Banyak orang yang didiagnosis dengan diabetes mengalami komplikasi pada kaki, salah satunya adalah ulkus kaki. Ulkus kaki adalah luka terbuka yang utamanya terbentuk di bagian bawah kaki dan sering disebabkan oleh tekanan dari sepatu yang tidak pas. Karena banyak orang dengan diabetes juga mengalami neuropati atau kerusakan saraf, mereka kehilangan kemampuan untuk merasakan sakit di kaki. Oleh sebab itu, penting bagi siapa pun yang hidup dengan diabetes untuk selalu berhaati-hati dalam memilih alas kaki.

 

Bagi banyak orang, sepatu hanya berfungsi sebagai penutup kaki. Namun, bagi pengidap diabetes, sepatu bisa menjadi perangkat medis. Sepatu yang tepat menurunkan risiko terbentuknya ulkus kaki diabetik, yang pada akhirnya mengurangi risiko amputasi. Sepatu yang dipasang dengan benar juga menawarkan dukungan dan perlindungan bagi kaki.

 

Baca juga: Luka Kaki Diabetes Bisa Disembuhkan, Tanpa Amputasi

 

Cara Memilih Sepatu yang Tepat untuk Orang dengan Diabetes

Kali ini, kita akan bersama-sama membahas bagaimana cara memilih sepatu yang tepat untuk orang dengan diabetes.

 

Temukan Ukuran yang Tepat

Jika kamu sudah lama tidak membeli sepatu, pastikan kamu membeli sepatu dengan langsung mengunjungi toko, bukan membeli secara online. Dengan mendatangi toko sepatu, kamu dapat mengukur dan melihat ukuran apa yang harus kamu kenakan. Jangan membeli sepatu yang terlalu kecil atau terlalu besar, yang dapat menyebabkan lecet dan kapalan.

 

Sebuah penelitian di University of Dundee di Inggris mengungkapkan bahwa sekitar 6 dari 10 pengidap diabetes memakai sepatu dengan ukuran yang salah. Studi lain menunjukkan bahwa hanya sekitar seperempat dari seluruh orang yang memakai sepatu dengan ukuran yang benar.

 

  • Untuk membantumu memilih ukuran sepatu yang pas, berikut beberapa tips yang perlu kamu ketahui:
  • Belanja sepatu di penghujung hari karena saat tersebut kaki berada dalam kondisi yang paling bengkak.
  • Untuk orang yang mengalami kehilangan sensasi atau neuropati, kamu mungkin butuh bantuan profesional dalam menentukan ukuran sepatu.
  • Penjual harus mengukur kaki saat kamu dalam posisi duduk dan berdiri.
  • Periksa panjang, lebar, dan kedalaman kaki saat berdiri.
  • Saat sepatu terpasang, sepatu harus terasa nyaman dan tidak ketat.
  • Pastikan ada cukup ruang gerak untuk jari-jari kaki.

 

Baca juga: Tips Merawat Kaki Diabetes Selama Pandemi

 

Tips Memilih Sepatu yang Tepat

Memilih sesuai ukuran yang tepat saja tidak cukup, ada hal lainnya yang perlu kamu perhatikan saat memilih sepatu:

 

  • Hindari sepatu yang memiliki ujung runcing. Sebaliknya, pilihlah yang ujungnya cukup luas sehingga jari-jari kaki memiliki banyak ruang gerak. Ini menurunkan risiko terjadinya foot corn, kapalan, dan lecet yang bisa berubah menjadi ulkus.
  • Jika sol dalam sepatu bisa dilepas, keluarkan dan injak. Ukuran kaki dengan sol harus pas dan terasa nyaman. Jika kaki lebih besar dari sol dalam, artinya sepatu terlalu kecil dan kaki akan terasa sesak.
  • Hindari sepatu hak tinggi, karena memberi tekanan pada jari kaki dan tulang di sekitarnya. Orang yang mengalami kerusakan saraf mungkin tidak menyadari bahwa area tersebut sakit atau kapalan. Sepatu hak tinggi juga dapat menyebabkan masalah keseimbangan, utamanya untuk individu yang mengalami kerusakan saraf.
  • Hindari sandal jepit atau sepatu terbuka lainnya. Sepatu dengan ujung terbuka dapat membuat kamu rentan terhadap cedera, seperti luka. Alas kaki yang terbuka juga memudahkan kerikil masuk dan melukai kaki.
  • Sebaiknya pilih sepatu bertali alih-alih slip-on. Sepatu bertali umumnya memberikan dukungan yang lebih baik dan lebih nyaman.
  • Jangan membeli sepatu yang tidak nyaman. Jika setelah beberapa saat memakai sepatu, kamu menemukan bintik merah saat melepasnya, jangan pakai sepatu itu lagi.
  • Setelah kamu menemukan sepatu yang benar-benar pas, sebaiknya beli dua pasang. Memiliki dua pasang sepatu memungkinkan kamu berganti sepatu setiap hari dan memberikan kesempatan bagi sepatu yang tidak sedang digunakan untuk dibersihkan dan dikeringkan.
  • Ganti sol secara teratur untuk mendapatkan dukungan maksimal.
  • Untuk orang dengan kriteria tertentu, seperti mengalami perubahan bentuk kaki, memiliki ulkus kaki, atau kapalan yang dapat menyebabkan kerusakan saraf, mungkin perlu bantuan dokter untuk meresepkan sepatu khusus.

 

Pakai Alas Kaki setiap Saat

Setelah menemukan sepatu yang pas, kenakan sepanjang waktu. Jangan bertelanjang kaki, bahkan di sekitar area rumah. Pasalnya, selalu ada kemungkinan menginjak sesuatu, tidak merasakannya, dan melukai diri sendiri. Misalnya, penyintas diabetes yang mengalami mati rasa mungkin tidak akan sadar saat dirinya berjalan di atas kerikil atau potongan kaca.

 

Baca juga: Apa Itu Kaos Kaki Diabetes dan Perlukah Digunakan?

 

Sumber:

Diabetes.ca. Finding-the-proper-shoe-fit

Timesofindia.com. Diabetes-and-foot-problems-how-to-choose-the-right-kind-of-footwear-when-suffering- from-diabetes

Hmpgloballeraningnetwork.com. Keys-to-selecting-footwear-for-patients-with-diabetes

WebMD.com. Shoes-and-diabetes