Korban meninggal akibat coronavirus di Cina terus bertambah. Bahkan, menurut AFP, per hari ini (10/2), jumlah korban meninggal sudah mencapai 902. Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus dan korban meninggal, hal ini pun menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat

 

Penularan coronavirus tentu membuat banyak pelancong bertanya-tanya mengenai keamanan selama melakukan perjalanan dengan pesawat. Lantas, bagaimana menghindari risiko tertular coronavirus? Dan di manakah posisi duduk di pesawat yang aman dari penularan coronavirus? 

 

Penyakit pernapasan termasuk infeksi coronavirus dapat menular melalui droplet orang yang terinfeksi. Droplet atau percikan batuk atau bersin ini dapat menempel di manapun, seperti kursi pesawat ataupun meja nampan di pesawat. Berapa lama droplet atau tetesan tersebut bertahan tergantung pada permukaan, seperti berpori atau tidak berpori dan jenis droplet, seperti air liur ataupun lendir. 

 

Selain itu, virus juga dapat bertahan di permukaan, mulai dari beberapa jam hingga bahkan beberapa bulan. Ada juga bukti yang menyatakan bahwa infeksi atau virus pernapasan dapat ditularkan melalui udara dalam partikel kecil dan kering yang dikenal sebagai aerosol. 

 

Akan tetapi, menurut Arnold Monto, profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat global dari University of Michigan, udara atau aerosol bukanlah mekanisme utama dari penularan virus. Hal ini karena virus harus mampu bertahan dalam waktu tertentu dan sebenarnya virus lebih suka pada lingkungan yang lembap. 

 

Baca juga: Menghadapi Duka dan Trauma Akibat Kecelakaan Pesawat Lion Air 

 

 

Posisi Duduk di Pesawat yang Aman dari Penularan Coronavirus

Menurut World Health Organization (WHO), kontak dengan orang yang terinfeksi dan duduk dalam dua baris yang dekat dengan orang terinfeksi dapat meningkatkan risiko tertular virus. Meski begitu, orang-orang tidak hanya duduk di pesawat selama penerbangan. Mereka sering kali bergerak di tempat duduk, mengambil barang, ataupun pergi ke toilet.

 

Faktanya, selama wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2003, seorang penumpang dalam penerbangan dari Hong Kong ke Beijing telah menginfeksi orang lain yang duduk dua baris dekat dengannya. Terinspirasi dari kasus tersebut, peneliti dari FlyHealthy menyelidiki bagaimana kemungkinan penularan virus pada penumpang. 

 

Tim peneliti yang dipimpin oleh Vicki Stover Hertzberg dan Howard Weiss dari Emory University, mengamati perilaku penumpang dan awak kabin pada 10 penerbangan lintas benua Amerika Serikat selama tiga setengah sampai lima jam. Mereka tidak hanya melihat bagaimana orang-orang bergerak di sekitar pesawat, tetapi juga bagaimana hal ini memengaruhi jumlah dan durasi kontak dengan orang lain. 

 

Baca juga: Pilihan Tempat Duduk Menentukan Peluang Selamat Saat Kecelakaan Pesawat



Peneliti juga ingin melihat berapa banyak kontak yang memungkinkan transmisi atau penularan selama penerbangan lintas benua. Sebagian besar penumpang meninggalkan kursi untuk menggunakan kamar kecil atau ke tempat sampah. Secara keseluruhan 38% penumpang meninggalkan kursi mereka sekali, 24% lainnya meninggalkan kursi lebih dari sekali, dan 38% lainnya tetap duduk di kursi selama penerbangan. 

 

 

posisi_duduk_di_pesawat_untuk_cegah_penularan_coronavirus

Sumber: Penelitian Emory University via National Geographic

 

 

Aktivitas tersebut tentu dapat membantu menentukan posisi duduk di pesawat yang aman dari penularan virus. Berdasarkan penelitian tersebut, penumpang yang paling tidak mungkin bangun dan bergerak di sekitar kabin ialah yang duduk dekat dengan jendela.

 

Dengan demikian, penumpang yang duduk dekat jendela lebih sedikit melakukan kontak dengan orang-orang di kursi lainnya, dengan rata-rata 12% melakukan kontak. Sedangkan, orang-orang yang duduk di kursi tengah atau di lorong rata-rata melakukan kontak dengan orang lain masing-masing 58% dan 64%. 

 

“Kalau Kamu duduk di kursi lorong, ada beberapa orang yang bergerak atau melewatimu. Ini menunjukkan kemungkinan penularan untuk penumpang tertentu,” ujar peneliti. Berbeda dengan penumpang, awak kabin memiliki risiko yang lebih tinggi tertular virus karena lebih sering dan lama melakukan kontak dengan penumpang lainnya. 

 

Baca juga: Ibu Hamil Naik Pesawat, Bolehkah?



Jadi, sekarang Kamu tahu kan posisi duduk di pesawat yang aman dari penularan coronavirus? Oh iya, kalau Kamu punya masalah seputar kesehatan atau hal lain yang ingin ditanyakan pada dokter, jangan ragu segera ke dokter. Yuk, temukan dokter yang ada di sekitarmu dengan fitur ‘Direktori Dokter’ di GueSehat.com!

 





 

Referensi:

Business Insider Singapore. 2020. What to know when traveling by plane as the coronavirus spreads and fears mount

National Geographic. 2020. Here’s how coronavirus spreads on a plane-and the safest place to sit.