Seperti yang kita ketahui, jumlah kasus penyakit jantung semakin meningkat saja di Indonesia. Penyebabnya adalah pertumbuhan penduduk dan gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang penyakit jantung masih sangat rendah. 

 

Kebanyakan orang hanya tahu sebatas serangan atau gagal jantung, dan gejalanya adalah nyeri dada. Padahal, ada beragam penyakit jantung dan gejalanya juga berbeda-beda, bahkan tidak terlihat atau terasa.

 

Salah satu jenis penyakit jantung yang seringkali tidak disadari adalah Fibrilasi Atrial (FA), atau gangguan irama jantung. Penyakit ini berbahaya, namun sebenarnya bisa dideteksi dengan mudah menggunakan metode MENARI atau MEeraba NAdi sendiRI. Bagaimana mempraktikkan Menari? Berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: 13 Cara Menjaga Jantung Tetap Sehat

 

Sekilas Tentang Fibrilasi Atrial

Fibrilasi atrial adalah kondisi ketika irama jantung tidak beraturan, kadang lebih cepat kadang lebih lambat. Penyakit ini juga disebut aritmia. Intinya, irama jantung yang seharusnya normal, jadi berantakan atau tidak beraturan. Hal ini menyebabkan peredaran darah tidak lancar, sehingga meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke.

 

Gagal jantung terjadi ketika jantung sudah tidak mampu memompa darah cukup untuk seluruh tubuh. FA menyebabkan darah yang ada di rongga jantung tidak terpompa dan berisiko membentuk gumpalan darah. Jika gumpalan darah ini terbawa dan menyumbat pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke.

 

Menurut pakar artimia Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) kepada komunitas InaHRS, penderita FA memiliki risiko 5 kali lebih tinggi mengalami stroke ketimbang orang yang tidak memiliki FA. Biasanya, kelumpuhan adalah dampak yang paling umum dari kasus stroke akibat FA.

 

"Di Indonesia, sangat banyak insiden kelumpuhan akibat FA yang terjadi di usia produktif, yaitu di bawah usia 60 tahun. Pasien yang datang ke rumah sakit biasanya sudah dalam keadaan lumpuh dan setelah diperiksa ternyata disebabkan oleh FA," jelad dr. Yoga.

 

Menurutnya, kelumpuhan yang diderita pasien FA memiliki ciri khusus, yaitu memiliki tingkat keparahan tinggi, bersifat lama, dan sering berulang (relapse). Jadi, rata-rata sekitar 50% pasien yang terkena stroke akibat FA akan mengalami stroke kembali dalam kurun waktu 1 tahun.

 

Baca juga: Macam-macam Pengobatan untuk Penyakit Jantung

 

Mendeteksi Fibrilasi Atrial dengan MENARI

Ini adalah cara termudah untuk mendeteksi irama jantung yang tidak normal. Dokter merekomendasikan agar semua orang, terutama yang memiliki risiko penyakit jantung, bisa sering-sering melakukan metode meraba nadi sendiri ini. Sebagai informasi, irama jantung yang normal pada orang dewasa adalah 60 - 100 detak per menit.

 

Begini tahapan menghitung irama jantung di nadi, seperti dilansir oleh Mayo Clinic:

1. Untuk memastikan supaya ritmik jantung di nadinya dalam keadaan beristirahat, duduklah dahulu selama 5 menit. Jangan mengonsumsi stimulan sebelum memeriksa irama jantung di nadi. Stimulan adalah obat dan makanan atau minuman yang jika dikonsumsi meningkatkan detak jantung, contohnya seperti kafein dan nikotin.

2. Lepas jam jangan, kemudian pegang tangan kanan atau kiri dalam posisi telapak tangan menghadap ke atas.

3. Tempelkan jari telunjuk dan tengah ke pergelangan tangan yang ingin diperiksa. Tempelkan jarinya di tempat yang sejajar dengan jempol tangan yang ingin diperiksa. Kalau sudah, temukan dan rasakan irama jantungnya. Carilah di sekitar area tersebut. Kamu harus sedikit menekan jari untuk merasakan irama jantung tersebut.

4. Hitunglah jumlah detak jantung selama 15 detik, kemudian kalikan 4 untuk menemukan jumlah irama jantungmu per menit.

 

Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Masalah Jantung Ini!

 

Setelah itu hitung dan catat hasilnya. Jika irama jantung Kamu saat sedang beristirahat lebih dari 100 detak per menit atau selalu kurang dari 60 detak per menit, sebaiknya cek ke dokter untuk menjalabi pemeriksaan lanjutan. Apalagi jika salah satu dari  kedua kondisi ini juga diiringi dengan gejala lain, seperti pingsan, pusing, dan sesak, jangan tunda ke dokter. (UH/AY)

 

Cara Menjaga Kesehatan Jantung - Guesehat