Siapa yang tidak kenal dengan rokok elektrik (vape). Dari kalangan muda yang hanya penasaran saja, hingga kalangan dewasa yang ingin berhenti merokok tembakau, beralih menggunakan rokok elektrik. Industri dari rokok elektrik pun mendapatkan banyak konsumen dengan menjanjikan keamanan vape.

 

Kelebihan dari rokok elektrik adalah bisa menggunakan rasa yang disukai, dengan menambahkan liquid perasa pada vape. Rasa yang biasa dijadikan bahan promosi adalah Chocolate Fudge, Berry Splash, dan Blueberry Cinnamon-Streusel Muffin.

 

Namun baru-baru ini, seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, studi dari University of North Carolina memperingatkan bahwa kombinasi rasa pada rokok elektrik bisa menimbulkan racun. Pasalnya, cairan perasa tersebut mengandung berbagai macam bahan kimia yang berbahaya, di antaranya gliserin nabati dan propilen glikol. Kedua zat tersebut ternyata dapat merusak sel tubuh manusia.

Baca juga: Hati-hati, Perokok Pasif Juga Rentan Terkena Kanker

 

Temuan ini muncul ketika sekitar tujuh lembaga kesehatan menggugat Food and Drug Administration (FDA), karena adanya penundaan atas peninjauan kembali terhadap rokok elektrik dan menginformasikan bahwa ada bukti beberapa liquid perasa dapat merusak kesehatan para penggunanya.

 

Ini diperkuat dengan pernyataan dari Dr. Robert Tarran, profesor sel biologi dan fisiologi, bahwa beberapa bahan pada liquid perasa untuk rokok elektrik sangat beracun, melebihi zat nikotin pada rokok tembakau. Untuk itu, FDA akan segera mendahulukan pendanaan penelitian, agar cepat diketahui apakah bahan-bahan dari liquid perasa untuk rokok elektrik memang benar berbahaya bagi tubuh. 

Baca juga: Perokok? Waspada Penyakit Buerger Ini!

 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa nikotin pada rokok elektrik dengan rokok tembakau sama-sama meracuni sel tubuh manusia. Dan sebagai tambahan, liquid perasa pada rokok elektrik juga mengandung zat yang berbahaya. Tim dari Dr. Tarran sudah menyelidiki kandungan rasa secara detail pada rokok elektrik. Dalam penelitian, diambil pengambilan sampel sebanyak 148 cairan rasa rokok elektrik. Kemudian sampel-sampel tersebut dievaluasi dengan menggunakan sel manusia.

 

Hal yang menjadi tolak ukur dalam penelitian adalah tingkat pertumbuhan sel manusia. Semakin lambat pertumbuhan sel, maka semakin beracun liquid perasa tersebut. Sekalipun cairan tersebut tidak mengandung nikotin, tetapi tetap berbahaya dan beracun jika dihirup oleh manusia.

 

Umumnya, semakin banyak bahan kimia yang dipakai maka semakin beracun liquid perasa tersebut. Untuk itu, hasil analisis dari Dr. Tarran menjadi indikator yang jelas bahwa liquid perasa dapat menimbulkan kerusakan pada sel tubuh manusia, di antaranya sel paru-paru dan saluran napas bagian atas. Ini bisa menimbulkan penyakit paru-paru dan mengancam jiwa penggunanya.

Baca juga: Inilah Bagaimana Cara Rokok Menyebabkan Kanker Paru-paru

 

Nyatanya rokok elektrik bukan menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan rokok tembakau. Satu-satunya pilihan gaya hidup sehat yang sebaiknya Kamu lakukan adalah berhenti merokok, apapun bentuknya. Hidup sehat mulai dari sekarang ya, Gengs! (AP/AS)