisi dan pasangkan atomizer pada electrical mod

 

Aturlah voltage dan watt yang diinginkan pada layar electrical vape. Lalu, tetes liquid pada kapas dan kawat yang sudah dipasangkan, biasanya lakukan firing 2-3 kali agar liquid terserap sempurna. Terakhir, hisap vape menggunakan mulut dan keluarkan asapnya. 

 

Baca juga: Vape Juga Berbahaya bagi Paru-paru! 

 

Manfaat Vape 

Perlu diingat bahwa manfaat vape tentu sangat sedikit daripada bahaya yang dialami nantinya. Vape dianggap lebih aman daripada rokok tembakau karena penggunanya dapat menentukan dosis nikotin dari liquid vape. Selain itu, ada yang beranggapan bahwa pengguna vape dapat memberikan kendali dengan asap yang dikeluarkan dari vape. 

 

Apakah Vape Berbahaya untuk Kesehatan?

Anggapan rokok elektrik atau vape sebagai solusi yang ‘lebih sehat’ dari rokok tentu membuatmu bertanya-tanya, sebenarnya apakah vape berbahaya untuk kesehatan? Agar tidak salah paham lagi, Kamu tentu harus mengetahui bahaya vape bagi kesehatan. 

 

Banyak ahli berpendapat bahwa vape berbahaya untuk kesehatan. Yup, vape dapat memengaruhi kesehatan jantung, paru, hingga gusi dan gigi. Berikut bahaya vape bagi kesehatan yang perlu Kamu ketahui! Apa sajakah itu?

 

1. Bahaya Vape bagi Kesehatan Jantung

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa vaping dapat berisiko terhadap kesehatan jantung. Menurut ulasan yang dipublikasikan pada 2019, aerosol yang terkandung dalam vape dapat memengaruhi jantung dan sistem peredaran darah. Selain itu, berdasarkan laporan pada 2018 dari National Academies Press, menghirup rokok elektrik yang mengandung nikotin dapat meningkatkan denyut jantung. 

 

Sedangkan, menurut penelitian pada 2019, orang-orang yang merokok baik dengan rokok tembakau ataupun rokok elektrik tetap berisiko menderita penyakit jantung. Selain itu, menurut penelitian lain, vaping juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung

 

2. Bahaya Vape bagi Kesehatan Paru

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaping memiliki dampak negatif pada paru-paru. Secara khusus, studi pada 2015 meneliti lebih jauh efek liquid pada kedua sel paru-paru manusia dan tikus. Para peneliti menemukan sejumlah dampak buruk pada kedua jenis sel, seperti toksitas, oksidasi, serta peradangan. 

 

Para peneliti lain juga melakukan studi pada 2018 untuk menilai fungsi paru-paru 10 perokok pasif dari uap vape. Para peneliti pun menyimpulkan bahwa asap vape, baik yang menggunakan nikotin ataupun tidak, dapat mengganggu fungsi paru-paru pada orang sehat. Namun, penelitian tersebut hanya melibatkan sampel yang sedikit sehingga perlu dilakukan penelitian lebih jauh. 

 

Baca juga: Cairan Perasa pada Vape Disinyalir Berbahaya bagi Tubuh! 

 

3. Bahaya Vape bagi Kesehatan Gigi dan Gusi

Selain dapat memegaruhi kesehatan jantung dan paru, vaping juga dapat memengaruhi kesehatan gigi dan gusi nih, Gengs. Menurut studi pada 2018, paparan uap aerosol dari rokok elektrik pada permukaan gigi dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bakteri. 

 

Selain itu, peneliti menyimpulkan bahwa vaping dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2016, ada hubungan antara vaping dengan peradangan gusi. Sedangkan, menurut tinjauan yang dipublikasikan pada 2014, ditemukan bahwa vaping dapat memicu iritasi pada gusi, mulut, serta tenggorokan. 

 

4. Bahaya Lain Vape bagi Kesehatan

Laporan yang dipublikasikan pada 2018 dari National Academies Press menunjukkan bahwa vaping dapat menyebabkan disfungsi sel, stres oksidatif, serta kerusakan DNA. Perubahan sel akibat vaping juga dikaitkan dengan perkembangan kanker dalam jangka panjang.

 

Selain itu, vaping juga bisa berdampak buruk pada kalangan tertentu, termasuk generasi muda. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merokok nikotin dapat memengrauhi perkembangan otak secara permanen, khususnya bagi orang-orang di bawah 25 tahun. 

 

Sekarang Kamu tahu kan apakah vape berbahaya atau tidak untuk kesehatan? Entah rokok tembakau ataupun rokok elektrik seperti vape tentu memiliki bahaya untuk kesehatan lho, Gengs. Oleh karena itu, yuk jaga kesehatan dirimu sendiri dengan mulai berhenti merokok ataupun vaping

 

Oh iya, kalau Kamu punya keluhan atau masalah seputar kesehatan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Mencari dokter yang ada di sekitarmu mudah kok, Gengs. Cukup menggunakan fitur ‘Direktori Dokter’ yang tersedia di GueSehat.com. Cobain yuk fiturnya sekarang!

 
Baca juga: Studi: Cairan Vape Merusak Tubuh Melalui Sel Pembuluh Darah 

 

 





 

Referensi: 

Healthline. 2020. Is Vaping Bad for Your? And 12 Other FAQs

Health. 2019. The Dangers of Vaping Doctors Want Everyone to Know

Medical News Today. 2018. Are e-cigarettes a safe alternative to smoking?

WebMD. 2016. The Vape Debate: What You Need to Know

Vaping 360. 2018. 9 Pros and Cons of Vaping You Need to Know.

Tobakonis. 2019. Mengenal Apa Itu Rokok Elektrik (Vape), Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya.