Bagi Diabestfriends yang belum tahu, remisi diabetes adalah kondisi saat kadar gula darah kembali ke angka yang aman dalam jangka panjang, tanpa pasien harus minum obat. Oleh sebab itu, remisi diabetes sudah seharusnya menjadi goal atau tujuan setiap penderita diabetes.

 

Saat mengalami remisi, gejala diabetes yang dialami seseorang berhenti, sehingga hidupnya menjadi lebih sehat. Di Indonesia, pasien diabetes yang remisi sudah cukup banyak. Lalu, bagaimana cara remisi diabetes? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Diabetes pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Menangani
 

Pasien Diabetes yang Remisi Sudah Banyak di Indonesia

 

Menurut Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, pasien diabetes yang remisi di Indonesia sudah cukup banyak ia temukan. Menurutnya, remisi bisa tercapai dengan mengatur makan dan olahraga rutin.

 

“Saya sedang mempelajari remisi di Indonesia seperti apa. Banyak pasien saya yang berhasil remisi, mudah-mudahan nanti studinya saya bisa terbitkan. Mereka bilang, ‘dok, saya mau lepas obat,’ maka saya bilang ke mereka, ‘iya, ayo berani lepas’,” jelas dr. Roy, ketika ditemui di acara diskusi panel tentang lanskep diabetes di Indonesia yang diadakan oleh Roche Diabetes Care, pada Kamis 25 April 2024.

 

Menurut dr. Roy, semanga pasien diabetes di Indonesia untuk bisa remisi cukup tinggi. Ia mengatakan bahwa sejauh ini, pasiennya yang sudah remisi mencapai 30 orang. Umumnya ketigapuluh pasien ini berhasil menurunkan berat badan karena bisa mengatur makannya dengan baik dan olahraga dengan rutin.

 

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci dari tercapainya remisi diabetes adalah konsisten menjalani gaya hidup sehat, yaitu mengatur dan mengontrol makanan yang dikonsumsi sesuai anjuran dokter serta rutin berolahraga. 

 

Baca juga: Bisa Hipoglikemia, Berapa Normalnya Gula Darah Bayi Baru Lahir?
 

Selain itu, rutin mengecek kadar gula darah juga tidak kalah penting dalam upaya mengontrol diabetes dan mencapai remisi. Saat ini, cek gula darah sudah bisa dilakukan secara mandiri. Caranya pun gampang dilakukan dengan adanya alat cek gula darah digital saat ini. 

 

Mengenai alat cek gula darah mandiri digital diijelaskan lebih dalam oleh Bryan Koh, Cluster Head of Asia Emerging Markets at Roche Diabetes Care. Ia mengatakan bahwa alat cek gula darah digital sangat mudah dipakai, sehingga lansia pun bisa menggunakannya sendiri.

 

“Aplikasi untuk cek gula darah dibuat sangat simpel, pasien hanya perlu menyambungkan aplikasi dengan alat cek gula darahnya. Setelah itu pasien tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Saat melakukan cek gula darah menggunakan alatnya, datanya langsung masuk di aplikasi,” jelas Bryan ketika ditemui di acara yang sama.

 

Alat cek gula darah digital ini memudahkan pasien untuk memantau kadar gula darahnya secara berkala. Selain itu, dokter juga bisa mengakses data di aplikasi tersebut, sehingga memudahkan dokter untuk memantau kondisi pasiennya secara berkala. 

 

Dengan begitu, pemantauan kadar gula darah menjadi lebih baik dan teliti, dokter juga bisa dengan cepat menganalisis kondisi pasien. Hal ini bersamaan dengan dengan dijalaninya hidup sehat seperti mengatur makan dan olahraga yang rutin dapat semakin membantu pasien diabetes untuk mengontrol kondisinya dan mencapai remisi.



Baca juga: Menu Sehat untuk Lebaran: Ganti Daging dengan Udang, Lebih Sehat!
 

Sumber:

Diabetes.co.uk. Type 2 remission. Agustus 2022.
Very Well Health. Can Type 2 Diabetes Go Into Remission?. November 2023.
Riddle MC, Cefalu WT, Evans PH, et al. Consensus report: definition and interpretation of remission in type 2 diabetesDiabetes Care. 2021;44(10):2438-2444. doi:10.2337/dci21-0034