Hipoglikemia diabetik terjadi saat pengidap diabetes tidak memiliki cukup gula atau glukosa dalam darahnya. Glukosa sendiri merupakan sumber utama bahan bakar untuk tubuh dan otak. Jadi, jika Kamu tidak memiliki cukup glukosa, tubuh dan otak tidak dapat berfungsi dengan baik.

 

Umumnya, seseorang disebut mengalami hipoglikemia jika memiliki kadar gula darah di bawah 70 mg/dL atau 3,9 mmol/L. Orang dengan diabetes rentan terkena hipoglikemia. Hipoglikemia berdampak buruk pada tubuh sehingga penting untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan dini hipoglikemia dan segera mengobatinya. 

 

Baca juga: Hipoglikemia Memicu Hipertensi, Waspada!

 

Hipoglikemia pada Pengidap Diabetes

Di sini, kita akan membahas berbagai hal penting seputar hipoglikemia pada penderita diabetes, mulai dari gejala hingga cara mengatasinya.

 

Gejala Hipoglikemia

Otak membutuhkan pasokan gula yang konstan dan stabil. Jadi, jika kadar glukosa turun, otak akan terpengaruh dan Kamu mungkin mengalami beberapa gejala ini:

  • Kebingungan dan perilaku yang tidak biasa. Ini dapat menyebabkan seseorang kesulitan menyelesaikan tugas-tugas rutin atau mengingat informasi
  • Kehilangan kesadaran
  • Kejang 
  • Gangguan visual, seperti penglihatan ganda atau kabur.

Hipoglikemia juga dapat menyebabkan gejala lainnya yang lebih parah, seperti:

  • Kecemasan
  • Palpitasi jantung
  • Kelaparan
  • Berkeringat
  • Gemetar.

 

Baca juga: Apa Itu Hipoglikemia Reaktif atau Sugar Crash? Kenali Gejalanya!

 

Penyebab

Pada orang dengan diabetes, kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin terganggu. Ini dapat menyebabkan glukosa menumpuk di aliran darah dan dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi atau yang dikenal sebagai hiperglikemia. 

 

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan suntikan insulin atau serangkaian obat lain yang akan membantu tubuh menurunkan kadar gula darah. Jika Kamu menyuntikkan terlalu banyak insulin dibandingkan dengan jumlah glukosa dalam aliran darah, kamu mungkin mengalami penurunan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan hipoglikemia.

 

Selain itu, ada faktor lain yang juga dapat menyebabkan hipoglikemia: 

  • Tidak makan dengan cukup
  • Menunda atau melewatkan makan
  • Meningkatkan aktivitas fisik tanpa penyesuaian obat dan makanan
  • Minum alkohol.

 

Komplikasi

Apabila gejala hipoglikemia diabaikan terlalu lama, Kamu akan kehilangan kesadaran. Ini karena otak membutuhkan glukosa untuk berfungsi. Jika tidak diobati, hipoglikemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

  • penurunan kesadaran
  • cedera
  • ketidaksadaran
  • gangguan jantung
  • gangguan neurologis
  • koma
  • kematian.

Semua gejala hipoglikemia diabetik dapat meningkatkan risiko kecelakaan serius sehingga perlu segera diatasi begitu gejala awal muncul.

 

Baca juga: Seperti Apa Diet Hipoglikemia untuk Diabetes?

 

Apa yang harus dilakukan

Terkadang, hipoglikemia diabetes menyebabkan hilang kesadaran atau tidak dapat menelan. Jadi, diperlukan bantuan orang sekitar saat mengalami hipoglikemia diabetes. Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat menghadapi orang dengan hipoglikemia:

  • Jangan menyuntikkan insulin, karena ini akan menyebabkan kadar gula darah semakin menurun.
  • Jangan memberikan makanan atau minuman, karena dapat menyebabkan tersedak
  • Berikan glukagon melalui suntikan atau semprotan hidung
  • Hubungi ambulans jika orang tersebut tidak merespons atau Kamu tidak tahu harus berbuat apa.

 

Bagi individu yang mengalami gejala hipoglikemia beberapa kali seminggu, temui penyedia layanan kesehatan. Dokter mungkin akan melakukan penyesuaian terhadap dosis, waktu, dan keseluruhan rejimen pengobatan diabetes.

 

Pencegahan

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hipoglikemia diabetes:

  • Pantau gula darah. Periksa dan catat kadar gula darah beberapa kali seminggu atau beberapa kali sehari. Pemantauan dapat membantu memastikan kadar gula darah tetap dalam kisaran normal.
  • Jangan melewatkan atau menunda makan. Penting bagi orang dengan diabetes untuk makan pada jumlah dan waktu yang tepat.
  • Minum obat sesuai dosis dan waktu yang tepat, sesuai dengan petunjuk dari dokter.
  • Sesuaikan obat atau makanan jika Kamu meningkatkan aktivitas fisik.
  • Catat kapan reaksi hipoglikemia muncul. Ini dapat membantu tim perawatan kesehatan mengidentifikasi pola yang berkontribusi terhadap hipoglikemia dan menemukan cara untuk mencegahnya.

 

Akhir kata, jika sebelumnya Kamu pernah mengalami hipoglikemia, penting untuk memahami apa yang menyebabkan masalah tersebut dan kemudian mengikuti rencana pengelolaan diabetes.

 

Baca juga: Tips Menangani Hipoglikemia Ringan di Rumah

 

 

Sumber:

 Healthline.com. Type-2-diabetes hypoglycemia

Mayoclinic.org. Diagnosis-treatment

Medicalnewstoday.com. Diabetic-hypoglycemia-symptoms-risks-and-treatment#complications