Baru-baru ini, jagad dunia maya dihebohkan atas cuitan warganet di Twitter yang mengatakan bahwa salah satu varian minuman Es Teh Indonesia terlalu manis. Cuitan ini kemudian membuat warganet lainnya ikut bertanya-tanya, berapa sih kandungan gula dalam minuman kekinian tersebut?

 

Sebenarnya, bukan hanya gula dalam minuman kekinian tersebut yang perlu diwaspadai. Para penikmat es teh, es kopi, dan minuman manis lainnya perlu berhati-hati terhadap kandungan gula dalam minuman apa pun. Pasalnya, asupan gula yang terlalu banyak dapat meningkatkan kemungkinan terkena berbagai gangguan kesehatan, salah satunya diabetes. Lalu, berapa sih batas konsumsi gula harian yang aman? Di sini, kita akan membahasnya bersama-sama.

 

Baca juga: 5 Gejala Tubuh Wanita Kelebihan Gula

 

Perbedaan Gula Alami dan Gula Rafinasi

Sebenarnya, ada berbagai jenis gula yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Secara garis besar ada dua jenis, yaitu gula alami dan gula refinasi. Gula alami ditemukan dalam buah sebagai fruktosa. Juga, ditemukan dalam produk susu sebagai laktosa. Gula alami dinyatakan lebih aman dikonsumsi. Bahkan makanan yang mengandung gula alami baik untuk mencegah kanker dan memiliki peran penting dalam diet pasien kanker karena menyediakan nutrisi penting yang menjaga tubuh tetap sehat.

 

Gula rafinasi berasal dari tebu dan biasanya ditemukan sebagai sukrosa, yang merupakan kombinasi glukosa dan fruktosa. Produsen makanan biasanya menambahkan gula rafinasi ke dalam makanan dan minuman, seperti minuman ringan, yogurt rasa, saus tomat, dan saus salad.

 

Gula rafinasi tinggi akan kalori dengan sedikit atau bahkan tanpa nilai gizi. Sementara, buah dan susu yang merupakan pemanis alami mengandung vitamin dan mineral. Susu juga tinggi akan protein, sementara buah memiliki serat. Protein dan serat ini dapat membuat Kamu merasa kenyang lebih lama.

 

Gula rafinasi berbeda dengan pemanis buatan ya! Pemanis buatan adalah pemanis pengganti gula. Biasanya penderita diabetes dianjurkan mengganti gula alami maupun rafinasi dengan pemanis buatan ini, terutama yang rendah kalori. 

 

Baca juga: Efek Pemanis Buatan pada Kenaikan Kadar Gula Darah

 

Dampak Mengonsumsi Gula Rafinasi Berlebihan!

Tubuh memiliki cara yang berbeda dalam memetabolisme gula alami dan gula rafinasi. Gula rafinasi dipecah dengan cepat oleh tubuh, yang menyebabkan lonjakan kadar insulin dan gula darah. Karena gula rafinasi dicerna dengan cepat, sebanyak apa pun makanan yang Kamu konsumsi, Kamu tidak akan merasa kenyang.

 

Mengonsumsi gula rafinasi dalam jumlah besar, terutama dalam bentuk minuman manis, secara konsisten meningkatkan risiko terkena obesitas dan kelebihan lemak perut. Keduanya merupakan faktor risiko untuk kondisi serius, seperti diabetes dan penyakit jantung. 

 

Buah mengandung gula alami dan serat yang dimetabolisme dengan lambat. Metabolisme buah yang lambat ini membantu membuat Kamu merasa kenyang lebih lama sehingga terhindar dari potensi makan berlebihan. Kendati gula alami secara umum lebih sehat daripada gula rafinasi, bukan berarti buah atau sumber gula alami lainnya dapat dikonsumsi tanpa batas.

 

Baca juga: 6 Pemanis Buatan yang Sering Digunakan pada Makanan atau Minuman
 

Bagaimana Gula Menyebabkan Diabetes!

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 mempengaruhi kemampuan tubuh mengatur kadar glukosa darah. Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun, di mana imunitas tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Kerusakan sel-sel ini mengganggu kemampuan tubuh mengelola glukosa darah. Pada orang dengan diabetes tipe 2, insulin yang diproduksi tubuh tidak mampu mengelola gula yang masuk ke dalam darah setelah makan atau minum.

 

Bagi orang dengan diabetes, konsumsi terlalu banyak gula dapat memperburuk keadaan, terlebih gula rafinasi. Gula rafinasi adalah karbohidrat olahan, yang diserap dengan cepat oleh tubuh ke dalam aliran darah. Ini selanjutnya memicu lonjakan gula darah.

 

Karena tubuh pengidap diabetes kekurangan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya, tubuh akan kesulitan mengangkut glukosa dari darah ke sel-sel tubuh. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah akan selalu tinggi.

 

Lama kelamaan, tingginya kadar glukosa darah ini dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Termasuk munculnya berbagai komplikasi diabetes, seperti neuropati diabetik.

 

Baca juga: Mitos Makanan Bebas Gula Pasti Tidak Enak!

 

Berapa Batas Konsumsi Gula Harian?

Lalu, berapa batas konsumsi gula harian yang aman? Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula tidak boleh melebihi 10% dari total energi (200 kkal). Ini setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram gula/orang/hari.

 

Jadi, jika Kamu senang mengonsumsi minuman atau makanan manis, pastikan total gula yang ditambahkan tidak lebih dari 4 sendok makan setiap harinya. Lalu, jika Kamu membeli makanan atau minuman kemasan, penting untuk mencermati label kemasan guna memastikan Kamu tidak mengonsumsi gula melebihi batas maksimum harian.

 

Sekarang, Kamu sudah paham apa saja bahaya gula bagi tubuh dan berapa batas konsumsi gula yang aman. Semoga, ke depannya Kamu dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman.

 

Baca juga: Penyebab Ingin Terus Makan Makanan Manis

 

 

Sumber:

 Cancercenter.com. Natural-vs-refined-sugars-what-is-the-difference  

Medicalnewstoday.com. How does sugar affect diabetes?

 

Promkes.kemkes.go.id. Penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak

 Healthline.com. Refined-vs-natural