Salah satu hal paling menantang dalam perjalanan saya menjadi orang tua adalah membawa bayi naik pesawat terbang. Maklum, orang tua saya dan suami berada di pulau yang berbeda, begitu pun dengan saudara-saudara dekat. Jadi, perjalanan menuju ke tujuan hanya bisa dilakukan dengan pesawat terbang.

 

Saya pertama kali membawa bayi naik pesawat terbang saat ia berumur 5 bulan. Buat orang dewasa, naik pesawat terbang sudahlah tentu butuh effort. Mulai dari check-in, berjalan kaki menuju terminal keberangkatan, menunggu boarding, dan menjalani penerbangan yang kadang tak sebentar.

 

Jika buat kita yang sudah dewasa saja hal tersebut terasa melelahkan, apalagi buat seorang bayi! Tidak heran jika ia akan menangis, cranky, dan membuat Mums and Dads harus kerja keras untuk membuatnya tetap nyaman dan tenang.

 

Agar penerbangan bersama bayi tercinta dapat berjalan dengan cukup lancar dan tanpa halangan berarti, sebaiknya ada beberapa hal yang perlu Mums and Dads perhatikan. Simak yuk!

 

1. Datang check-in lebih awal

Setiap maskapai penerbangan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Namun, dari pengalaman saya jika membawa penumpang bayi yang tidak memiliki tempat duduk sendiri alias infant ticket, maka check-in tidak bisa dilakukan secara online, sehingga orang tua harus melakukan check-in manual di konter. Untuk mengantisipasi antrean di konter check-in, ada baiknya sediakan waktu yang cukup untuk check-in agar tidak terburu-buru.

 

Baca juga: Trik agar Liburan Bersama Keluarga Tanpa Drama!

 

2. Pastikan status bagasi untuk barang perlengkapan bayi

Teman-teman saya sering mendiskusikan mengenai barang bawaan bayi yang akan dibawa ke kabin. Salah satunya adalah stroller dan persediaan ASI. Kebijakan tiap maskapai penerbangan lagi-lagi berbeda.

 

Ada baiknya Mums dan Dads menelepon dahulu ke call center maskapai terkait sebelum penerbangan, agar mendapat informasi yang pasti mengenai boleh tidaknya stroller dan cairan ASI dibawa naik ke kabin.

 

Saya punya pengalaman seputar membawa ASI naik pesawat. Saat saya terbang bersama bayi, cairan ASI perah diperkenankan dibawa naik ke kabin. Sedangkan saat saya terbang tanpa bayi, pihak maskapai secara tegas mengatakan cairan ASI perah harus masuk ke bagasi. Jika sudah begini, tentu butuh persiapan matang untuk mengemas ASI agar tetap baik mutunya.

 

3. Persiapkan semua kebutuhan bayi dalam tas kabin

Dengan terbatasnya berat barang bawaan yang dapat dibawa ke kabin pesawat, pastikan Mums dan Dads memastikan semua kebutuhan bayi tetap dapat terbawa. Popok atau diaper, baju ganti, susu formula atau ASI, snack, MPASI, tisu, serta cairan pencuci tangan. Susu formula dapat ditaruh di dalam botol, baru dilarutkan di atas pesawat dengan meminta air kepada awak kabin.

 

Baca juga: Persiapan Mengajak Anak ke Kebun Binatang

 

4. Pilih jam penerbangan yang tidak mengganggu waktu tidur bayi

Jika memungkinkan, pilihlah jam penerbangan yang tidak mengganggu waktu istirahat bayi, terutama tidur malam. Terkadang, kebisingan kabin dan deru mesin pesawat membuat bayi tidak nyaman, sehingga ia gelisah dan tidurnya terganggu. Berikut beberapa tips yang bisa Mums coba agar si Kecil tidur nyenyak!

 

 

5. Beri bayi makanan atau ASI sesaat sebelum lepas landas

Saat yang tepat untuk memberikan ASI, susu formula, MPASI, atau snack kepada bayi menurut saya adalah sesaat sebelum lepas landas. Hal ini bertujuan agar bayi tenang selama proses lepas landas. Pasalnya, inilah salah satu fase paling tidak nyaman bagi bayi dan biasanya paling sering membuat bayi menangis.

 

6. Siapkan in-flight entertainment agar bayi tetap tenang

Bawakan boneka, mainan, buku dan alat mewarnai, atau mainan yang disukai si Kecil ke atas pesawat untuk menghilangkan kebosanannya, terutama pada penerbangan panjang, sekaligus untuk mengalihkan perhatiannya pada saat proses lepas landas dan mendarat. Sebaiknya mainan yang dibawa tidak memiliki suara nyaring, karena dapat mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

 

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Kamu Butuh Liburan!

 

7. Berkomunikasi dengan awak kabin terkait kebutuhan bayi

Mengganti popok bayi di tempat umum itu sudah menjadi ujian tersendiri, apalagi jika tempat umum yang dimaksud adalah kabin pesawat yang sedang berada di ketinggian 30 ribu kaki! Saya sendiri pernah mengalaminya dan sungguh sulit sekali menjalaninya!

 

Jadi sebelum pesawat lepas landas, ada baiknya Mums dan Dads menanyakan perihal letak tempat mengganti popok serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan bayi. Misalnya apakah ada selimut tambahan, alat penghangat makanan atau susu, tempat menyimpan stok ASI perah, dan lain sebagainya.

 

Nah Mums dan Dads, itu dia hal-hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum dan saat membawa bayi naik pesawat terbang. Jujur, saya harus mengakui setelah beberapa kali mengajak bayi naik pesawat bahwa hal ini tidaklah mudah.

 

Banyak yang harus dipersiapkan dan dibawa. Namun tenang saja, kebanyakan maskapai penerbangan saat ini sudah cukup cepat tanggap dalam melayani penumpang yang membawa bayi. Sarana dan prasarana yang disediakan di bandar udara pun semakin ramah untuk para orang tua yang membawa anak, terutama bayi. Selamat bepergian!

 

Baca juga: Anak Mendadak Sakit Saat Liburan? Lakukan Hal Ini!

 

Tanda Bayi Sudah Lelah - GueSehat.com