Perhatian terhadap perkembangan janin tidak berhenti setelah melahirkan saja, lho Mums! Mums harus tetap mengawasi kondisi bayi terutama yang berhubungan dengan jantung. Organ vital yang satu ini memang perlu perawatan dan perhatian khusus. Di usia bayi yang belum genap 30 hari, kesehatan jantung bayi harus diperhatikan secara penuh. Tahukah Mums berapa detak jantung bayi usai dilahirkan secara normal? 

Baca juga: Bagaimana jika detak jantung bayi dalam kandungan tak terdengar?

 

Umumnya, bayi yang baru saja dilahirkan memiliki detak jantung 30 hingga 60 kali per menit. Namun, ada kalanya bayi akan berhenti bernapas selama beberapa detik akibat retraksi ringan pada dada. Tenang Mums, kondisi tersebut tetap aman kok! Setelah melakukan beberapa kali adaptasi dengan dunia luar rahim, bayi secara akan memiliki detak jantung  yang normal antara 100 sampai 160 kali per menit. Dalam prosesnya, beberapa kali bayi bisa saja memiliki denyut lebih dari 160 kali per menit, dan kondisi tersebut masih dalam batas normal. Atau denyut jantung sedikit melemah namun masih berada pada batas wajar sesuai dengan bayi seusianya yaitu 60-100 kali per menit.

 

Mums dapat menghitung jumlah denyut jantung bayi per menit, apakah masih dalam batas normal atau tidak? Jika tidak yakin, Mums bisa membawa bayi ke dokter untuk memastikan. Jika detak jantung bayi Mums masuk kategori tidak normal, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan lanjutan untuk mencegah kemungkinan buruk sejak dini. Tujuannya mempertahankan peredaran darah yang stabil untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada semua jaringan tubuh bayi.

 

Hati-hati dengan kondisi gangguan ritme jantung!

Jika detak jantungnya telah diputuskan normal, tak berarti jika kondisinya akan selalu aman. Beberapa perisitiwa ditemukan, bayi dapat memiliki gangguan ritme jantung beberapa minggu setelah kelahiran. Detak jantungnya memiliki ritme yang tak beraturan, bahkan Mums sendiri tak dapat menghitung berapa jumlah pasti per menitnya. Pada gangguan ringan, gejalanya sukar diketahui. Bahkan, Mums baru dapat mengetahui setelah meraba bagian dada bayi, jika ritme jantungnya tak teratur. Apabila Mums menemukan kondisi ini, segera bawa dan konsultasikan pada dokter untuk uji EKG (Elektrokardiogram). Melalui rekaman EKG tersebutlah baru dapat diketahui apakah detak jantungnya normal atau ditemukan gangguan. Sedangkan pada gangguan ritme jantung yang berat, gejalanya lebih dapat diprediksi seperti pucat, keringat dingin, dan badan terasa dingin akibat penurunan tekanan darah. Di beberapa kondisi yang lebih parah, bayi dapat mengalami kejang-kejang hingga pingsan.    

 

Berapa sih detak jantung bayi dan anak yang normal? 

Untuk mengukur apakah jantung bayi berkembang secara normal, Mums perlu membandingkannya dengan ukuran jantung bayi normal di usianya. Selain melalui pemeriksaan dokter, saat kondisi sakit ataupun kondisi lain yang Mums curigai adanya perbedaan, Mums pun perlu mencari tahu secara mandiri terlebih dulu. Salah satunya adalah melalui pengukuran detak jantung ini. Lalu, berapa sajakah detak jantung anak yang normal itu?

 

Secara garis besar, semakin bertambah usia anak, maka semakin lambat detak jantung per menit. Lain halnya ketika anak sedang menangis, sakit, atau melakukan banyak gerakan, detak jantungnya cenderung akan meningkat hingga 180 kali per menit. Berikut adalah detak jantung anak dengan kondisi normal yang diurutkan menurut usia: 

Usia 1 – 2 bulan : 121-179 kali per menit
3 - 5 bulan : 106 - 186 kali per menit
6 - 11 bulan : 109 - 169 kali per menit
1 - 2 tahun : 89 - 151 kali per menit
3 - 4 tahun : 73 - 137 kali per menit
5 - 7 tahun  : 65 - 133 kali per menit
8 - 11 tahun : 62 - 130 kali per menit
12 - 15 tahun : 60 - 119 kali per menit

 

Kemungkinan penyakit jantung seperti apakah yang dapat diderita bayi?

Umumnya, jika bayi menderita penyakit jantung bawaan, gejalanya terlihat jelas yaitu kulit biru, terutama pada bibir, lidah, dan kuku jari tangan serta kaki. Namun, dalam beberapa kondisi, ada pula bayi dengan penyakit jantung bawaan ringan yang tidak menimbulkan gejala. Beberapa jenis penyakit jantung bawaan yang harus Mums ketahui adalah:

  • Tetralogi of Fallot (FOT) yakni kelainan jantung pada Ventricular Septal Defect (VSD) yaitu penyempitan katup ruang jantung yang menuju paru-paru, penebalan otot ventrikel jantung kanan, dan pembuluh darah besar pada jantung dalam posisi terbalik.
  • Transposisi Pembuluh Darah Utama atau Transposition of the Great Arteries (TGA). Ini adalah kelainan tertukarnya posisi Aorta (pembuluh darah yang berfungsi memompa dan mengalirkan darah bersih ke seluruh tubuh) dengan pembuluh darah ke paru-paru atau Arteri Pulmonalis (pembuluh darah yang berfungsi memompa darah kotor untuk dibersihkan pada paru-paru).  

Sebaliknya, ada pula bayi yang tidak memberikan tanda biru pada tubuhnya, tetapi perlu perawatan tambahan akibat penyakit jantung yang dideritanya. Ini adalah beberapa kondisi kelainan jantung yang tidak menunjukkan gejala khas:

  • Atrial Septal Defect (ASD) yaitu kebocoran pada sekat serambi jantung.
  • Ventricular Septal Defect (VSD) yakni kondisi sekat bilik jantung yang berlubang.
  • Patent Ductus Arteriosus (PDA) merupakan kondisi gagalnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) menutup pada usia bayi minggu pertama, sehingga darah tidak memungkinkan untuk melewati paru-paru. 

Apakah detak jantung bayi lahir normal dan bayi lahir prematur berbeda?

Tidak. Umumnya, bayi dengan dua jenis kelahiran yang berbeda sekalipun memiliki detak jantung yang sama. Hanya saja, pada bayi prematur, perkembangan jantungnya belum sempurna. Hal tersebutlah yang menyebabkan kondisi jantung lemah sehingga selama beberapa detik bayi tidak bernafas. Kondisi tersebut pulalah yang mengakibatkan jantung kekurangan oksigen dan denyutnya melambat. Namun, beberapa saat kemudian bayi lahir prematur akan kembali bernafas dengan denyut jantung normal sama dengan bayi seusianya.