Orang dengan diabetes, mungkin menyadari bahwa penyakitnya membawa risiko berbagai komplikasi yang bisa memicu anemia. Tetapi apakah ada hubungan antara diabetes dan anemia?

 

Anemia adalah suatu kondisi di mana darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk berfungsi dengan baik. Fungsi sel darah merah sendiri adalah mengangkut okisgen ke seluruh organ dan jaringan tubuh.

 

Gejala anemia yang paling umum di antaranya mudah lelah bahkan ekstrem, kulit pucat, pusing, detak jantung cepat, suhu tubuh rendah, tangan dan kaki dingin, sakit kepala, dan pusing.

 

Penting untuk dicatat bahwa beberapa gejala anemia mirip dengan gejala gula darah tinggi, termasuk pusing, sakit kepala ringan, kelelahan ekstrem, detak jantung cepat, dan sakit kepala.

 

Baca juga: Tidak Hanya Kekurangan Zat Besi, Ketahui Penyebab Hb Turun

 

Kaitan Anemia dan Diabetes

Apa kaitan anemia dan diabetes? Meskipun saling berkaitan, diabetes tidak menyebabkan anemia dan anemia tidak menyebabkan diabetes. Di Amerika, 25 persen pendeirita diabetes tipe 2 juga menderita anemia. Angka ini diperkirakan semakin tinggi pada penderita diabetes yang memilki komplikasi.

 

Tidak semua komplikasi diabetes menyebabkan anemia. Komplikasi diabetes yang paling sering menyebabkan anemia adalah penyakit ginjal kronis. Seperti yang terlihat dalam studi tahun 2004, anemia adalah komplikasi umum dari penderita diabetes yang mengembangkan penyakit ginjal kronis karena ginjal yang rusak atau gagal tidak menghasilkan hormon yang disebut erythropoietin (EPO), yang memberi sinyal ke sumsum tulang bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak. sel darah merah berfungsi.

 

Tahap awal penyakit ginjal mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi jika Diabestfriend didiagnosis menderita anemia dan menderita diabetes sekaligus, ada kemungkinan sudah ada masalah pada ginjal.

 

Anemia juga bisa terjadi pada orang dengan diabetes karena kerusakan pada pembuluh darah sehingga menurunkan kemampuan sumsum tulang memproduksi sel darah merah.

 

Baca juga: Selain Anemia, Ini 6 Jenis Kelainan Darah yang Wajib Diwaspadai

 

Bisakah obat diabetes menyebabkan anemia?

Selain pengaruh diabetesnya, obat diabetes tertentu dapat menurunkan kadar protein hemoglobin, yang diperlukan untuk membawa oksigen melalui darah. Obat diabetes yang dapat meningkatkan risiko anemia salah satunya metformin.

 

Metformin adalah salah satu obat diabetes tipe 2 yang paling sering diresepkan untuk membantu mengelola kadar glukosa. Studi menunjukkan metformin dapat menyebabkan malabsorpsi vitamin B12, dan penggunaan obat jangka panjang (lebih dari 10 tahun) dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12 hingga sepertiga orang yang menggunakannya. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia. Jadi pengguna metformin dianjurkan melakukan tes darah minimal setahun sekali.

 

Jenis obat lain adalah fibrat. Obat ini digunakan untuk menurunkan trigliserida serta sedikit LDL untuk penderita diabetes yang berisiko mengalami komplikasi penyakit kardiovaskular.

 

ACE inhibitor yang merupakan obat penurun tekanan darah sering diresepkan untuk mereka yang menderita diabetes dan penyakit ginjal kronis.

 

Baca: Terapi Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronik

 

Anemia dapat mempengaruhi kadar gula darah

Penelitian tahun 2010 menemukan bahwa anemia meningkatkan kadar gula darah tinggi palsu. Ini berbahaya, karena bisa saja kadar gula darah yang sebenarnya justru hipoglikemia.

 

Penelitian yang lebih baru, tahun 2014 menunjukkan, ada hubungan langsung antara anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dan kadar glukosa yang lebih tinggi dalam darah.

 

Sebuah tinjauan 2017 dari beberapa penelitian menemukan bahwa pada orang dengan maupun tanpa diabetes, anemia defisiensi besi berkorelasi dengan peningkatan angka A1C.

 

Jika Diabestfriends didiagnosis anemia dan memiliki diabetes, ada banyak pilihan pengobatan. Jika anemia disebabkan defisiensi besi, disarankan lebih banyak mengonsumsi makanan kaya zat besi dan/atau mengonsumsi suplemen zat besi.

 

Penderita diabetes yang menggunakan metformin dan memiliki kadar zat besi yang rendah, bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengubah obat diabetes atau menyesuaikan dosis metformin.

 

Penderita diabetes yang menjalani dialisis ginjal, yang terbaik adalah mendapatkan zat besi yang disuntikkan langsung ke pembuluh darah.

 

Baca juga: Terapi Anemia pada Penderita Gagal Ginjal Kronik