Mums yang juga ibu bekerja dan memiliki mobilitas tinggi tentu sudah terbiasa melakukan perjalanan bisnis antarkota bahkan antarnegara. Namun ketika hamil, benarkah Mums harus mengerem sejumlah aktivitas terutama bepergian dengan pesawat? Sebenarnya seberapa aman sih ibu hamil naik pesawat? Benarkah jika hamil muda tidak disarankan untuk bepergian dengan pesawat?

 

Hamil Muda Bolehkah Naik Pesawat?

Jika kehamilan Mums di trimester pertama cenderung lancar dan tidak memiliki masalah kesehatan, terbang dengan pesawat boleh saja dilakukan. Namun memang lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter sebelum bepergian. Berikut beberapa kondisi yang mungkin sebaiknya Mums menunda penerbangan.

  1. Mengalami kompikasi kehamilan yang mungkin akan lebih buruk jika melakukan perjalanan udara. Misalnya ada riwayat keguguran atau pendarahan vagina, anemia berat, atau pernah mengalami preeklamsia.
  2. Hamil anak kembar
  3. Riwayat kelahiran prematur
  4. Tekanan darah tinggi
  5. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

 

Hal yang harus diperhatikan saat terbang ketika hamil

Jika dokter mengizinkan Mums untuk terbang, ada baiknya Mums memperhatikan hal-hal berikut agar terbang terasa nyaman dan tetap aman untuk janin dalam kandungan.

 

  1. Hamil bukan berarti tidak mengenakan sabuk pengaman. Untuk kenyamanan kencangkan sabuk di bawah perut ya, Mums.
  2. Hindari dehidrasi. Penuhi kebutuhan tubuh akan cairan. Tingkat kelembapan yang rendah di dalam pesawat dapat menyebabkan dehidrasi. Pastikan perbanyak konsumsi air minum di pesawat.
  3. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengundang gas seperti minuman berkarbonasi baik sebelum atau selama penerbangan. Di udara, gas yang terperangkap memicu sakit perut.
  4. Trimester pertama lekat dengan kondisi mual dan kelelahan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengurangi rasa mual di perjalanan, mungkin dokter akan merekomendasikan obat antimual yang aman dikonsumsi untuk berjaga-jaga.
  5. Bawalah salinan laporan medis untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba Mums harus mendapatkan perawatan kesehatan.
  6. Tidak ada salahnya memesan kursi yang nyaman. Pilih kursi di lorong untuk memudahkan mobilitas jika harus bolak-balik ke kamar kecil. Ingin ruang kaki lebih luas? Mums bisa memesan kursi terdepan yang letaknya berada di dekat sekat antarkabin. Untuk guncangan yang lebih ringan pilih barisan di sayap pesawat.
  7. Risiko penggumpalan darah di kaki akan meningkat saat melakukan perjalanan udara baik bagi mereka yang hamil maupun tidak. Namun risikonya lebih tinggi pada mereka yang hamil. Untuk penerbangan panjang, bangkitlah dari kursi setidaknya tiap jam untuk berjalan-jalan. Gerakkan kaki saat duduk dan rentangkan pergelangan kaki sesekali.
  8. Hindari mengenakan pakaian ketat yang dapat menghambat aliran darah. Mengenakan stoking khusus dapat membantu sirkulasi darah.
  9. Cari tahu tentang pelayanan medis di kota atau negara tujuan. Mums bisa meminta saran nama dokter dan rumah sakit yang direkomendasikan di tempat tujuan untuk berjaga-jaga.
  10. Cek kebijakan maskapai dan asuransi perjalanan yang digunakan. Jika bepergian ke luar negeri, pertimbangkan untuk memebeli asuransi evakuasi medis untuk berjaga-jaga jika Mums tiba-tiba harus diterbangkan pulang untuk mendapat perawatan medis.

 

Satu hal yang jangan dilupakan, perjalanan sesingkat apapun tetap akan melelahkan. Sebagai ibu hamil, pastikan Mums memiliki waktu istirahat yang cukup baik sebelum bepergian maupun setelah tiba di tempat tujuan. Bawalah barang secukupnya agar tidak merepotkan dan menjadi beban bagi diri sendiri. Jangan ragu mengeluarkan uang lebih untuk transportasi dan akomodasi demi kenyamanan dan keamanan janin di dalam kandungan.

 

Referensi:

parents.com

mayoclinic.org

webmd.com

pregnancybirthbaby.org.au