Keinginan untuk mengkonsumsi makanan manis bisa terjadi kapan saja. Hal ini bisa terjadi di siang hari, saat rasa lelah dan penat mulai melanda selama bekerja, saat Kamu sudah selesai mengonsumsi makan siang atau makan malam, atau bisa juga terjadi saat Kamu baru selesai berolahraga dan beraktivitas berat. Bayangkan segelas minuman manis dingin yang bisa melepas dahaga Kamu atau makanan penutup dengan lumeran cokelat di atasnya, sungguh menarik, bukan?

 

Keinginan untuk mengonsumsi makanan manis ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan lingkungan. Semua ini ditunjang oleh berbagai kemudahan untuk mendapatkan makanan dan minuman manis ini, khususnya untuk teman-teman yang tinggal di kota besar.

 

Tinggal klik atau angkat telepon, berbagai servis antar sudah siap memanjakan keinginan makan manismu. Saya sendiri juga cukup terganggu dengan kebiasaan ingin memesan makanan penutup akhir-akhir ini. Biasanya, saya selalu makan buah-buahan manis dan dingin di akhir makan malam saya. Namun karena saat liburan kemarin cukup banyak kue, biskuit, dan berbagai makanan penutup lainnya di rumah, dalam dua minggu terakhir ini saya terus mengonsumsinya. Hasilnya, jadi ingin makan dessert terus deh setelah makan malam!

 

Baca juga: Inilah Manfaat dan Akibat Mengonsumsi Makanan Manis Untuk Tubuhmu!

 

Ternyata kebiasaan mengonsumsi makanan manis ini bisa ‘memanjakan’ bakteri baik di ususmu, lho! Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab kenapa Kamu selalu ingin lebih sering mengonsumsi makanan manis setelahnya. Bakteri-bakteri pencernaan dimanjakan dengan berbagai zat yang manis, apalagi jika makanan manis ini adalah pemanis buatan atau yang terdapat di dalam makanan siap saji.

 

Akhirnya, kebiasaan makan sehat atau usahamu untuk mengganti gula yang lebih sehat, seperti mengonsumsi buah-buahan, tidak memuaskan lambungmu. Namun jika Kamu tetap konsisten membiasakan diri untuk menghindari makanan manis dan melawan keinginanmu, lambung bisa dilatih untuk tidak ‘manja’ dengan ingin makan makanan manis lagi, lho!

 

Selain itu, perlu dievaluasi apakah Kamu akhir-akhir ini kurang tidur? Pasalnya, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis berkaitan dengan cukup atau tidaknya istirahat seseorang, lho! Hal ini memang cocok dan saya rasakan sendiri, terutama ketika sehari setelah jaga malam. Saya biasanya tidak tidur sama sekali atau hanya beristirahat kurang dari 3 sampai 4 jam dalam satu malam.

 

Baca juga: Jangan Lakukan 4 Hal Berbahaya Ini untuk Menurunkan Berat Badan

 

Keesokan harinya, hal yang saya inginkan hanyalah mengonsumsi makanan manis dan makan sepanjang hari, khususnya karbohidrat! Porsi makan pun menjadi lebih besar daripada yang biasa saya konsumsi di hari-hari biasa. Oleh karena itu, salah satu kunci untuk menerapkan pola makan yang sehat (dan bonusnya untuk menurunkan berat badan) adalah istirahat yang cukup ya, Gengs!

 

Jika Kamu mengenal istilah stress-eater, yakni seseorang yang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan (manis atau tidak) saat sedang stres secara psikologis, hal ini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini biasanya hanya terjadi beberapa hari, misalnya saat kerjaan di kantor menumpuk, persiapan ujian, dan sebagainya.

 

Namun, hal ini menunjukkan ketenangan secara psikologis itu berhubungan dengan pola makanmu. Usahakan untuk melimpahkan stresmu ini dengan cara lain, yaitu olahraga, menonton, membaca buku, dan sebagainya.

 

Yang terakhir, ternyata sugar craving Kamu bisa disebabkan oleh kekurangan zat-zat mikronutrien. Salah satu zat yang mungkin kurang di dalam tubuh adalah magnesium. Zat ini bisa didapatkan di kacang-kacangan, sayur-sayuran. Jika Kamu ingin mengonsumsi cokelat, pilihlah dark chocolate, ya!

 

Baca juga: Menekan Keinginan Terhadap Makanan Manis, Begini Caranya!