Kondisi kesulitan menelan atau saat kamu membutuhkan lebih banyak usaha untuk memasukkan makanan dari mulut ke kerongkongan dikenal sebagai disfagia. Disfagia biasanya disebabkan oleh masalah saraf atau otot dan bisa menyakitkan.

 

Kadang, orang dapat mengalami disfagia sesekali dan ini biasanya bukanlah masalah yang serius. Namun, jika kesulitan menelan terjadi secara teratur, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

 

Baca juga: Biasakan Kumur dan Semprot Hidung untuk Melindungi Saluran Napas dari Virus!

 

Penyebab Sulit Menelan atau Disfagia

Di sini, kita akan membahas berbagai hal penting seputar disfagia, seperti penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan. Gejala disfagia ada bermacam-macan, umumnya meliputi:

  • rasa sakit saat menelan;
  • tidak mampu menelan;
  • sensasi makanan tersangkut di tenggorokan atau dada;
  • ngiler;
  • suara serak;
  • makanan sering naik kembali dari esofagus atau perut;
  • sering mengalami heartburn;
  • berat badan menurun;
  • batuk atau tersedak saat menelan.

 

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan disfagia, yang umumnya meliputi:

  • Sklerosis lateral amiotrofik: Degenerasi saraf progresif yang menyebabkan hilangnya fungsi saraf di tulang belakang dan otak.
  • Akalasia: Kondisi saat otot esofagus bagian bawah tidak mampu mendorong makanan masuk ke perut.
  • Kejang difus: Masalah koordinasi otot-otot di kerongkongan.
  • Stroke: Matinya sel-sel otak karena tidak mendapatkan cukup oksigen. Ini memengaruhi sel-sel otak yang mengontrol aktivitas menelan.
  • Eosinofilik esofagitis: Pertumbuhan eosinofil secara tidak terkendali yang menyebabkan muntah dan kesulitan menelan makanan.
  • Multiple sclerosis: Sistem saraf pusat diserang sistem kekebalan.
  • Myasthenia gravis: Gangguan autoimun yang menyebabkan otot-otot di bawah kendali menjadi mudah lelah dan lemah.
  • Penyakit Parkinson dan sindrom Parkinsonisme: Gangguan neurologis degeneratif yang mengganggu keterampilan motorik pasien.
  • Radiasi: Terapi radiasi ke area leher dan kepala dapat menyebabkan kesulitan menelan.
  • Striktur esofagus: Penyempitan kerongkongan yang biasanya berkaitan dengan refluks asam lambung.

 

Diagnosis disfagia biasanya dilakukan oleh dokter. Pasien akan ditanya seputar gejala yang dirasakan, berapa lama mengalami gejala tersebut, apakah masalah kesulitan menelan terjadi pada cairan, padatan, atau keduanya. Beberapa metode pemeriksaan yang dilakukan biasanya meliputi:

  • Studi menelan: Pasien diuji dengan berbagai konsistensi makanan dan cairan untuk mengetahui apa yang menyebabkan kesulitan.
  • Tes menelan barium: Pasien diharuskan menelan cairan yang terdapat barium, lalu dilakukan uji sinar-X untuk mengidentifikasi apa yang terjadi di kerongkongan.
  • Endoskopi: Dokter melakukan pemeriksaan kerongkongan menggunakan kamera khusus.
  • Manometri: Memeriksa perubahan tekanan yang dihasilkan saat otot-otot di kerongkongan bekerja.

 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengobati Radang Tenggorokan

 

Pengobatan Disfagia

Pengobatan untuk disfagia tergantung pada jenisnya:

Pengobatan untuk disfagia orofaringeal

Kondisi saat seseorang mengalami kesulitan memindahkan makanan dari mulut ke kerongkongan. Akibatnya, kamu mungkin tersedak, muntah, atau batuk ketika mencoba menelan makanan.

  • Terapi menelan: Pasien akan diajari cara-cara baru menelan dengan benar.
  • Modifikasi diet: Mencari tahu makanan apa yang lebih mudah ditelan dan memastikan pasien memiliki diet yang seimbang.
  • Pemberian makanan melalui selang: Dilakukan dengan memasukkan tabung PEG ke perut. Ini dilakukan untuk pasien yang memiliki risiko malnutrisi atau dehidrasi.

Pengobatan untuk disfagia esofagus

Kondisi ini mengacu pada sensasi makanan menempel atau tersangkut di pangkal kerongkongan atau di dada setelah mulai menelan.

  • Dilatasi: Melebarkan kerongkongan yang mengalami penyempitan atau kondisi lainnya.
  • Botulinum toxin (Botox): Digunakan jika otot-otot di kerongkongan mengalami kekakuan.
  • Pengobatan kanker: Jika penyebab disfagia adalah kanker.

 

Baca juga: Tidak Bikin Usus Lengket, Ternyata Ini Dampak Menelan Permen Karet!

 

Komplikasi dan Pencegahan

Masalah dalam menelan dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Malnutrisi: Disfagia dapat menyebabkan seseorang tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan dan minuman. Malnutrisi bisa ditandai dengan penurunan berat badan dan dehidrasi.
  • Pneumonia aspirasi: Kesulitan menelan dapat menyebabkan makanan atau minuman masuk ke saluran napas yang memicu pneumonia aspirasi.
  • Tersedak: Masalah menelan dapat menyebabkan makanan tersangkut di tenggorokan dan menyebabkan tersedak.

 

Kesulitan menelan sebenarnya tidak dapat dicegah sepenuhnya. Akan tetapi, kamu dapat mengurangi risiko kesulitan menelan sesekali dengan cara membiasakan makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.

 

Jika kamu memiliki GERD, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Jika kamu sering mengalami kesulitan menelan atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko mengalami disfagia, segera kunjungi dokter untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

 

Baca juga: Ini Penyebab Sakit Leher Sebelah Kanan

 

 

 

Referensi:

Medicalnewstoday.com. What causes difficulty swallowing (dysphagia)?

Mayoclinic.org. Symptomp and causes dysphagia.