Di tengah pandemi coronavirus ini, saat kita sakit dan menunjukkan gejala, seperti batuk dan sakit tenggorokan, kita pun langsung mencurigai bahwa jangan-jangan gejala yang dirasakan merupakan tanda dari infeksi coronavirus. Lantas, apakah batuk dan sakit tenggorokan memang menandakan infeksi coronavirus?

 

Batuk dan Sakit Tenggorokan, Apakah Coronavirus?

Dr. Sarah Jarvis, direktur klinis dari Patientaccess.com mengungkapkan, batuk sebagai gejala infeksi coronavirus ialah batuk kering yang terjadi terus-menerus atau bisa juga bertahan selama setengah hari. Batuk kering adalah batuk tidak berdahak atau berlendir yang mengiritasi dan dapat menyebabkan tenggorokan terasa gatal.

 

Selain itu, batuk sebagai gejala dari infeksi coronavirus tidak terjadi hanya sesekali saat berdeham maupun saat ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan. Ia juga menambahkan, bagi penderitanya, batuk ini terasa seperti baru dialami. Dengan kata lain, batuk ini berbeda, tidak seperti batuk yang biasanya dirasakan.

 

Baca juga: Kenali 7 Jenis Batuk dan Cara Mengobatinya



Beberapa ahli berpendapat bahwa tidak hanya batuk yang terjadi terus-menerus, gejala dari infeksi coronavirus yang umum dialami juga harus diikuti dengan suhu yang tinggi serta sesak napas. Gejala lainnya meliputi sakit tenggorokan, sakit kepala, atau bahkan diare.

 

 

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang positif terinfeksi coronavirus menunjukkan gejala tersebut. Ada juga orang-orang yang terinfeksi coronavirus, namun tidak menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu, batuk dan sakit tenggorokan yang Kamu alami belum tentu merupakan gejala dari infeksi coronavirus.

 

Baca juga: Apa Perbedaan Influenza dan Batuk Pilek Biasa?

 

 

Penyebab Batuk dan Sakit Tenggorokan

Kamu mungkin bertanya-tanya, kalau batuk dan sakit tenggorokan belum tentu gejala dari infeksi coronavirus, lantas apa penyebab batuk dan sakit tenggorokan yang Kamu alami? Ternyata, ada berbagai penyebab batuk dan sakit tenggorokan nih Gengs. 

 

Jika Kamu mengalami batuk yang berlangsung dua hingga tiga minggu, maka ini disebut sebagai batuk akut. Sedangkan, kalau Kamu mengalami batuk selama lebih dari 8 minggu, ini disebut juga dengan batuk kronis. Penyebab batuk akut dan kronis pun tidak sama. 

 

Penyebab batuk akut bisa karena infeksi virus maupun bakteri, alergi pada saluran pernapasan atas seperti rhinitis alergi, atau bahkan flu. Sedangkan, penyebab batuk kronis meliputi asma, gastroesophageal reflux disease (GERD), penggunaan obat-obatan tertentu, atau bahkan karena memiliki penyakit paru. 

 

Baca juga: Mengatasi Batuk Tanpa Rasa Kantuk di Saat Bekerja



Umumnya, infeksi virus  juga merupakan penyebab umum dari sakit tenggorokan. Namun, sakit tenggorokan juga bisa terjadi saat Kamu flu, pilek, alergi, GERD, cedera pada leher, ataupun karena polusi udara dan paparan dari asap rokok. Jadi, ada berbagai penyebab batuk dan sakit tenggorokan yang Kamu alami nih Gengs. 

 

Kalau Kamu baru mengalami gejala batuk dan sakit tenggorokan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakannya, seperti banyak minum air putih untuk mengencerkan lendir pada tenggorokan, minum air hangat, mengonsumsi satu sendok teh madu, atau minum obat herbal modern yang aman tanpa efek samping. 

 

Selamat mencoba cara tersebut ya Gengs. Perlu Kamu ingat bahwa batuk dan sakit tenggorokan belum tentu merupakan gejala infeksi coronavirus. Batuk dan sakit tenggorokan yang Kamu alami bisa saja karena berbagai faktor. Oleh karena itu, jangan cemas terlebih dahulu ya!

 



 

Referensi

The Sun UK. 2020. What is a persistent dry cough and is it a symptom of coronavirus?

Medical News Today. 2017. All about coughs and their causes.

Healthline. 2017. Sore throat 101: symptoms, causes, and treatment.