Wah, menjelang hari raya Idul Fitri, semua orang mulai sibuk menyiapkan hidangan lebaran nih. Menu wajib orang Indonesia di hari lebaran biasanya rendang atau opor ayam. Tetapi siapa tahu Geng Sehat ingin mencoba menu lain yakni bebek. Mungkin terinpsirasi dari nasi bebek Madura… Hmm… Siapa yang tidak suka?

 

Nah, sebelum memutuskan mau mengolah daging ayam atau bebek, ketahui yuk fakta nutrisi dari keduanya, termasuk kandungan lemaknya!

 

Baca juga: Cara Menyiasati Makanan Bersantan dan Berlemak di Hari Raya Idul Fitri

 

Lebih Sehat Ayam atau Bebek?

Sering kali kita galau dalam memilih, bebek atau ayam, ya? Sepertinya lebih nikmat bebek, tetapi ayam katanya lebih sehat? Nah, sekarang Geng Sehat tidak perlu galau lagi, kita bahas yuk perbedaan kedua daging unggas ini.

 

Bebek termasuk ke dalam kategori unggas, dan banyak dikonsumsi sebagai alternatif dari daging ayam. Produsen daging bebek terbanyak di dunia adalah Tiongkok, yang memproduksi 65% persediaan daging bebek di dunia.

 

Hidangan yang paling populer, seperti yang sudah bisa kita tebak: bebek peking. Produsen daging bebek terbanyak selanjutnya adalah Perancis. Ada banyak cara dalam mengolah daging bebek. Dipanggang, digoreng, maupun dengan metode ‘sous vide’ atau ‘confit’. Di Indonesia, hidangan olahan bebek yang terkenal ada bebek betutu, bebek lado mudo, bebek goreng, dan masih banyak lagi.

 

Daging bebek sendiri memiliki profil rasa yang lebih kuat dibandingkan daging ayam, karena memiliki kandungan lemak sedikit lebih tinggi. Namun, mayoritas lemak pada bebek dan ayam terkandung pada bagian kulitnya.

 

Jadi untuk Geng Sehat yang mau mengurangi konsumsi lemak hariannya, dapat menyisihkan bagian kulitnya. Kandungan lemak pada bebek sebagian besar adalah asam lemak jenuh dan tidak jenuh tunggal. Kandungan kolesterol pada bebek lebih tinggi dibandingkan daging ayam.

 

Baca juga: Menghilangkan Rasa Begah akibat Makanan Berlemak selama Liburan

 

Berikut adalah perbandingan kandungan gizi antara daging ayam dan daging bebek:

 

Dada ayam tanpa tulang, tanpa kulit

(100 gram)

Dada bebek tanpa tulang, tanpa kulit

(100 gram)

Energi (kal)

110

140

Lemak total (g)

1,24

2,5

Lemak jenuh (g)

0,33

0,578

Lemak trans(g)

-

-

PUFA (g)

0,28

0,378

MUFA (g)

0,3

0,871

Kolesterol (mg)

58

143

Natrium (mg)

65

105

Karbohidrat total (g)

0

0

Serat (g)

0

-

Gula (g)

0

-

Protein (g)

23,09

27,6

Kalsium (mg)

10

9

Zat Besi (mg)

0,72

4,49

Vitamin C (mg)

1,2

3,2

Keterangan:

PUFA: polyunsaturated fatty acid

MUFA: monounsaturated fatty acid

- : tidak terdapat data

 

Dapat terlihat pada tabel, tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan pada bebek maupun ayam. Tetapi perlu diingat, bahwa cara memasak, saus, dan pelengkap dapat menyumbang perbedaan yang bermakna. Selain itu, kandungan kolesterol dan natrium dalam daging bebek cukup tinggi. Walaupun demikian, daging bebek tetap dapat dijadikan alternatif sumber protein dalam dietmu. 

 

Nah, apapun pilihan keluarga Geng Sehat untuk menu hari raya nanti, pastikan mengonsumsi secukupnya saja. Karena baik daging ayam maupun bebek memiliki kandungan kolesterol yang tidak boleh dikonsumsi berlebihan.

 

Baca juga; Hati-hati Mengonsumsi Makanan Ini Saat Lebaran untuk Diabetesi