Menderita diabetes, kerap dipahami untuk menghindari semua makanan manis. Padahal itu mitos. Penderita diabetes dapat menggunakan pengganti gula yang aman, sehingga tetap dapat menikmati makanan sehat tetapi enak dan manis.

 

Akibat pemahaman yang keliru, banyak penderita diabetes yang kemudian stres, karena tidak boleh lagi mengonsumsi makanan mengandung gula. Yang terbayang kemudian adalah makanan yang tidak enak, dan hambar. Misalnya sayuran rebus, buah-buahan pun dibatasi, tak bisa minum teh dan kopi manis, dan kue-kue lezat.

 

Lantas bagaimana caranya agar penderita diabetes masih bisa menikmati makanan enak yang bebas gula?

 

Baca juga: Penderita Diabetes Harus Tahu Antara Pemanis Nutritif dan Non-Nutritif

 

Pengganti Gula yang Aman 

Saat ini tersedia berbagai produk makanan yang ramah untuk penderita diabetes dan rasanya tetap manis, meskipun tidak mengandung gula (glukosa) atau sukrosa. Rasa manis pada jenis makanan rendah gula ini berasal dari pemanis rendah kalori yang merupakan pengganti gula yang lebih ramah bagi penderita diabetes.

 

Pemanis rendah kalori tidak menimbulkan lonjakan gula darah yang signifikan. Selain itu pemanis rendah kalori juga telah dinyatakan aman oleh berbagai lembaga kesehatan dunia.

 

Fakta Pemanis Rendah Kalori

Inilah beberapa fakta pemanis rendah kalori yang harus Kamu ketahui:

 

1. Pemanis rendah kalori memiliki rasa manis yang sama seperti gula namun rendah/tanpa kalori

Sebagai contoh, pemanis rendah kalori seperti acesulfame-K, aspartame, stevia dan sukralosa memiliki kadar kemanisan 150 dan 600 kali lebih manis dari sukrosa. Karena lebih manis dibandingkan gula pasir, pemanis rendah kalori cukup ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit dalam aneka makanan. Dengan begitu, nilai kalorinya pun sangat rendah.

 

Baca juga: Ini Dia Batas Mengonsumsi Gula Setiap Hari!

 

2. Membantu Kamu yang sedang diet

Sejak lahir, manusia memang sudah mengenali rasa manis, dan ada bawaan tidak suka rasa pahit. Penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir pun lebih menyukai rasa manis. Meskipun saat dewasa sifat ini dapat berubah karena proses adaptasi.

 

Secara umum manusia cenderung menyukai manis dan menambahkan gula ke setiap makanan mereka. Kesukaan pada gula menyebabkan tingginya kasus obesitas. Pemanis rendah kalori bisa menjadi alternatif mereka yang diet, namun tetap ingin menikmati rasa manis pada menu mereka.

 

Baca juga: Penyebab Ingin Terus Makan Makanan Manis

 

3. Sangat baik untuk penderita diabetes

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017, terdapat 425 juta orang di dunia yang menderita diabetes. Penelitian menunjukkan, penggunaan pemanis rendah kalori pada penderita diabetes tipe 2 dapat membantu pasien diabetes mengendalikan kadar gula darah dan berat badannya.

 

Keamanan Pemanis Rendah Kalori

Pemanis rendah kalori telah diuji dan ditinjau oleh lembaga-lembaga otoritas keamanan pangan sebagai produk yang aman. Bahkan, menurut Diabetes UK, pemanis rendah kalori yang dijual di Inggris semuanya harus sudah disetujui untuk semua orang, termasuk wanita hamil dan anak-anak. 

 

Hanya saja memang ada pembatasan untuk pemanis rendah kalori aspartam, khusus pada orang yang menderita fenilketonuria. American Diabetes Association menekankan bahwa produk makanan dengan pemanis rendah kalori dapat menjadi solusi bagi penderita diabetes yang merindukan makanan manis. 

 

Produk bebas gula yang rasanya enak merupakan solusi praktis bagi diabetisi untuk mengendalikan asupan gula harian tanpa mengorbankan kenikmatan rasa.

 

Baca juga: 4 Pemanis Alami Pengganti Gula

 



Referensi:

Benefits and safety of low calorie sweeteners. 2012. The European Food Information Council.

Nonnutritive Sweeteners: Current Use and Health Perspectives. 2012. Diabetes Care; 35(8): 1798-1808.

Diabetes.co.uk. Diabetes and Low Calorie Sweeteners