Yogurt merupakan salah satu produk susu yang paling dikenal, tersedia dalam berbagai jenis dan rasa yang dijual di pasaran. Jadi, mungkin Diabestfriends bingung, apa sih jenis yogurt terbaik untuk diabetes?

 

Manfaat Mengonsumsi Yogurt

Yogurt merupakan makanan yang kaya nutrisi yang penting untuk kesehatan, seperti kalsium, potasium, vitamin D, dan protein. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi produk susu seperti yogurt bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan obesitas.

 

Baca juga: Kenapa Diabetes Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis?
 

Jenis-jenis Yogurt yang Banyak Di Pasaran

Diabestfriends akan menemukan beragam jenis yogurt di pasar atau supermarket terdekat. Berikut sejumlah jenis yogurt yang perlu Diabestfriends ketahui:

 

Yogurt Tradisional

Yogurt tradisional biasanya terbuat dari susu whole rendah lemak atau tanpa lemak. Biasanya yogurt tradisional rendah kandungan protein dibandingkan dengan jenis yogurt lain, contohnya greek yogurt. Yogurt tradisional memiliki tekstur lembut dan creamy.

Biasanya, ¾ cangkir (6 ounce) yogurt plain tradisional mengandung 80 kalori, 0 lemak, 13 gram karbohidrat, 10 gram gula, dan 8 gram protein.

 

Greek Yogurt

Greek yogurt merupakan jenis yogurt dengan tekstur tebal dan creamy. Greek yogurt memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, yaitu sekitar dua kali lipat dari kandungan protein di yogurt plain tradisional rendah lemak. Diabestfriends juga bisa menemukan greek yogurt yang full fat, rendah lemak, atau tanpa lemak.

Biasanya ¾ cangkir (6 ounce) greek yogurt yang plain mengandung 100 kalori, 0 gram lemak, 7 gram karbohidrat, dan 18 gram protein.

 

Alternatif Yogurt Berbahan Dasar Nabati

Yang dimaksud alternatif yogurt berbahan dasar negatif adalah yogurt yang dibuat dengan bahan dasar seperti kedelai, almond, atau susu kelapa. Kandungan nutrisinya beragam, karena produk-produk ini memiliki proses fortifikasi yang berbeda-beda. 

Sebagai contoh, yogurt berbahan dasar almond dan susu kelapa biasanya kandungan proteinnya lebih rendah, sementara yogurt berbahan dasar kedelai kandungan proteinnya serupa dengan yogurt dari produk susu. 

 

Baca juga: Hipoglikemia pada Pengidap Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
 

Tips Memilih Jenis Yogurt Terbaik untuk Diabetes

Untuk memudahkan Diabestfriends dalam memilih jenis yogurt terbaik untuk diabetes, berikut tipsnya:

  • Greek yogurt untuk yang intoleransi laktosa: kalau Diabestfriends memiliki masalah intoleransi laktosa, maka mungkin greek yogurt merupakan pilihan terbaik. Dalam proses pembuatannya, laktosa di dalam greek yogurt terbuang.
  • Kurangi asupan gula: untuk menguranginya, Diabestfriends bisa memilih plain yogurt kemudian diberikan rasa manis dengan mencampurkan buah segar ke dalam yogurt.
  • Pilih greek yogurt untuk mencegah kenaikan gula darah: mengombinasikan karbohidrat dengan protein atau lemak memperlambat produksi glukosa ke dalam darah. Greek yogurt membantu menstabilisasikan kadar gula darah.  
  • Tentukan memilih yogurt full fat, rendah lemak, atau tanpa lemak: ketiganya bisa disesuaikan dengan perencanaan makan dan nutrisi, namun penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, sehingga penting mengontrol asupan lemak jenuh. Meskipun yogurt rendah lemak dan tanpa lemak mungkin terkesan lebih sehat, ada kemungkinan kandungan gula tambahannya lebih tinggi ketimbang yogurt full fat, untuk mengkompensasi rasanya.

 

Baca juga: Tips Membuat Kue untuk Pengidap Diabetes, Aman untuk Gula Darah!
 

 

Sumber:

DiaTribe Learn. Which Yogurt is best for People with Diabetes?.
Healthline. Diabetes and Yogurt: What to Eat and What to Avoid. Desember 2018.
All about the dairy group. (2017). choosemyplate.gov/dairy
Aussie smooth whole milk plain 32oz. (n.d.). wallabyyogurt.com/organic-dairy-products/organic-yogurt/whole-milk-yogurt/plain-32oz
Dannon Oikos traditional Greek yogurt. (n.d.). oikosyogurt.com/greek-yogurt/traditional-greek-yogurt/plain/
Nettleton JE, et al. (2016). Reshaping the gut microbiota: Impact of low calorie sweeteners and the link to insulin resistance?