Jantung kita pada dasanya adalah pompa yang sangat kuat. Sama halnya pompa air, masalah bisa datang pada pipa, kabel, atau mesinnya. Nah, jantung pun sama saja. Kerusakan bisa terjadi pada organ berotot ini sehingga ada gangguan pengiriman oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

 

Penyakit jantung tidak hanya akibat penyumbatan pembuluh darah jantung yang menyebabkan serangan jantung. Setidaknya ada 4 jenis masalah pada jantung. Seseorang bisa hanya mengalami satu masalah, atau dua tiga masalah jantung sekaligus!

 

Baca juga: Banyak Penderita Diabetes “Melupakan” Kondisi Jantungnya

 

4 Masalah pada Jantung dan Cara Mengatasinya

 Berikut ini empat masalah pada jantung yang paling umum serta penanganannya:

 

1. Penyakit arteri koroner: Pipa tersumbat

Masalah terjadi ketika ada plak atau sumbatan di pembuluh darah jantung, yang diibaratkan adalah pipa utama yang menyalurkan darah ke luar jantung. Plak terdiri dari lemak (lipid), kalsium dan bahan lainnya yang menempel di dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan.

 

Pembuluh arteri yang tersumbat dan menyempit tidak dapat memberikan oksigen atau nutrisi yang cukup ke otot jantung. Saat sumbatan mencapai 100%  mereka tidak dapat memberikan oksigen yang cukup untuk bahan bakar jantung, serangan jantung terjadi. Sebagian otot jantung mati.

 

Cara mengatasinya: Obat-obatan dapat membantu mengurangi lemak dalam darah dan menurunkan tekanan darah, untuk mengurangi risiko serangan jantung.

 

Pemasangan cincin atau ring (stent) bermanfaat untuk membuka sumbatan di arteri coroner jantung. Jika sumbatan terlalu panjang, terpaksa dilakukan operasi bypass atau pembuatan saluran pipa baru di jantung.

 

Baca juga: Berisiko Fatal pada Penderita Diabetes, Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner!

 

2.Aritmia: Kabel yang buruk

Jantung memiliki kelistrikan. Listrik memberi kekuatan pada jantung agar berfungsi dengan baik. Impuls listrik menyinkronkan setiap detak jantung saat memindahkan darah dari ruang pengisian jantung (atrium) ke ruang pemompaannya (ventrikel), lalu keluar ke paru-paru dan tubuh, dan kembali lagi.

 

Ketika jalur listrik ini terganggu, impuls dapat salah arah atau menempuh rute yang salah. Akibatnya jantung bisa berdetak terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia), atau bergetar (fibrilasi).

 

Aritmia yang tidak diobati meningkatkan risiko stroke dan kematian jantung mendadak.

 

Cara mengatasinya: Untuk bradikardia, memasang alat pacu jantung yang mengirimkan impuls listrik untuk mempercepat jantung yang lambat. Untuk fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular, obat membantu mengontrol irama jantung dan mencegah  risiko pembekuan darah.

 

Baca juga: Deteksi Gangguan Irama Jantung dengan MENARI

 

3. Penyakit katup jantung: Mekanik yang salah

Masalah jantung bisa berasal dari katupnya. Katup menjaga darah berpindah ke satu arah sehingga tidak bercampur antara darah di atrium dan ventrikel. Katup dapat rusak karena infeksi, perubahan struktural atau cacat bawaan.

 

Bisanya kerusakan berupa katup menyempit atau bocor, menyebabkan jantung memompa lebih sedikit darah dan bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

 

Cara mengatasinya dengan obat-obatan yang dapat meredakan gejala tetapi tidak menyembuhkan masalah. Masalah pada katup hanya bisa diselesaikan dengan diperbaiki atau diganti

  

4. Gagal jantung: Pompa yang lemah

Seiring waktu, masalah pada pipa, katup, atau mekanik jantung akan menyebabkan jantung melemah, atau gagal jantung. Penyakit arteri koroner dan penyakit jantung lainnya, dan juga penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat melemahkan jantung.

 

Kemampuan jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh juga dapat memburuk secara tiba-tiba setelah serangan jantung atau infeksi.

 

Cara mengatasinya: ditahap awal bisa ditangani dengan obat-obatan untuk meningkatkan fungsi jantung dengan melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, dan membantu ginjal untuk menghilangkan kelebihan cairan.

 

Pemasangan alat pacu jantung membantu meningkatkan fungsi listrik ventrikel yang lemah. Defibrillator yang ditanamkan mencegah aritmia ventrikel dan kematian mendadak. Ketika semuanya gagal untuk memperbaiki situasi, transplantasi jantung adalah pilihan yang memungkinkan untuk pasien.

 

Baca juga: Waspada Gagal Jantung, Jaga Tekanan Darah dan Gula Darah!
 

 

Referensi:

Health.clevelandclinic.org. 4-ways-your-heart-can-get-in-trouble-and-what-to-do-2/